Transformasi Bisnis, PIS Sukses Tangkap Peluang Pasar Global

Jakarta, Harian – Dalam beberapa tahun terakhir, PT Pertamina International Shipping (PIS) mengalami transformasi bisnis yang signifikan. Perusahaan ini terus mengembangkan bisnisnya hingga ke luar negeri.

Direktur Minyak Mentah dan Tanker Minyak PIS Brillian Perdana mengatakan hasil PIS mencerminkan pertumbuhan yang luar biasa, dengan EBITDA naik 70% dan pendapatan meningkat dari US$2,9 miliar menjadi US$3,3 miliar pada tahun 2023.

Meskipun sebagian besar pertumbuhan ini berasal dari sistem internal perusahaan, PIS juga fokus pada perluasan bisnisnya di pasar non-captive, terutama yang dihasilkan oleh kantor PIS di Singapura. Kantor ini juga menjadi hub peningkatan pendapatan dari pasar di luar grup Pertamina.

Selain memperkuat pasar global, PIS juga berupaya memperluas jangkauannya ke pasar regional. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan PDB tertinggi di kawasan Asia Tenggara, dengan angka mencapai 5,1%-5,2% pada kuartal I dan II tahun ini.

“Tetapi kami juga memahami bahwa ada negara-negara lain di kawasan ini yang pertumbuhan PDB-nya melebihi Indonesia. Kita bisa melihat bagaimana Vietnam meningkatkan pertumbuhan PDBnya menjadi 6,9%, Filipina meningkatkan PDBnya dan juga Malaysia meningkatkan PDBnya. “Tujuan kami untuk lebih berekspansi ke pasar regional,” ujarnya di acara Gastech 2024, Kamis (19 September 2024).

Oleh karena itu, pada tahun 2018, PIS membuka kantor di Singapura sebagai tanda komitmennya dalam mengembangkan bisnis di Asia Tenggara dan kawasan Asia-Pasifik. Pada tahun 2022, PIS juga akan memperluas kehadirannya dengan membuka kantor di Dubai, sehingga memungkinkan perusahaan untuk berekspansi ke pasar Mediterania dan Timur Tengah.

PIS juga baru membuka kantor di London, yang akan meningkatkan penetrasi ke pasar Eropa dan Amerika.

Melalui upaya tersebut, PIS tidak hanya memperkuat posisinya di pasar domestik, namun juga bertujuan untuk menjadi pemain di pasar global.

Sementara itu, Wakil Direktur Drewry Maritime Services Asia Pte Ltd Jayendu Krishna menilai negara-negara Asia Tenggara memiliki potensi ekonomi yang besar. Padahal, jika negara-negara Asia Tenggara bersatu maka kawasan ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Hal ini terlihat dari PDB Asia Tenggara yang mampu tumbuh lebih dari 4% per tahun dan hanya turun dua kali akibat pandemi Covid-19.

Ada kemungkinan bahwa nilai ekonomi negara-negara Asia Tenggara hampir bisa menyamai nilai ekonomi India. Hal ini terlihat dari nilai riil PDB Asia Tenggara yang berada pada kisaran US$3,4 triliun atau setara dengan India yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia. Mari kita ingat bahwa PDB India ditetapkan sebesar 5 triliun dolar AS.

“Jika kita melihat ke depan, kami melihat ekspektasi pertumbuhan yang sangat baik dan kami memperkirakan pertumbuhan akan jauh di atas 4% untuk Asia Tenggara secara keseluruhan. Jadi ya, secara keseluruhan dari perspektif pertumbuhan, menurut saya perekonomiannya sangat, sangat kuat. Ada sekitar 10 perekonomian berbeda di Asia Tenggara. Sebagian besar perekonomian berada dalam kondisi yang sangat baik dan kami memperkirakan pertumbuhan akan tetap kuat selama bertahun-tahun,” kata Jayendu.

Melihat kondisi tersebut, ia sangat optimis dengan potensi pertumbuhan bisnis PIS ke depan. Kantor PIS Asia-Pasifik di Singapura juga menghasilkan pendapatan sebesar US$70 juta pada tahun 2023.

PIS juga memiliki cabang di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) yang disebut PIS Timur Tengah.

(dpu/dpu)

Artikel berikutnya

Energy Forum Gastech 2024 Siap Datang ke AS, Apa yang Akan Dibahas?