, Jakarta – Ruben Amorim mencetak kemenangan gemilang sebelum meninggalkan Sporting melawan Manchester City 4-1 dalam laga Liga Champions di Stadion Jose Alvalade, Rabu 6 November 2024 dini hari WIB. Apakah dia bisa melakukan hal yang sama saat melatih Manchester United masih menjadi pertanyaan.
“Hasil pertandingan sesuai yang tertulis di papan skor. Lawan gagal mengonversi penalti. Ada hari-hari di mana sesuatu terjadi dengan cara yang unik,” kata Amorim, seperti dikutip dari Reuters.
Amorim akan menjadi manajer permanen kedelapan Manchester United setelah Sir Alex Ferguson meninggalkan Old Trafford. Juru taktik berusia 39 tahun itu berhasil membawa Sporting tiga gelar Liga Portugal dalam empat musim terakhir, satu gelar Superteca Candido de Oliveira, dan dua trofi Taca da Liga. Rekornya yang mengesankan untuk klub negaranya berarti ia diperkirakan akan menghidupkan kembali kejayaan Setan Merah.
Amorim diharapkan bisa melakukan hal serupa bersama Manchester United seperti yang dilakukannya di Sporting, membawa klubnya meraih kemenangan di Liga Portugal untuk pertama kalinya dalam 19 tahun.
Pelatih olahraga Ruben Amorim dan para pemain merayakan kemenangan mereka atas Manchester City di Liga Champions di Stadion Jose Alvalade pada 5 November 2024. REUTERS/Pedro Nunez
Amorim berpotensi mengadopsi formasi yang sama dengan Sporting, yang biasanya bermain 3-4-2-1 atau 3-5-2, saat menangani Manchester United di masa depan. Ia kerap memadukan berbagai elemen dalam tim, seperti penguasaan bola, mendesak tinggi, sebelum melakukan serangan balik buta yang cepat. Sejauh ini, gaya tersebut sukses diterapkannya di klub asal Portugal tersebut.
Ia juga dikenal karena fleksibilitas taktisnya saat bersiul. memulai berjalan. Ia mampu menyesuaikan strategi lawan berdasarkan kekuatan dan kelemahannya, serta situasi di lapangan. Oleh karena itu, mengingat dua formasi yang sering ia gunakan, pemain di posisi lini tengah harus bersiap menghadapi gangguan Amorim selama pertandingan.
Sedangkan untuk serangan balik cepat, Amorim biasanya mengandalkan pemain sayap yang memiliki kecepatan dan kemampuan menggiring bola setelah menerima umpan-umpan panjang usai merebut bola. Penetrasi ini biasanya akan menciptakan peluang, atau setidaknya si kulit bundar akan menembus kotak penalti lawan.
Amorim akan tiba di Old Trafford pada 11 November. Pertandingan Manchester United pasca-Liga Premier internasional melawan Ipswich Town pada 24 November kemungkinan akan menandai debutnya bersama Setan Merah. Ia akan kembali menghadapi Manchester City di liga domestik Desember mendatang.
Dia tahu bahwa dia menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan di Lisbon, di mana dia mengalami periode terbaik dalam hidupnya. Karena itu, Amorim sadar dirinya juga perlu beradaptasi dengan para pemain, bukannya memaksa para pemain untuk beradaptasi dengan skema kepelatihannya.
“Ketika saya berada di klub baru, pendekatannya harus berbeda. Tidak banyak yang bisa diambil dari hal ini karena kami harus bermain berbeda di masa depan. Kedua klub itu punya sejarah. Pertandingannya pasti akan berbeda.” – kata Amorim.
Pilihan Editor: Liga Champions: Barcelona Kalahkan Red Star Belgrade 5-2, Hansi Flick Anggap Timnya Tampil Sempurna