, Jakarta – Penonton di Old Trafford, markas Manchester United, dihadapkan pada salah satu pemandangan paling aneh musim ini. Beberapa saat setelah kemenangan 5-2 atas Leicester City di Piala Liga pada Kamis dini hari, 31 Oktober 2024, para pemain memberikan penghormatan kepada para penggemar sebelum meninggalkan lapangan. Ini merupakan pertandingan pertama sejak berakhirnya era Erik Ten Hag.
Ruud van Nistelrooy, pelatih sementara, berhenti sebentar untuk memberikan tepuk tangan kepada para penggemar dan mengepalkan tinjunya untuk merayakan kemenangan sebelum menuju ke terowongan para pemain. Meski masih berada di posisi 14 klasemen Liga Inggris, para pemain memanfaatkan setiap detiknya untuk menyapa fans di empat penjuru stadion.
Mungkin sang pemain hanya ingin menerima pujian dan menikmati momen langka kemenangan besar atas Leicester City, yang mana menempati peringkat ke-15 klasemen Liga Inggris. Kemenangan apa pun akan sangat berarti bagi United saat ini. “Tiba-tiba keberuntungan sedang memihak kami. Kemenangan membuat hari ini menjadi luar biasa,” ujar Nistelrooy seperti dikutip dari Antara ESPN.
Van Nistelrooy dan para pemain melakukan tugasnya setelah Ten Hag dipecat. Plotnya biasa saja. Setelah manajer dipecat, tim langsung bangkit. Mereka membutuhkan kemenangan untuk mendongkrak moral para pemain dan seluruh bagian tim. Inilah kenyataan menyedihkan yang dialami Manchester United saat ini.
Faktanya, kondisinya hampir sama sejak Sir Alex Ferguson mengundurkan diri sebagai manajer pada tahun 2013. Ia menjadi salah satu manajer Setan Merah yang paling sukses, memenangkan 13 gelar Liga Premier dalam 20 tahun. Van Nistelrooy menjadi manajer kesembilan sejak Ferguson mengundurkan diri. Sementara itu, Erik Ten Hag menjadi manajer permanen kelima yang kehilangan pekerjaannya di United sejak ditinggal Ferguson. Ryan Giggs, Michael Carrick dan Ralf Rangnick adalah orang-orang yang mengambil alih posisi sementara sebelum Ruud Van Nistelrooy.
Dengan Manchester United di tengah negosiasi untuk menunjuk manajer Sporting Ruben Amorim, van Nistelrooy kemungkinan akan terus memimpin Manchester United ke pertemuan mereka dengan Chelsea akhir pekan ini. Manchester United butuh kesabaran untuk mencapai kesepakatan dengan Sporting. Namun, di bawah kepemimpinan van Nistelrooy, Manchester United bisa berharap untuk segera mengamankan kemenangan keempat di Liga Premier musim ini.
Penampilan buruk Ten Hag musim ini menyebabkan pemecatannya, serta taktik dan pemilihan pemainnya yang selalu tidak dapat diprediksi. Tidak diragukan lagi ada banyak pemain yang kinerjanya sangat buruk hingga kehilangan pekerjaan.
Namun, Manchester United juga harus berhati-hati. Kemenangan 5-2 atas Leicester bukan bukti United siap membalikkan keadaan. Casemiro menampilkan performa terbaiknya musim ini dengan mencetak dua gol dan satu assist lagi. Kapten Bruno Fernandes pun terkesan.
Periklanan
Namun, dua gol Leicester yang diciptakan Bilal El Hannousse dan Conor Coady kembali menyoroti permasalahan pertahanan Manchester United. Ada kalanya tim asuhan Steve Cooper menciptakan peluang dan bisa membuat The Foxes mencetak lebih banyak gol.
Dua kejadian Jordan Ayew dengan mudah memenangkan bola dari Victor Lindelof dan Manuel Ugarte membuat Van Nistelrooy khawatir. Kondisi ini pun membuat Amorim khawatir saat menonton ulang pertandingan ini.
Ini adalah tim United yang tidak seimbang, tapi para pemainnya pasti bisa tampil lebih baik. Mereka bisa melanjutkan kebangkitannya dengan kemenangan atas Chelsea. Baik van Nistelrooy maupun Amorim tentunya akan berhati-hati dalam menangani tim yang dikenal tidak selalu konsisten.
Pada laga melawan Leicester, tidak ada perubahan besar pada tim atau perubahan taktik. Para pemain dan formasinya tetap sama. Amorim akan menonton pertandingan United, mempelajari datanya, dan mencari tahu pemain mana yang bisa bertahan di bawah model kepelatihannya.
Tapi setidaknya United menang. Casemiro akan senang dengan dua golnya, begitu pula Fernandes, yang juga mencetak dua gol, sementara Alejandro Garnacho mencetak gol kedua untuk United. Laga ini belum sepenuhnya memberikan gambaran gamblang mengenai kondisi Manchester United saat ini.
ESPN | REUTERS
Pilihan Editor: Peraih Ballon d'Or 2024 menandai rekor penampilan terbanyak Rodri untuk klub dan timnas pada musim 2023/2024.