Perlu diketahui, ini adalah obat-obatan herbal yang diketahui menyebabkan penyakit ginjal dan jantung

ilustrasi-kapsul-vitamin-obat_169 Perlu diketahui, ini adalah obat-obatan herbal yang diketahui menyebabkan penyakit ginjal dan jantung




Harian, – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Polda Jabar, dan Kejaksaan Tinggi Jabar mengungkap 10 obat herbal berbahaya dijual di Kota Bandung dan Cimahi. Catatannya menyusul.

Disimpulkan dari detikhealthBPOM menemukan dan menerbitkan 218 item atau 217.475 lembar tanaman obat ilegal senilai sekitar Rp 8,1 miliar di beberapa wilayah Jawa Barat. Obat-obatan yang beredar di toko jamu disebut dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan jantung karena mengandung bahan kimia obat (BKO), seperti sildenafil, fenilbutazon, metampiron, piroksikam, parasetamol, deksametason.

Berikut daftar 10 produk herbal yang dapat merusak jantung bahkan gagal ginjal menurut BPOM.

1. Ular

2. laba-laba

3. Semut Hitam Afrika

4. Kobra India

5. Tawon Liar

6. Wan Tong

7. Kapsul Asam Urat TCU

8. Antan

9. Tongkat arab

10. Xian Ling

Ketua Persatuan Dokter Pengembang Obat Tradisional Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania mengungkapkan, ada beberapa merek yang mengindikasikan jamu mengandung alkimia, salah satunya diklaimnya “bombastis” sebagai obat kuat untuk manusia.

“Merek obat herbal berbahan kimia biasanya memiliki kemasan yang diklaim ‘bombastis’, misalnya mengandung sildenafil, seperti langsung. pada “Dalam beberapa menit, pada dasarnya itu akan menghasilkan kekuatan pria secara instan,” kata Dr. Ingrid, dikutip Senin (14/10/2024).

Lalu karakter yang kedua adalah boleh memperbolehkan jumlah peredarannya, biasanya obat herbal dengan BKO tidak memiliki izin edar dari Badan POM. Kadang ada produsen yang kasar yang menulis izin edar palsu dari Badan POM. bisa diatur di tempat BPOM,” lanjutnya.

Dr. Irene mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih obat herbal. Karena obat herbal yang mengandung BKO jika dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.

“Obat herbal yang mengandung BKO ini memang bisa memicu gagal ginjal bahkan gagal hati. Penyebabnya, produsen menambahkan BKO tapi tidak menuliskan di kemasan dengan kadar yang tidak kita ketahui. Bisa jadi kadarnya terlalu tinggi. Cara yang aman, ” jelas Dr. Irene

Ujung-ujungnya benar, untuk mendukung ampul orangnya, hak untuk menjual. Jadi diberikan dalam dosis besar, tapi kami tidak tahu, katanya.

Bagi masyarakat yang ingin mengonsumsi obat herbal, dr. Irene berpesan untuk benar-benar memastikan produk tersebut terdaftar atau didistribusikan oleh BPOM.

“Kalau jamu sudah dikaitkan dengan BPOM, hilang begitu saja tinjauan oleh Badan POM. “Tentunya dengan persyaratan produk herbal yang aman,” kata dr. Ingrid

(rns/rns)

Lihat di bawah:

Video: Dukung Industri Kosmetik Lokal, BPOM siap



Artikel selanjutnya

BPOM Distribusi Roti Okko, Masyarakat Tak Beli!


Terimakasih

Leave a Comment