Tunda PPN 12% & Beri Subsidi Warga, Luhut: Supaya Jangan Jatuh!



luhut-binsar-pandjaitan-tangkapan-layar-instagram-luhutpandjaitan-1_169 Tunda PPN 12% & Beri Subsidi Warga, Luhut: Supaya Jangan Jatuh!




Jakarta, Harian – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan besar kemungkinan Presiden Prabowo Subianto menunda kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari perkiraan semula pada Januari 2025.

Luhut mengatakan, hal ini karena pemerintah akan menerapkan kebijakan terlebih dahulu untuk memberikan stimulus kepada masyarakat agar perekonomian tidak semakin terpuruk. Insentif tersebut kini tengah dikembangkan dalam bentuk subsidi listrik yang ditargetkan.

“Sebelum itu (PPN 12%), perlu diberikan insentif dulu kepada masyarakat yang keadaan ekonominya sulit, mungkin menghitung dua bulan, tiga bulan agar tidak jatuh,” kata Luhut di TPS di TPS. Distrik 4. Jakarta Selatan usai pencoblosan pada Pilkada 2024, Rabu (27/11/2024).

Meski begitu, Luhut belum bisa menjelaskan keputusan penundaan kenaikan tarif PPN akan diambil oleh Presiden Prabowo. Jelas dia memastikan Presiden akan bertemu terlebih dahulu dengan para menterinya untuk mengambil keputusan tersebut, termasuk kata-katanya. insentif yang ditargetkan untuk subsidi listrik.

“Ya hampir pasti akan tertunda, mari kita selesaikan itu (subsidi listrik) dulu. Tapi kita belum tahu, rapatnya masih memakan waktu ya,” kata Luhut.

Luhut juga memastikan, Prabowo mempunyai pandangan yang jeli terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, Prabowo menegaskan tidak ingin menambah beban ekonomi masyarakat dengan menaikkan PPN tanpa memberikan insentif ekonomi berupa subsidi listrik.

Faktanya, Presiden tidak ingin beban rakyat semakin bertambah. Nah, bagaimana bisa dikurangi, dan juga diperlukan dana untuk pergerakan ekonomi di bawah ini, kata Luhut.

Menurutnya, bantuan sosial yang diberikan berupa subsidi listrik dirumuskan pemerintah sedemikian rupa agar lebih tepat sasaran dan membantu masyarakat yang menunggak tagihan listrik dalam jangka waktu lama, sekitar 2-3 bulan. .

Menurut Lukhut, skema subsidi listrik untuk dua hingga tiga bulan ke depan kini tengah dikembangkan. Oleh karena itu, dia memastikan pemerintah tidak akan menaikkan tarif PPN hingga stimulus diberikan langsung kepada masyarakat.

“Data listriknya lengkap. Jadi mungkin saya masih memikirkan apakah 1300 sampai 1200 W ke bawah. Ya orangnya begitu, mungkin sudah 2-3 bulan belum bayar, kita masih menghitung,” ujarnya. – dia menekankan.

Dia meyakinkan APBN cukup untuk memberikan stimulus ekonomi kepada masyarakat berupa bantuan sosial dan subsidi listrik. Sebab, menurutnya, pembayaran pajak masih sangat baik, yakni mencapai ratusan triliun yang bisa digunakan untuk subsidi.

“Iya di APBN lumayan banyak, penerimaan pajak kita bagus, saya kira masih bisa meraup ratusan triliun. Tidak ada pertanyaan seperti itu, hanya saja saat ini Presiden ingin lebih efektif, lebih efisien, “terarah pada apa yang diberikan,” kata Lukhut.

(arj/pengusir hama)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Soal PPN 12%, Lukhut: Hampir Pasti Dihapuskan dan Ada Bansos



Artikel selanjutnya

Video: Jika tarif PPN naik menjadi 12%, maka tarif PPN RI akan menjadi yang tertinggi di ASEAN


Leave a Comment