India mengambil tindakan terhadap Pedagang Makanan kotor, mereka didenda banyak

1763144985_169 India mengambil tindakan terhadap Pedagang Makanan kotor, mereka didenda banyak




Harian, – Pemerintah India akan mulai menindak tegas pedagang makanan yang menjual kuliner kotor. Khusus aksi firma tersebut, disebut-sebut bernilai sekitar Rp 19 juta.

Menurut laporan dari BBC International, dua negara bagian telah diumumkan oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) berencana untuk mengenakan denda dan penangkapan terhadap pedagang yang mencemari makanan dengan air liur, urin, dan feses.

Sebaliknya, negara bagian Uttarakhand di utara akan memberlakukan batasan hingga 100 ribu rupee atau sekitar Rp. Sementara itu, Pradesh akan memberlakukan undang-undang (UU) yang lebih ketat terkait hal ini.

Selain mengenakan denda, pemerintah Uttarakhand juga disebut telah memerintahkan polisi untuk memverifikasi staf hotel dan memasang kamera CCTV di dapur.

Di Uttar Pradesh, Ketua Menteri Yogi Adityanath mengatakan bahwa untuk menghentikan bisnis yang berhubungan dengan makanan, para pejabat harus mengidentifikasi setiap karyawan. Rencana negara bagian juga mengharuskan pusat makanan untuk menampilkan nama pemiliknya.

Selain itu, juru masak dan pramusaji juga akan diperintahkan memakai masker dan sarung tangan, serta memasang kamera CCTV di hotel dan restoran.

Menurut laporan, Adityanath juga berencana menerapkan dua peraturan yang akan menghukum mereka yang menolak makanan dengan hukuman hingga 10 tahun penjara.

Para pejabat mengatakan India perlu memiliki undang-undang yang lebih ketat untuk mencegah pedagang melakukan hal-hal kotor di sektor pangan. Namun, para pemimpin oposisi dan pakar hukum mempertanyakan efektivitas undang-undang ini dan menyatakan bahwa undang-undang tersebut juga telah disalahgunakan oleh beberapa komunitas jahat.

Para pemimpin oposisi di dua negara bagian yang dikuasai BJP mengkritik arahan baru tersebut. Menurutnya, undang-undang tersebut dapat digunakan untuk menyerang umat Islam dan pemerintah akan dituduh menggunakan perintah tersebut untuk mengatasi berbagai masalah besar di India, seperti pengangguran dan meroketnya inflasi.

Surat kabar India Express mengkritik undang-undang yang diusulkan oleh Negara Bagian Uttar Pradesh, dengan mengatakan bahwa undang-undang tersebut “berperilaku seperti peluit anjing”. [sektarian] komunitarianisme yang lebih banyak mengandalkan gagasan tentang kemurnian dan polusi serta menarik kelompok minoritas yang sudah merasa tidak aman.”

Pemerintah India dan tindak lanjutnya mengikuti dari media sosial yang beredar, belum ditemukan adanya pedagang kotor tersebut. Dalam video tersebut, para pedagang terlihat di warung dan restoran setempat meludahi makanan dan mencampurkan urin ke dalam makanan.

Di saat yang sama, ia juga mengklaim bahwa video tersebut merupakan bahan propaganda dan kejengkelan umat Islam Nisl. Namun hal tersebut kemudian terbantahkan dengan mengecek websitenya.

Dalam petisi di media sosial, beberapa pihak menyebut pedagang kotor yang meludahkan air seni dan mencampurkannya ke makanan adalah perempuan muslim. Pihak berwenang kemudian menyebut umat Hindu sebagai pelaku.

Sekadar informasi, kuliner adalah topik sensitif dalam berbagai budaya di India karena berkaitan dengan agama dan sistem kasta di negara tersebut.

Norma dan pantangan seputar makanan terkadang berbenturan antar masyarakat dan timbul rasa ketidakpercayaan. Oleh karena itu, gagasan keamanan pangan juga terlibat dalam aturan agama yang terkadang dijadikan penyebab terjadinya insiden.

Keamanan pangan juga menjadi perhatian utama di India. Menurut prediksi Otoritas Keamanan dan Standar Pangan (FSSAI), makanan yang tidak aman menyebabkan sekitar 600 juta infeksi dan 400 ribu kematian setiap tahunnya.

Menurut para ahli, ada berbagai alasan buruknya keamanan pangan di India, termasuk kurangnya penegakan hukum keamanan pangan dan kurangnya kesadaran. Dapur yang tersumbat, peralatan kotor, air yang terkontaminasi, praktik transportasi dan penyimpanan yang tidak tepat juga disebut-sebut sebagai masalah keamanan pangan.

(miq/miq)

Lihat di bawah:

Video: Perjuangan Inovasi Parfum Lokal, Pasar Dengan Daya Beli Lesu



Artikel berikutnya

Keributan yang hebat! Bintang Film India Ditangkap Diduga Kematian Penggemarnya


Terimakasih

Leave a Comment