Harian, – KKebiasaan berbelanja produk perawatan kulit (perawatan kulit), kosmetik (rias) untuk perawatan rambut (perawatan rambut) Masyarakat dunia, termasuk Indonesia, mengalami perubahan pasca pandemi Covid-19. Sekitar 77% konsumen Indonesia kini melakukan penelusuran tinjauan atau ulasan sebelum mereka memutuskan untuk membeli suatu produk kecantikan.
Head of Corporate Affairs, Care and Sustainability PT L'Oreal Indonesia, Melanie Masriel mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang terjadi di era digitalisasi dapat mengubah perilaku masyarakat terhadap pasar. perawatan kulit, rias, sampai perawatan rambut. Menurutnya, kedua hal tersebut masing-masing dikhawatirkan hilang dalam tren kecantikan sekaligus menjadi krisis.
“Mereka (konsumen) juga sekarang lebih kritis dan akurat [sebelum membeli suatu produk]. “Sebenarnya tanda-tanda tersebut sudah mulai terlihat akibat pandemi,” kata Melanie dalam konferensi media “Beauty Moves: Science After Beauty” di Batavia, Kamis (19/9/2024).
Melanie mengatakan, masyarakat dunia cenderung tidak berbuat banyak karena adanya pembatasan sosial di masa pandemi Covid-19 yang membuat setiap orang punya banyak waktu untuk beraktivitas baru, mengurus berbagai produk, dan mengulasnya. melalui media sosial. Faktanya, sangat sedikit orang yang mempelajari kandungan dalam produk kecantikan.
Kesulitan dalam melek huruf semakin meningkat
Berdasarkan data yang dihimpun L'Oreal, tren perawatan kulit dan rambut di masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini dipengaruhi oleh seberapa banyak waktu yang dihabiskan setiap orang ketika tidak keluar rumah.
“Mereka mungkin punya waktu tinjauan. Penderitaan sastra telah berkembang begitu pesat. “Mereka sangat ingin tahu apa yang terjadi setelah kejadian tersebut sebelum akhirnya menentukan pilihan,” kata Melanie.
Menurut data yang diberikan Sapmena dari L'Oreal, konten edukasi dari dokter kulit dan “pemberi pengaruh kulit“Asia telah ditonton 17 miliar kali TikTok. Tak hanya itu, data SOCO menunjukkan pada tahun 2024, 77 persen konsumen Indonesia akan membaca review sebelum memutuskan membeli suatu produk.
“Kemudian bahan-bahannya (Rebus atau kombinasi) adalah tiga alasan utama orang memilih suatu produk perawatan kulit. “Mereka (konsumen) selalu ingin tahu apa saja komposisi produknya,” kata Melanie.
Sekadar informasi, kecantikan memang menjadi salah satu industri yang berkembang pesat dan paling banyak diminati di masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri farmasi yang meliputi sebagian industri farmasi, bahan kimia, dan obat tradisional mengalami pertumbuhan mencapai 9,61 persen pada tahun 2021. Berdasarkan catatan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI), konsumsi obat-obatan dialami sejumlah perusahaan hingga 20,6 persen. Total 819 industri bertambah menjadi 913 industri mulai tahun 2021 hingga Juli 2022.
Menurut data Kompas.co.id, produk perawatan wajah masih menjadi produk yang paling banyak dicari oleh masyarakat Indonesia. Data penjualan dari pedagang di Tokopedia, Shopee dan Blibli selama periode pertama Ramadhan hingga minggu ketiga (13 Maret-2 April 2024).
Penjualan produk kesehatan tercatat sebesar Rp740,68 miliar atau meningkat 22 persen dengan jumlah produk yang terjual mencapai 15.539.179 unit. Produk penjualan kedua adalah body care yakni Rp 249,94 miliar dengan jumlah barang terjual mencapai 8,11 juta.
(Hsy/hsy)
Artikel berikutnya
Rangking Brand yang Perluas Promo di Bandung x Kecantikan, Serang!
Terimakasih