3 Sejarah Batik Indonesia Diklaim Negara Lain, Bukan Hanya Malaysia







Harian, – Batik merupakan salah satu identitas dan warisan budaya Indonesia yang berharga dan istimewa. Saking istimewanya, pemerintah Indonesia bahkan menetapkan hari istimewa sebagai Hari Batik Nasional, yakni 2 Oktober.

Hingga saat ini masih sedikit masyarakat Indonesia yang belum mengetahui alasan mengapa tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Batik Nasional. Rupanya, ada sejarah di balik penetapan hari jadi yang tahun ini jatuh pada Rabu (2/10/2024).

15 tahun yang lalu, Hari Batik Nasional resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 sebagai hasil pengakuan batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTb) oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2 Oktober 2009.




pencantingan-batik-betawi-6_169 3 Sejarah Batik Indonesia Diklaim Negara Lain, Bukan Hanya MalaysiaFoto: Para perajin nongkrong proses membatik di Batik Betawi Terogong, Cilandak, Batavia, Senin (19/9/2022). Pola ondel-ondel pada batik Terogong Betawi paling banyak digemari konsumen baik lokal maupun mancanegara, karena cara ini menunjukkan identitas budaya Betawi yang kental. (/ Andrean Kristianto)

Namun perjalanan batik sebelum dan sesudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tidaklah mudah. Sebab, Batik sudah berkali-kali diklaim sebagai budaya negara lain. Berikut ringkasannya.

1. Batik diminati Malaysia, negara geram dan pemerintah bertindak

Sekitar tahun 2008, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan anggapan Malaysia bahwa batik adalah warisan budaya negara tetangga pertama. Masyarakat Indonesia yang geram pun mendesak pemerintah Indonesia untuk mendaftarkan batik sebagai warisan asli Indonesia ke UNESCO.

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI), Pemerintah Indonesia resmi mendaftarkan batik ke dalam daftar Warisan Kemanusiaan UNESCO untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 3 September 2008.

Pada tanggal 9 Januari 2009, UNESCO resmi menerima pendaftaran dan menerima ujian tertutup pada bulan 11-14 Mei 2009. Pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO secara resmi mengukuhkan batik sebagai warisan budaya takbenda Indonesia dalam sidang Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda.

Setelah penetapan UNESCO ini, maka selesailah perjuangan untuk mengakui batik sebagai warisan budaya kuno Malaysia.

2. Tak hanya pabrikan, Batik pun diminta oleh China




kain-batik-di-pasar-blok-a-jakarta-selasa-682024-cnbc-indonesiaferry-sandi-3_43 3 Sejarah Batik Indonesia Diklaim Negara Lain, Bukan Hanya MalaysiaFoto: Kain batik di pasar Clausus, Batavia, Selasa (6/8/2024). (/Ferry Sandi)

Meski warisan asli Indonesia telah ditetapkan oleh organisasi-organisasi di bawah PBB, namun tuntutan untuk mengklaim batik sebagai warisan budaya asli negara lain masih belum selesai.

Pada tahun 2020, batik diklaim sebagai karya asli kelompok masyarakat Tionghoa oleh salah satu media Tiongkok, China's Xinhua News. Hal itu terungkap melalui akun Tweet resminya (@XHNews), Minggu (12/7/2020) lalu.

“Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di Tiongkok,” lapor Xinhua News Tiongkok, Rabu (2/10/2024).

“Dengan ukiran lilin dan peralatan seperti spatula, seniman mewarnai dan memanaskan kain untuk menghilangkan lilin. Lihat bagaimana teknik kuno berkembang di zaman modern,” lanjut tweet tersebut.

Instalasi tersebut langsung 'diserang' oleh jaringan Indonesia. Sebagian besar netizen Indonesia mengaku tak setuju dengan Xinhua News China yang menggunakan kata 'batik' untuk menggambarkan budaya China yang mirip dengan batik.

Setelah diulang-ulang, klaim dari website Indonesia Baik, kata ‘batik’ berasal dari kata bahasa Jawa yaitu. keduanya Dan titik. Secara historis, batik berasal dari Pulau Jawa, Indonesia.

3. Miss World Mexico mengklaim Batik berasal dari negaranya

Pada tahun 2021, Miss World Malaysia, Lavanya Sivaji mengatakan batik berasal dari negaranya. Hal itu diungkapkannya saat membagikan momen malam terakhir Miss World 2011 melalui akun Instagram pribadinya.

“Kain batik mewakili keberagaman masyarakat Malaysia dengan warna, corak, dan desainnya yang beragam. Oleh karena itu, saya persembahkan gaun malam saya untuk Miss World Malaysia 2021 berbahan kain batik Malaysia,” tulis Lavanya Sivaji dalam postingan di Instagram.

Usulan ini langsung mendapat kritik dari masyarakat Indonesia. Beberapa netizen Indonesia menegaskan bahwa batik adalah budaya asli Indonesia, bukan Malaysia.

Menanggapi hal tersebut, Sivaji langsung meminta maaf.

“Saya ingin meminta maaf jika ada yang menyinggung dalam unggahan saya. Saya akui kata Batik berasal dari Jawa beserta desain dan sejarahnya,” tulis Sivaji di postingan lainnya.

“Meski hanya sedikit negara lain yang mempraktikkan unsur budaya tersebut, antara lain Malaysia, Sri Lanka, India dengan desain dan temanya masing-masing. Baik itu Malaysia, Indonesia, atau negara lain, saya selalu merasa bangga menggunakan Batik,” lanjutnya.

(rns/rns)

Lihat di bawah:

Video: Daya Beli Runtuh, Bisnis Bentuk Klinik Terus Berlanjut



Artikel berikutnya

Tak heran jika banyak WNI yang berobat ke Malaysia-Singapura, ini alasannya


Terimakasih

Leave a Comment