7 yang terutama menyebabkan masyarakat Indonesia menelan mikroplastik

penjual-melayani-pembeli-di-toko-plastik-kawasan-jakarta-kamis-2572024-1_169 7 yang terutama menyebabkan masyarakat Indonesia menelan mikroplastik







Harian, – Baru-baru ini peneliti menemukan bahwa masyarakat Indonesia paling banyak mengonsumsi mikroplastik dalam makanannya. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran bahwa masyarakat tanpa sadar memakan dan menelan partikel mikroplastik.

Dalam penelitian yang diterbitkan oleh Environmental Science & Technology, peneliti mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 15 persen mikroplastik per bulan. Setelah Indonesia, ada Malaysia dan Filipina yang masyarakatnya juga mengonsumsi mikroplastik terbanyak di dunia.

Berikut tujuh produk teratas yang menjadi sumber paparan mikroplastik menurut berbagai sumber:

1. Papan bagian plastik

Berdasarkan penelitian American Chemical Society (ACS), talenan plastik dapat membuat manusia terpapar 79,4 juta mikroplastik polipropilen atau sejenis polimer plastik setiap tahunnya. Artinya, penggunaan papan bagian plastik berpotensi meningkatkan perpindahan mikroplastik ke makanan.

Talenan kaca yang tahan lama merupakan alternatif terjangkau yang mudah dibersihkan dan biasanya bebas mikroplastik. Beberapa merek juga menawarkan talenan bebas plastik yang terbuat dari serat kertas tahan lama.

2. Celupkan teh

Kantong teh yang biasanya terbuat dari plastik juga bisa mengeluarkan plastik dalam jumlah besar. Para peneliti di McGill University di Quebec, Kanada menemukan bahwa menyeduh satu kantong teh plastik melepaskan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ke dalam air.

Kantong teh diduga mengandung zat berbahaya, antara lain senyawa fluor, arsenik, garam radium, aluminium, tembaga, timbal, merkuri, kadmium, barium, dan nitrat.

Ada banyak kondisi yang ramah lingkungan untuk menyeduh teh, seperti teko logam atau saringan. Koalisi Polusi Plastik merekomendasikan penggunaan kantong katun atau kantong teh daripada linen organik.

3. Wadah es batu plastik

Seperti halnya mikroplastik yang terdapat pada air minum kemasan, es batu yang mengandung plastik dapat menyebabkan kontaminasi.

Meskipun hanya ada sedikit penelitian mengenai hal ini, pembekuan plastik dapat menyebabkan mikroplastik larut ke dalam air, proses serupa terjadi pada plastik yang dipanaskan, menurut seorang profesor yang diwawancarai oleh HealthCentral.

Dalam beberapa tahun terakhir, pilihan yang lebih ramah lingkungan menjadi populer seperti es serut baja tahan karat. Nampan es batu silikon dipromosikan sebagai pilihan berkelanjutan yang dianggap lebih sehat.

4. Wadah makanan yang bisa dipanaskan di microwave

Produk plastik berlabel 'aman untuk pangan' dapat melepaskan mikroplastik dalam jumlah besar ke dalam makanan yang dipanaskan.

Sebuah studi tahun 2023 yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Nebraska-Lincoln menemukan hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi di beberapa kemasan makanan bayi plastik yang 'aman untuk makanan'.

Sebaiknya hindari produk yang mengandung ftalat, stirena, dan bisfenol, yang merupakan jenis bahan kimia dengan berbagai bahan tambahan, menurut makalah dari Academy of Pediatrics.

5. cangkir kertas

Penggunaan cangkir kertas sebagai pemanas dapat menyebabkan pencucian berbagai bahan kimia, termasuk fluorida, klorida, sulfat, dan nitrat. Hal ini terungkap dalam penelitian tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials.

Memilih wadah minum yang kedap udara dan berbahan stainless steel merupakan pilihan yang tepat. Wadah minum juga bisa dibuat kedap udara, sehingga tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tapi juga mengurangi paparan mikroplastik.

6. Garam dan gula

Sebuah penelitian di Himalaya pada tahun 2023 menemukan bahwa garam merah yang ditambang dari tanah juga mengandung mikroplastik paling banyak, diikuti oleh garam hitam dan garam laut.

Gula juga merupakan jalur penting paparan mikropolutan ini pada manusia, menurut sebuah penelitian pada tahun 2022.

7. Air kemasan

Meminum rata-rata liter air yang setara dengan dua botol air minum mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik dari tujuh jenis plastik, termasuk nanoplastik, menurut sebuah penelitian pada bulan Maret 2024.

(HSy/hsy)

Lihat di bawah:

Video: Bank Mega Gelar 'Fun Walk 5K Seperti Miliarder'



Artikel berikutnya

Masyarakat Indonesia Makan Plastik, Ini 5 Sumbernya


Terimakasih

Leave a Comment