Jakarta, Harian – Serangan terbaru Houthi di Laut Merah semakin memperburuk ketegangan regional yang sudah tinggi akibat perang Israel-Hamas dan Israel-Hizbullah. Pada Selasa (10/1/2024), kelompok tersebut melancarkan serangan menggunakan dengung bahan peledak menghantam satu kapal dan rudal meledak di kapal lain.
Serangan terhadap kapal komersial adalah yang pertama dalam beberapa minggu terakhir, menandai meningkatnya ancaman di wilayah tersebut.
Dilaporkan Pers TerkaitSerangan pertama terjadi sekitar 110 kilometer dari pelabuhan Hodeidah, tempat kapal tanker minyak berbendera Panama Cordelia Moon diserang.
Pusat Informasi Maritim Gabungan melaporkan bahwa kapten kapal melihat empat “percikan api” di dekat kapal yang kemungkinan besar merupakan peluru kendali. Setelah ini, dengung sarat dengan bahan peledak merusak kapal, merusak salah satu tangki pemberat yang mengontrol daya apung kapal.
Pada serangan kedua, rudal diarahkan ke kapal terpisah yang juga menuju Terusan Suez. Kapal tersebut diidentifikasi sebagai kapal angkut berbendera Liberia, Minoan Courage.
Militer Inggris kemudian mengkonfirmasi bahwa kapal tersebut menjadi sasaran serangan, meskipun rincian lebih lanjut mengenai serangan tersebut belum tersedia.
Juru bicara Houthi Brigadir Jenderal Yahya Sari mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam pesan yang direkam sebelumnya. Dia juga menyatakan bahwa dialah yang melakukan serangan itu dengung melawan Israel, meski tidak ada laporan adanya serangan dari Israel.
Kelompok Houthi yang berbasis di Yaman telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sejak perang Gaza dimulai Oktober lalu, meluncurkan rudal dan serangan terhadap lebih dari 80 kapal komersial. dengung.
Akibat penyerangan tersebut, dua kapal tenggelam dan empat pelaut tewas.
Mereka mengatakan mereka menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat atau Inggris untuk menghentikan agresi Israel terhadap Hamas di Gaza, meskipun sebagian besar kapal yang diserang tidak terkait langsung dengan konflik tersebut.
Ada kekhawatiran bahwa serangan terbaru Houthi dapat memperluas konflik regional, yang sudah melibatkan banyak pihak seperti Iran, Hizbullah di Lebanon, dan Hamas di Jalur Gaza. Israel telah meningkatkan operasi militernya di Lebanon setelah terbunuhnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara, yang semakin memperburuk situasi di wilayah tersebut.
Perang Gaza dan ketegangan di Lebanon juga memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas yang melibatkan negara-negara regional lainnya, termasuk Iran dan Amerika Serikat.
(menetas/menetas)
Artikel selanjutnya
Laut Merah kembali memanas, dua serangan rudal memakan korban baru: Yunani