Terbukti secara ilmiah, 10 Cara Meningkatkan Kecerdasan Anak

ilustrasi-anak-belajar_169 Terbukti secara ilmiah, 10 Cara Meningkatkan Kecerdasan Anak







Batavia, – Peran orang tua sangat penting agar anaknya menjadi manusia yang cerdas dan sehat. Pemahaman seorang anak tidak bisa hanya bergantung pada sekolah dan pelajaran tambahan yang diberikan di luar rumah.

Berdasarkan karakteristik zamannya, orang tua setidaknya harus mengarahkan anaknya untuk melakukan berbagai aktivitas yang dapat merangsang kecerdasan serta kesehatan jasmani dan rohaninya.

Berikut 10 kegiatan yang dapat dilakukan orang tua untuk mendukung tumbuh kembang anak dengan sebaik-baiknya:

1. Pelajaran musik

Penelitian menunjukkan bahwa pelajaran musik membuat anak menjadi lebih pintar.

Penelitian tersebut mengamati anak laki-laki dalam kelompok musik. Mereka menunjukkan pertumbuhan IQ yang lebih besar dibandingkan anak-anak yang tidak berpartisipasi dalam aktivitas musik. Hasilnya relatif kecil, namun perbedaan terlihat jelas pada subtes IQ, nilai indeks, dan ukuran prestasi akademik.

Semakin banyak penelitian menemukan bahwa pendidikan musik memberikan manfaat pembelajaran di kelas.

Bahkan, orang tua juga bisa merasakan dampak positif dari musik. Sebuah penelitian di Universitas Northwestern menemukan bahwa pelatihan musik dapat bermanfaat bagi orang lanjut usia dengan melawan beberapa efek buruk penuaan.

2. aktivitas fisik

Peningkatan aktivitas fisik anak berdampak positif terhadap konsentrasi, daya ingat, dan perilakunya di sekolah. Faktanya, aktivitas luar ruangan yang membuat anak terus bergerak, meski tidak mengeluarkan keringat, dapat meningkatkan kecerdasan, kreativitas, perhatian, dan keterampilan perencanaan.

Olahraga mempengaruhi otak dengan membangun koneksi saraf yang membentuk memori dan membantu fungsi eksekutif, bagian otak yang membantu anak merencanakan dan mengarahkan tindakannya. Pekerjaan tersebut untuk mengontrol perilaku mereka di sekolah, mengatur pekerjaan rumah, dan tentu saja menyelesaikan tugas sekolah.

3. Jangan membacakan untuk anak Anda, bacalah bersama mereka

Jangan biarkan anak Anda hanya melihat gambar-gambar di buku saat Anda membaca. Perhatikan kata-katanya.

Membaca bersama mereka, bukan bersama mereka. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini membantu membangun keterampilan membaca anak-anak ketika orang tua secara aktif berupaya mengembangkan keterampilan dan strategi membaca.

Oleh karena itu, membaca buku bersama merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan keterampilan literasi dini, bahkan bagi anak-anak miskin.

4. Insomnia membuat anak menjadi bodoh

Kurang tidur satu jam setara dengan [hilangnya] pematangan dan perkembangan kognitif selama dua tahun. Ada hubungan antara nilai dan rata-rata jumlah tidur.

Ada perbandingan yang cukup besar antara tidur dan kecerdasan. Remaja yang mendapat nilai A rata-rata tidur sekitar 15 menit lebih lama dibandingkan siswa yang mendapat nilai B.

IQ mengalahkan ketenangan dalam memprediksi siapa yang akan berhasil dalam hidup. Banyak penelitian menunjukkan bahwa ketekunan adalah satu-satunya faktor terpenting bagi kesuksesan individu.

Siswa yang menunjukkan ketekunan lebih besar kemungkinannya untuk mencapai nilai yang lebih tinggi di kelas. “Remaja yang berpendidikan tinggi mempunyai prestasi lebih cepat dibandingkan teman sebayanya dalam semua variabel prestasi akademis,” tulis para peneliti.

Pelatihan akademis lebih menentukan kinerja daripada IQ.

6. Belajar adalah suatu proses aktif

Belajar adalah suatu proses yang aktif, bukan proses yang pasif.

Pikiran kita dibuat untuk belajar dengan melakukan, bukan dengan mendengar sesuatu. Jika Anda ingin, misalnya, menghafal suatu halaman, lebih baik gunakan 30 persen waktunya untuk membaca, dan 70 persen sisanya untuk menguji ingatan Anda.

7. makanan sehat

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan berdampak pada nilai anak.

Makanan tinggi karbohidrat, tinggi serat, dan lambat dicerna seperti oatmeal adalah yang terbaik, menurut penelitian.

Sebanyak 16 siswa diuji kecerdasan dan kecepatan berpikirnya. Mereka kemudian diberi diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat selama lima hari. Alhasil, saat diuji lagi, otak mereka berkurang.

8. Anak yang bahagia adalah anak yang bahagia

Anak-anak lebih mungkin menjadi orang dewasa yang sukses dan tumbuh dewasa.

Rata-rata, orang yang bahagia lebih sukses daripada orang yang sengsara baik dalam pekerjaan maupun cinta. Mereka menghasilkan kredensial yang lebih baik, mempunyai pekerjaan yang lebih baik, dan berhak mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Pernikahan lebih mungkin terjadi, dan setelah menikah, mereka lebih puas dengan pernikahan mereka.

Lalu apa kunci membesarkan anak bahagia? Berbahagialah orang tua.

9. Para bangsawan sangatlah penting

Mereka mempunyai pengaruh yang besar terhadap anak-anak Anda dan pasangan genetik Anda. Namun, wanita hamil itu harusnya hamil.

Tinggal di lingkungan yang sehat, bersekolah di sekolah yang bagus, dan memastikan anak Anda bergaul dengan anak-anak yang baik adalah hal yang sangat bermanfaat.

10. Percayai anak Anda

Orang tua seringkali meragukan kemampuan anaknya. Katakan itu pada orang tuamu.

Tampaknya Anda menahan diri untuk tidak berolahraga. Akhirnya, anak menjadi kurang percaya diri ketika melakukan sesuatu. Mencapai impian akan hilang.

(HSy/hsy)

Lihat di bawah:

Video: Hampir 20 juta penduduk Indonesia menderita diabetes



Artikel berikutnya

Rahasia Anak Cerdas Dimulai dari Rumah, Perhatikan Ini!


Terimakasih

Leave a Comment