Studi Temukan Mikroplastik di Otak Manusia, Begini Cara Mereka Mengetahuinya

penjual-melayani-pembeli-di-toko-plastik-kawasan-jakarta-kamis-2572024-2_169 Studi Temukan Mikroplastik di Otak Manusia, Begini Cara Mereka Mengetahuinya




Harian, Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa plastik dari barang sehari-hari dapat masuk dan mempengaruhi kesehatan otak manusia. Terkait hal ini, para ahli juga telah memperingatkan dampak plastik terhadap kesehatan manusia.

Disimpulkan dari berita euroLaporan terbaru menemukan bahwa salah satu sumber utama polusi mikroplastik adalah lingkungan dalam ruangan. Sebab, partikel plastik mudah diserap dan cepat masuk ke otak.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mauad dari Universitas Sao Paulo dan Dr Luis Fernando Amato-Lourenco dari Universitas Freie Berlin menemukan adanya mikroplastik di bagian bawah otak, yaitu bulbus olfaktorius. Temuan mikroplastik di hidung dan bohlam oleh para ahli menunjukkan bahwa jalur penciuman adalah tempat paling mungkin masuknya partikel asing ke dalam otak.

Dalam studi tersebut, para ahli berhasil menganalisis serat dan partikel plastik pada delapan dari 15 sampel yang diambil dari otak 15 warga Sao Paulo, Brasil. Hasilnya, plastik yang umum ditemukan adalah polipropilena. Polypropylene biasa digunakan untuk pakaian, kemasan makanan dan botol.

“Studi ini menemukan bahwa jalur penciuman merupakan jalur potensial utama masuknya plastik ke dalam otak,” kata Prof. Mauad dikutip, Kamis (19/9/2024).

“Jadi, bernapas di lingkungan dalam ruangan mungkin menjadi sumber utama plastisitas di otak,” lanjutnya.

Prof. Mauad ternyata adalah nanoplastik, partikel mikroplastik lain yang lebih kecil dari yang kami temukan. Faktor inilah yang memudahkan tubuh memproduksi plastik dalam jumlah lebih banyak.

“Nanoplastik yang lebih mudah masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kadar total partikel plastik jauh lebih tinggi,” kata Prof. Maud.

“Kita harus takut bahwa kapasitas partikel-partikel ini dapat diinternalisasi oleh sel dan mengubah cara tubuh kita berfungsi.”

Terkait material plastik internal pada sel, peneliti khawatir dapat menyebabkan perubahan fungsi seluler, terutama saat berinteraksi dengan organ bayi baru lahir. Secara tidak langsung dapat menyebabkan perubahan plastik pada kehidupan dewasa.

Sebelumnya, penyelidikan ini dilakukan setelah anggota Dewan Kesehatan Plastik, Profesor Dr. Luke Kenner menemukan keberadaan plastik di tubuhnya pada April 2014. Dalam studinya, ia menemukan bahwa sel kanker di usus Anda menyebar sangat cepat setelah bersentuhan dengan mikroplastik. Tak hanya itu, plastik mungkin berperan penting dalam terbentuknya kanker dini.

Ilmuwan lain juga menyatakan bahwa dampak serius paparan plastik terhadap kesehatan manusia dapat mencakup gangguan endokrin, penurunan kesuburan, dan penyakit jantung.

(Hsy/hsy)

Lihat di bawah:

Video: Inovasi & Harapan Keuntungan Bisnis Perawatan Tubuh Vegan



Artikel selanjutnya

Bahaya ini tersembunyi bagi masyarakat Indonesia karena tingginya kadar mikroplastik


Terimakasih

Leave a Comment