Harian, – Salah satu calon Presiden, Prabowo Subianto, mempunyai ambisi untuk menjadi pemimpin masa depan di sebuah perguruan tinggi gratis di Indonesia. Bagaimana?
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Abdullah mengatakan, dirinya diminta Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata untuk mengalokasikan anggaran khusus LPDP dari pencairan pos anggaran sebesar Rp 30 triliun pada tahun depan. , sehingga pembentukan endowment fund ke depannya bisa mencapai Rp 300 triliun.
Oleh karena itu, ketika pemerintah menyampaikan (anggaran pemerintah pusat tahun 2025) Rp2.701,44 triliun, dan perekonomian pusat (belanja K/L) Rp1.160 triliun, termasuk meminta bantuan pembiayaan Rp70 triliun, Pak Isa, menyepakati Rp 30 triliun untuk LPDP, sehingga ke depan endowment fund mencapai Rp 300 triliun, ujarnya dalam operasionalisasi kesepakatan ISA belanja pemerintah pusat tahun 2025, Batavia, Selasa (10/9/2024). ).
Ia mengatakan, peningkatan dana abadi ini tentunya akan terus meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa dari pemerintah melalui LPDP ke depan. Jumlah penerima LPDP ditargetkan bertambah 500 ribu setiap tahunnya dari saat ini 1,04 juta orang per tahun.
“Hanya saja, masih ada 1,04 juta siswa sekolah, kita akan upayakan agar ke depan bisa menambah minimal seribu lima ratus lima ratus lagi berturut-turut selama 5 tahun di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, siswa tidak akan mampu. untuk membiayai studi mereka.” Dia berkata: Dia berkata.
Ia menegaskan perbaikan pendanaan pendidikan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, karena dari segi ukuran, ICOR menyebut Indonesia masih tertinggal jauh dari negara tetangga seperti Vietnam. Ia mengatakan, angka ICOR Indonesia kini mencapai 6,8.
“Karena jujur kita akui ICOR kita rendah yaitu 6,8, kita lebih rendah dari Vietnam, jadi kita harus mengejar pendidikan, lagipula pendidikan kita 20% sesuai rencana,” ujarnya.
“Nah, kalau saya bilang begitu, bukan berarti saya mau main-main dengan konstitusi atau tidak, tapi sampai 20% sesuai amanat konstitusi, itu saja,” kata Dixit.
Ia juga mengatakan telah berbicara dengan Yesaya untuk terus meningkatkan jumlah siswa yang bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Ia mengatakan jika saat ini sekolah penerima per tahun berjumlah 1,04 juta orang dengan anggaran Rp 14,7 triliun, maka jika penerimanya 2 juta orang per tahun maka kebutuhan anggarannya sebesar Rp 29,4 triliun.
“Iya, kami bersama Pak Isa dan pimpinan membahas bagaimana cara meningkatkan pendidikan siswa kita ke depan karena dari 1,04 juta anggarannya sekitar Rp 14,7 triliun, jadi kalau 2 juta saja butuh Rp 29,4 triliun anggarannya. memang hebat, tapi “Kerjanya untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2025 pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran pendidikan khusus sebesar Rp724,3 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pembelajaran Bidikmisi/KIP sebanyak 1,1 juta siswa, disusul Program Indonesia Pintar atau PIP sebanyak 20,4 juta siswa, dan sekolah LPDP sebanyak 7.000 siswa.
Ada pula bantuan operasional sekolah untuk 53,28 juta siswa, renovasi sekolah untuk 22 ribu pembangunan atau rehabilitasi sekolah, BOP PAUD untuk 6,3 juta siswa, TPG Non-PNS untuk 477,7 ribu guru, dan Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Arah Kebijakan Departemen Pendidikan Tahun 2015 al:
• Meningkatkan akses dan kualitas infrastruktur
• Meningkatkan kualitas lulusan pendidikan
• Kultus kontrol agama
• Penguatan keahlian guru dan pendidikan personel
• Memperkuat pendidikan kejuruan dengan pasar tenaga kerja
(Tautan dan cocokkan)
• peningkatan investasi di bidang pendidikan
• Pembangunan sekolah tinggi terpadu dan perbaikan sekolah
pekerjaan renovasi
• Saya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyediakan makanan
mereka memberi makan
(Hsy/hsy)
Artikel selanjutnya
LPDP Buka Beasiswa Khusus untuk Korea, Cek Syarat & Jadwalnya!
Terimakasih