Rahasia Panjang Umur Warga Jepang, Makanan Ini Wajib Disediakan!

kacang-kedelai-pada-salah-satu-pabrik-tahu-di-jakarta-selasa-2312024-cnbc-indonesiafaisal-rahman-5_169 Rahasia Panjang Umur Warga Jepang, Makanan Ini Wajib Disediakan!







Batavia, – Jepang merupakan salah satu negara yang dikenal memiliki angka harapan hidup tertinggi di dunia. Hal ini rupanya tidak lepas dari makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat Jepang, salah satunya adalah tahu.

Ahli gizi dan umur panjang bersertifikat asal Jepang, Michiko Tomioka, menjelaskan bahwa tahu berperan penting dalam menjaga kesehatan dan umur panjang.

“Tumbuh besar di Nara, Jepang, makanan yang selalu ada di rumahku adalah tahu. Itu sudah jadi makanan seumur hidupku kok,” ujarnya seperti dikutip Make It dari CNBC.com, Minggu (13/10/2021). 2024). .

Tomioka menjelaskan, sejak kecil, ibunya rutin menyajikan masakan berbahan dasar tahu untuk keluarganya. Tradisi tersebut kemudian dilanjutkannya kepada anak-anaknya, meski mereka tinggal di Amerika Serikat.

“Di Jepang, tahu dimakan oleh orang-orang dari segala usia. Mertua saya berusia 95 dan 88 tahun. Mereka masih tinggal di Nara, dan makan tahu, natto (foybean fermentasi), dan sup miso setiap hari. Mereka berbagi umur panjang dan imunitas tubuh mereka ikut serta dalam latihan sehari-hari ini,” ujarnya.

Berikut alasan utama mengapa tahu harus menjadi makanan pokok di dapur, menurut Tomioka:

1. banyak manfaat kesehatan

Tahu secara tradisional dibuat dari kedelai dan nigari, cairan yang tersisa setelah garam laut disaring. Di Amerika, kalsium sulfat sering digunakan sebagai koagulan primer.

Toh tahu mengandung semua asam amino esensial yang juga terdapat pada daging, ayam, telur, ikan, dan susu, namun tanpa kolesterol, karena berbahan dasar tumbuhan. Tahu juga kaya akan kalsium, zat besi, vitamin, serat, dan isoflavon, sejenis estrogen tanaman.

Studi menunjukkan bahwa konsumsi tahu dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, melawan kanker, dan mengurangi risiko kerusakan tulang.

2. ekonomis dan ramah lingkungan

Dibutuhkan 70,6 kilogram emisi gas rumah kaca untuk menghasilkan satu kilogram daging sapi, namun hanya 3,2 kilogram emisi untuk menghasilkan jumlah tahu yang sama.

Tomioka biasanya membeli 14 ons tahu organik seharga US$2 atau US$3, yang seringkali jauh lebih murah dibandingkan jumlah ayam atau daging sapi yang sama di toko kelontong.

Baginya, ini adalah prosedur yang sederhana. Dalam satu minggu, jika seseorang mengganti satu atau dua burger daging sapi dengan burger tahu, dia akan merasa lebih baik, menghemat uang untuk belanjaan, dan melakukan sedikit sesuatu untuk membantu lingkungan.

3. serbaguna dan serbaguna

Tahu diolah menjadi beragam masakan, mulai dari gorengan, sup, salad, hingga es krim. Karena teksturnya yang lembut, mudah dipadukan dengan berbagai rasa tahu.

Sebagai ahli gizi dan instruktur memasak, dia selalu mengembangkan resep baru dan tahu cara bereksperimen dengan sangat mudah.

Sarapan favoritnya adalah sup miso tahu dengan akar musiman dan sayuran berdaun, rumput laut, jahe, dan goji berry. Dia biasanya membuat panci besar dan memakannya sepanjang minggu, dengan nasi multigrain, natto, dan nukazuke (daun bawang).

“Saya sering menyebut tahu sebagai sahabat saya untuk hidup bahagia. Saya harap Anda terinspirasi untuk memasukkannya ke dalam dapur Anda juga,” kata Tomioka.

(ha ha)

Lihat di bawah:

Video: Parle Resto & Cafe, Tingkatkan Pengalaman Kuliner Indonesia!



Artikel selanjutnya

Latihan ini terbukti membantu orang Jepang hidup lebih lama


Terimakasih

Leave a Comment