Apa itu pindai mata biometrik? Berikut penjelasan dan ancamannya



eye-2771174_1920 Apa itu pindai mata biometrik? Berikut penjelasan dan ancamannya

JAKARTA (Antara) – Aplikasi aplikasi dunia telah menjadi topik hangat percakapan publik pada hari -hari terakhir setelah penghargaan 800 ribu rupee untuk orang -orang yang siap memindai mata. Teknologi ini digunakan oleh aplikasi di seluruh dunia untuk menciptakan sistem identifikasi digital global berdasarkan data biometrik, yang dikenal sebagai yang universal.

Namun, terlepas dari umpan insentif ini, keberadaan teknologi ini menyebabkan ketakutan yang terkait dengan keamanan data pribadi, terutama karena metode yang digunakan adalah pemindaian biometrik di mata.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) juga menutup akses ke dunia dan layanan WorldCoin dari hari Minggu (4/5), setelah melihat aspek peraturan yang berlaku.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pemindaian mata biometrik dan ancaman apa yang dapat terjadi?

Baca Juga: Direktur Umum Imigrasi Memastikan Keselamatan Data Biometrik untuk Pemilik Paspor

Apa itu pemindaian biometrik?
Pemindaian biometrik adalah teknologi yang digunakan untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau perilaku unik yang mereka miliki.

Karakteristik ini dapat berupa sidik jari, suara, wajah, cangkang pelangi atau retina. Dalam kasus aplikasi dunia, identifikasi dilakukan dengan menggunakan pemindaian iris, yang memiliki templat unik untuk setiap orang.

Sistem ini bekerja dengan menampilkan template karakteristik yang belum pernah berubah. Setelah pemindaian, data disimpan dalam bentuk terenkripsi dan digunakan untuk proses otentikasi di masa depan.

Dari -Dari keunikannya, data biometrik semakin banyak digunakan sebagai pengganti kata sandi untuk akses ke perangkat elektronik dalam sistem keselamatan ruang terbatas.

Apa perbedaan antara pemindaian biometrik retina dan iris?
Pemindai retina menampilkan pola pembuluh darah di bagian belakang mata, sementara pemindai cangkang pelangi memindai warna dan gambar tekstur pada mata berwarna (cangkang pelangi). Kedua metode memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan digunakan dalam sistem keamanan yang kompleks.

Di dunia Lampiran, Teknologi Pemindai Pemindai digunakan untuk menciptakan identifikasi digital yang unik namun anonim. Perusahaan pengembangan, Tools for Humanity (TFH), mengklaim bahwa data pengguna tidak disimpan, dan pengguna sepenuhnya mengontrol informasi yang mereka berikan.

Baca Juga: Pakar UGM: Otentikasi Biometrik Verkhny Perlindungan Data Pribadi

Potensi ancaman dan kecemasan
Meskipun keamanan tinggi yang menjanjikan, teknologi biometrik juga menyebabkan sejumlah masalah, terutama terkait dengan kerahasiaan dan risiko penyalahgunaan data. Tidak seperti kata sandi yang dapat diubah selama kebocoran, data biometrik konstan dan tidak dapat diganti.

Ancaman lain berasal dari potensi peretasan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa data biometrik, seperti sidik jari dan wajah, dapat dipalsukan menggunakan bentuk atau tiga model dimensi dari foto yang terbuat dari jejaring sosial. Jika data biometrik dicuri, gangguan identitas pribadi dapat bertahan seumur hidup.

Misalnya, pada tahun 2015, peretasan manajemen personalia AS menyebabkan kebocoran data sidik jari milik lebih dari 5 juta pegawai negeri, yang merupakan risiko panjang kepribadian mereka.

Di sisi lain, ketakutan juga muncul dari penggunaan teknologi pengakuan orang dan secara luas di sejumlah negara untuk pengawasan. Di beberapa kota, seperti New York, London dan Beijing, mereka mengintegrasikan kamera pengintai video dengan database pengakuan wajah yang menimbulkan pertanyaan tentang batas -batas perlindungan kerahasiaan publik.

Keputusan dan perlindungan
Untuk mengurangi risiko penyalahgunaan, sistem biometrik saat ini mulai mengambil otentikasi multi -layer, seperti deteksi gerakan (misalnya, berkedip), penyimpanan data terenkripsi pada perangkat lokal dan penggunaan atribut tambahan, seperti usia dan jenis kelamin sebagai pemeriksaan tambahan.

Di tengah -tengah pencapaian teknologi, para ahli dan pemerintah menekankan pentingnya aturan yang ketat dan pendidikan negara untuk menjamin bahwa teknologi ini digunakan secara etis dan tidak membahayakan hak kerahasiaan masyarakat.

Dengan demikian, pemindaian mata biometrik adalah alat identifikasi yang sangat kompleks dan berguna, tetapi masih harus digunakan dengan hati -hati. Perlindungan data, transparansi penggunaan dan regulasi perusahaan adalah kunci, jadi teknologi ini benar -benar memberikan keuntungan, bukan ancaman.

Baca Juga: Jenis Biometrik dan Gunakan Keamanan Data

Baca juga: Negara -negara di luar Indonesia memposting Worldcoin

Baca Juga: XL Axiata siap menerima pendaftaran pelanggan berdasarkan ESIM dan basis biometrik

Reporter: Raikhan Fadila
Editor: Maria Rosari Dvitri
Hak Cipta © antara 2025

Leave a Comment