, Jakarta – Kebakaran hutan di Los Angeles, California, telah menghabiskan ribuan hektar Palisades. Hingga Minggu 12 Januari 2025, jumlah korbannya Kebakaran Los Angeles meningkat dari 11 menjadi 16 orang, dilaporkan Di antara dan sumber lain berdasarkan data pemerintah AS.
Presiden AS Joe Biden mengatakan jumlah korban tewas akibat bencana tersebut kemungkinan akan bertambah karena banyak warga yang masih belum diketahui keberadaannya. Kebakaran hutan ini telah melanda Los Angeles sejak Selasa, 7 Januari 2025, menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebutkan hingga Minggu waktu setempat, belum ada warga Indonesia yang tewas dalam kebakaran hutan di Los Angeles, California, AS.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan otoritas setempat dan masyarakat Indonesia, masih belum ada informasi mengenai kematian WNI tersebut, kata Direktorat Jenderal Perlindungan WNI (Ditjen PWNI) Kementerian Luar Negeri. Judah Nugraha, dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Sabtu 11 Januari 2025, seperti dilansir Inter. Namun menurut Judah, hotline KJRI Los Angeles telah menerima laporan adanya empat WNI yang mengalami luka-luka dan saat ini sedang menerima bantuan dari KJRI Los Angeles.
Selain itu, kata dia, ada pula diaspora Indonesia berstatus WNA yang dikabarkan kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran tersebut. Kementerian Luar Negeri dan KJRI Los Angeles terus memantau situasi kebakaran, dan Konjen RI di Los Angeles mengunjungi tempat penampungan lokal di Pasadena, kata Judah.
Puing-puing rumah hancur akibat kebakaran di Palisades, Los Angeles, California, AS, 11 Januari 2025. REUTERS/Carlos Barria
Kebakaran tersebut melukai sedikitnya 97 WNI dan beberapa diaspora. Dalam keterangan tertulis yang dikutip Tempo pada Sabtu, 11 Januari 2025, KJRI menyatakan telah mengeluarkan peringatan dini potensi kebakaran melalui media sosial. Informasi tersebut juga disebarluaskan kepada masyarakat Indonesia di California Selatan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk grup WhatsApp WNI dan komunitas pelajar.
WNI dan diaspora Indonesia berjumlah 60 orang yang tersebar di wilayah Pasadena, 20 orang di Altadena, 10 orang di Sylmar, dan 7 orang di Calabasas. “KJRI terus memantau kondisi WNI tersebut dan memberikan bantuan dan perlindungan yang diperlukan,” kata KJRI.
Dalam situasi saat ini, pelayanan konsuler dan imigrasi tetap berjalan. Selain itu, KJRI siap mengikuti rekomendasi evakuasi pemerintah Los Angeles County jika situasi memburuk. “Kami menghimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang, memantau perkembangan situasi dan mengikuti instruksi otoritas setempat,” kata KJRI.
Kebakaran hutan di Los Angeles, AS diperkirakan menimbulkan kerugian ribuan triliun rupee. Perusahaan prakiraan cuaca asal AS, AccuWeather memperkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi antara US$135 miliar hingga US$150 miliar atau setara dengan Rp 2,200 triliun hingga Rp 2,447 triliun.
“Diperlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menentukan tingkat kerusakan yang diasuransikan, namun kebakaran hutan di Los Angeles kemungkinan besar akan menjadi salah satu kebakaran hutan yang paling merugikan dalam sejarah negara bagian tersebut,” kata Moody's Ratings, seperti dikutip oleh Reuters.
Raymond James memperkirakan kerugian yang diasuransikan berkisar antara US$11 miliar hingga US$17,5 miliar. Dia mengatakan bencana ini bisa menjadi kebakaran hutan yang paling merugikan dalam sejarah Amerika Serikat.
Selain itu, kebakaran besar di Los Angeles menghancurkan bangunan bersejarah dan beberapa bangunan di dua taman negara bagian California, termasuk Peternakan Will Rogers dan bangunan di Taman Bersejarah Negara Bagian Will Rogers (SHP). Kebakaran juga berdampak pada sebagian Taman Negara Bagian Topanga, termasuk Topanga Ranch Motel yang bersejarah, yang dulu dimiliki oleh William Randolph Hearst.
Linda Lestari dan Antara berkontribusi pada artikel ini.
Pilihan Editor: 12 ribu bangunan rusak akibat kebakaran di Los Angeles menyebar ke wilayah baru