Harian, – Usia memang rahasia Tuhan, namun Anda tetap harus melakukan berbagai hal jika ingin hidup lebih lama.
Berasal dari saluran kesehatanAda banyak cara hidup yang bisa dilakukan seseorang jika ingin hidup lebih lama di dunia. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan menjalani pola hidup sehat.
Laporan Healthline yang mengutip berbagai penelitian memuat setidaknya sembilan kebiasaan gaya hidup yang bisa diterapkan agar panjang umur. Apakah ada sesuatu? Berikut ulasannya.
1. Hindari makanan
Studi yang dipublikasikan oleh Pubmed pada tahun 2010 pada hewan menunjukkan bahwa asupan kalori normal dapat ditingkatkan 10 hingga 50 persen pada ekspektasi maksimal.
Selain itu, beberapa penelitian populasi jangka panjang yang terkenal juga mengamati hubungan antara paparan panas, masa hidup yang lebih panjang, dan kemungkinan penyakit yang lebih rendah. Oleh karena itu, pembatasan kalori dapat mengurangi kelebihan berat badan dan lemak perut yang sering dikaitkan dengan umur pendek.
Namun, pembatasan kalori jangka panjang seringkali tidak berkelanjutan dan menimbulkan berbagai efek negatif, seperti meningkatnya rasa lapar, suhu tubuh rendah, dan penurunan gairah seks.
2. Konsumsi kacang-kacangan secara rutin
Penulis buku anak-anak itu hebat. Jenis makanan tersebut diketahui terdiri dari protein, serat, serat, dan tumbuhan sehat. Selain itu, kacang-kacangan juga dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral, seperti tembaga, magnesium, kalium, folat, niasin, serta vitamin B6 dan E.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kacang-kacangan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, diabetes, sindrom metabolik, kadar lemak perut, dan beberapa jenis kanker.
Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi setidaknya tiga porsi kacang-kacangan per minggu memiliki risiko kematian dini 39 persen lebih rendah.
Kemudian dua ulasan terbaru yang melibatkan lebih dari 350.000 orang mencatat bahwa satu porsi kacang-kacangan per minggu menghasilkan empat persen dan satu porsi kacang-kacangan per hari menghasilkan penurunan risiko kematian dari semua penyebab sebesar 27 persen dan penurunan risiko kematian. penyakit kardiovaskular.
3 Konsumsilah kunyit secara rutin
Untuk trik anti penuaan, kunyit adalah pilihan yang bagus karena mengandung senyawa kurkumin. Karena sifat antioksidan dan antiinflamasinya, kurkumin dipercaya dapat melindungi fungsi otak, jantung, dan paru-paru, serta melindungi tubuh dari risiko kanker dan penyakit kronis.
Penelitian in vivo dan in vitro pada manusia telah mengkonfirmasi bahwa kurkumin dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit inflamasi dan gangguan neurodegeneratif, sekaligus mengurangi risiko seseorang meninggal muda.
4. Rutin mengonsumsi makanan nabati
Mengonsumsi beragam makanan nabati, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, dan kacang-kacangan, diklaim dapat menurunkan risiko penyakit dan memperpanjang umur manusia.
Banyak penelitian mengaitkan pola makan kaya tumbuhan dengan risiko kematian dini yang lebih rendah, risiko kanker, sindrom metabolik, penyakit jantung, depresi, dan kerusakan otak yang lebih rendah. Efek tersebut berkaitan dengan nutrisi dan antioksidan yang terkandung dalam makanan nabati, seperti polifenol, karotenoid, folat, dan vitamin C.
Tak hanya itu, beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa menerapkan pola makan tanpa lemak dan vegan dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 12 hingga 15 persen dan risiko kematian akibat kanker atau penyakit jantung, ginjal, atau hormon sebesar 29 hingga 52 persen.
5. Sering melakukan aktivitas fisik
Diterbitkan oleh studio Tombak pada tahun 2011 ditemukan bahwa olahraga 15 menit per hari dapat menambah tinggi badan seseorang selama tiga tahun. Secara spesifik, risiko kematian bisa berkurang empat persen jika menambah aktivitas fisik 15 menit per hari.
Sebuah tinjauan baru-baru ini menemukan bahwa orang berusia di atas 60 tahun yang sering berolahraga memiliki risiko kematian dini 22 persen lebih rendah, meskipun mereka berolahraga kurang dari 150 menit per minggu. Sedangkan jika Anda berolahraga 150 menit per minggu, risiko kematian dini menjadi 28 persen lebih rendah.
Terakhir, beberapa penelitian menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas berat memiliki penurunan risiko kematian dini sebesar 5 persen lebih besar, dibandingkan dengan aktivitas dengan intensitas rendah atau sedang.
6. Hindari kebiasaan merokok
Sebuah penelitian yang diterbitkan di PubMed Central pada tahun 2013 menemukan bahwa perokok dapat kehilangan hidup hingga 10 tahun dan meninggal tiga kali lebih awal dibandingkan bukan perokok. Sebuah tinjauan terbaru pada tahun 2020 menyatakan bahwa berhenti merokok sebelum usia 40 tahun dapat mencegah hampir seluruh peningkatan risiko kematian akibat merokok.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Am J Public Health melaporkan bahwa orang yang berhenti merokok pada usia 35 tahun dapat memperpanjang umurnya hingga 8,5 tahun. Kemudian, berhenti merokok di usia 60an dapat menambah umur hidup Anda hingga 3,7 tahun.
Jika Anda mengurangi tingkat konsumsi 7.
Konsumsi alkohol berlebihan sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit hati, jantung, dan pankreas, serta kematian dini. Namun konsumsi alkohol dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko timbulnya beberapa penyakit, serta menurunkan risiko kematian dini sebesar 17 hingga 18 persen.
Ketimbang alkohol, anggur alias wine dinilai lebih enak karena kandungan antioksidan polifenolnya yang tinggi. Hasil penelitian Timo E. Strandberg dkk selama 29 tahun menunjukkan bahwa orang yang lebih menyukai wine memiliki risiko kematian dini 34 persen lebih rendah dibandingkan orang yang lebih menyukai alkohol atau minuman beralkohol.
Selain itu, ulasan yang diterbitkan oleh Nutrients menemukan bahwa anggur dapat melindungi orang dari penyakit jantung, diabetes, gangguan saraf, dan sindrom metabolik.
8. Utamakan kebahagiaan
Sebuah penelitian selama lima tahun mengklaim bahwa orang yang lebih bahagia sepanjang hidupnya mengurangi risiko kematian dini sebesar 3,7 persen.
Penelitian selanjutnya terhadap 180 biarawati Katolik menemukan bahwa mereka yang merasa usia paling bahagia adalah 22 tahun 2,5 tahun, lebih besar kemungkinannya untuk hidup setidaknya hingga 60 tahun ke depan.
Terakhir, tinjauan terhadap 35 penelitian menunjukkan bahwa orang yang bahagia dapat hidup hingga 18% lebih lama dibandingkan orang yang kurang bahagia.
9 Hindari stres dan kecemasan
Meski terdengar sepele, namun ternyata rasa cemas dan stres bisa sangat mengurangi nyawa manusia. Misalnya, wanita yang mengalami stres atau kecemasan dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit, stroke, atau kanker paru-paru.
Sementara itu, orang yang sering cemas dan banyak bergaul juga memiliki risiko kematian dini tiga kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih santai.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang pesimis memiliki risiko kematian dini 42 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang sedang hamil. Selain itu, tertawa dan pandangan hidup yang positif diyakini dapat mengurangi stres sehingga berpotensi memperpanjang umur manusia.
(Hsy/hsy)
Artikel berikutnya
10 Kebiasaan Sepele yang Bikin Susah Kaya, Hentikan Sekarang!
Terimakasih