Harian, – Saat melamar pekerjaan, kita ingin memberikan kesan yang terbaik tentunya kepada HRD. Di satu sisi, kita sering kali menunjukkan itikad baik dengan bersikap sopan dan ramah.
Namun ada kalanya sikap sopan yang kita anggap cocok justru membuat HR tidak nyaman lho! Menurut Scaevola Readers, berikut 5 kebiasaan perkotaan yang sering dilakukan, namun HRD tidak menyukainya.
1. TERLALU BANYAK mengatakan 'Saya minta maaf'
Kita semua tahu bahwa sopan santun itu penting. Namun saat dia berkata 'sedih', seringkali dia memberikan kesan tidak percaya. Misalnya, dalam wawancara kerja, Anda mungkin merasa harus meminta maaf setiap kali mengutarakan pendapat atau kesalahan.
Faktanya, HRD mencari seseorang yang bisa bertahan dan tidak terlalu ragu. Daripada berulang kali mengatakan 'Saya minta maaf', lebih baik tunjukkan rasa percaya diri dan kemampuan Anda dalam menjelaskan pendapat atau opini Anda. Namun jika Anda salah, maka Anda meminta maaf dengan tulus.
2. Hindari kontak mata
Banyak orang yang merasa canggung saat melakukan kontak mata, apalagi dengan HRD yang terlihat serius. Namun, kebiasaan menghindari kontak mata bisa memberikan kesan kurang terbuka atau percaya diri.
Padahal, kontak mata yang tepat bisa menunjukkan ketulusan, kepercayaan, dan keterbukaan. Jadi, jangan ragu untuk melakukan kontak mata dengan HRD saat berbicara. Jangan berlebihan, karena itu perlu tampil lebih percaya diri dan tidak terlihat gugup.
3. Terlalu banyak tentang diri sendiri
Kesopanan itu penting, tapi jangan terlalu banyak bicara tentang diri sendiri. Dalam wawancara kerja, kita sering kali ingin menunjukkan betapa hebatnya diri kita. Namun, jika Anda terus-terusan membicarakan skill dan kemampuan Anda, tanpa bisa berbicara dengan HRD, hal ini bisa membuat Anda terlihat kurang rendah hati.
HRD lebih suka mendengar tentang bagaimana Anda bisa berkontribusi pada perusahaan atau tim, dibandingkan mendengar tentang hal-hal pribadi yang penting. Usahakan untuk menjelaskan diri Anda secara merata, berikan kesempatan kepada HRD untuk bertanya, serta berikan ketertarikan terhadap perusahaan dan posisi yang Anda lamar.
4. Terlalu banyak pujian
Memberi penghargaan memang baik untuk menunjukkan kebaikan, namun jika terlalu banyak memberikan pujian yang terkesan berlebihan, HR bisa merasa tidak nyaman. Sekalipun pujiannya tulus, HR mungkin merasa Anda berhasil memenangkan hati mereka.
Lebih baik fokus pada percakapan yang lebih alami dan relevan. Sanjungan boleh saja disampaikan, namun pastikan sesuai dengan konteks dan tidak terkesan dibuat-buat.
5. Tunggu persetujuan semuanya
Sikap ini sering terlihat pada orang yang terlalu berhati-hati atau terlalu sopan. Ketika diminta memberikan pendapat, mereka cenderung menyetujui atau mempertanyakan apakah pendapatnya diterima dengan baik. Hal ini dapat menunjukkan ketidakpastian dan keraguan diri.
Sebaliknya, orang-orang HRD yang bertugas bisa memberikan masukan yang jelas dan menunjukkan keahliannya. Tidak perlu menunggu persetujuan di setiap langkah. Tunjukkan bahwa Anda bisa mengambil keputusan dan mempunyai sikap tegas.
Bersikap sopan saat melamar pekerjaan memang penting, namun yang lebih penting adalah bagaimana Anda bisa menunjukkan rasa percaya diri dan kemampuan komunikasi yang baik. Dengan memahami sikap-sikap yang tidak disukai HRD, Anda dapat meningkatkan kesan positif Anda saat wawancara dan membuat HRD semakin yakin dengan kelebihan Anda.
Artikel selengkapnya >>> Klik di sini
(miq/miq)
Terimakasih