, Jakarta – Jawa Timur meraih medali emas Tim Sepak Bola Putra PON Aceh-Sumut 2024 dengan mengalahkan Jawa Barat 1-0 di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh pada Rabu malam, 19 September.
Kedua tim saling memberikan tekanan sejak menit awal pertandingan, pemain asal Jawa ini mampu membuka beberapa peluang meski tak ada satupun bola yang membentur gawang.
Di menit akhir babak pertama, pasukan Dindin Wahyudin berhasil menciptakan peluang indah melalui umpan silang dari sudut kiri gawang, namun sundulan Fauzan Nabil masih melambung di atas mistar gawang Jawa Timur.
Di tambahan dua menit, Jawa Timur memberikan tekanan ke pertahanan Jabar, namun upaya Wigi CS juga masih gagal menemui sasaran.
Memasuki babak kedua, kedua tim terus bermain agresif, jual beli serangan, namun pertahanan mereka yang kuat membuat usaha mereka gagal mengubah skor hingga 20 menit berlalu.
Dewi Fortuna kemudian menjadi penyelamat Jawa Timur pada menit ke-71 setelah kiper Jawa Barat Sujarmin melakukan kesalahan di areanya sendiri sehingga wasit memberikan hadiah penalti untuk anak asuh Fakhri Husaini.
Rano Yutachi yang terbilang penampil mampu mengecoh kiper Jawa Barat itu dan mencatatkan namanya di papan skor.
Intensitas permainan mulai meningkat setelah skor diubah hingga beberapa pelanggaran terjadi dan anak-anak Jawa terus bermain agresif untuk menyamakan skor.
Tim Jatim kembali terbukti terlalu kuat dan menyulitkan Muhammad Afif sehingga skor tetap bertahan 1-0 hingga wasit meniup peluit panjang.
Sementara tuan rumah Aceh merebut medali perunggu sepak bola putra.
Komentar oleh Fakhri Husaini
Periklanan
Pelatih tim sepak bola putra Jatim Fakhri Husaini mengatakan, persiapan timnya meraih medali emas PON 2024 hanya memakan waktu dua bulan. Persiapan tim Jatim hanya memakan waktu dua bulan, kata Fakhri Husaini di Banda Aceh, Rabu malam.
Pernyataan tersebut dilontarkan Fakhri Husaini usai menerima medali emas cabang olahraga sepak bola putra PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Menurutnya, tak hanya persiapan dua bulan, ada enam pemain yang diseleksi lalu mengundurkan diri karena mengikuti Ligue 2 dan Ligue 1 di Indonesia. Oleh karena itu, kami harus memilih pemain baru lagi.
Meski demikian, ia bersyukur Jatim mempunyai sumber pemain muda potensial sehingga tidak terlalu sulit baginya untuk mempersiapkan mereka menjadi tim yang tangguh dan kompak.
“Terbukti, mereka layak mendapatkan Medali XXI PON Aceh-Sumut. Jatim tidak kekurangan pemain potensial, tinggal bagaimana Asprov PSSI mengelola pemain tersebut,” ujarnya.
Ia mengatakan, masih banyak pemain bagus di Jatim yang bisa bergabung dengan tim PON ini. Pasalnya, saat uji coba ia melirik striker muda kelahiran 2005 itu.
Namun pemain muda belum bisa direkrut ke tim PON karena nama pemainnya sudah terdaftar di KONI. Dengan demikian, peminat tidak bisa masuk komposisi tersebut.
Artinya, ini menjadi bukti bahwa Jawa Timur merupakan sumber pemain muda potensial untuk timnas. Saya percaya,” kata Fakhri Husaini.
Pilihan Editor: Saat para pemain Manchester City nyaris mencetak gol jelang laga Liga Champions melawan Inter Milan