Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Eks Menteri Jokowi: ‘Impossible’



andrinof-chaniago-cnbc-indonesiavalentina-angel-1_169 Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Eks Menteri Jokowi: 'Impossible'




Jakarta, Harian – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 8% selama masa jabatannya. Tujuan tersebut sempat dipersoalkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas periode 2014-2015, Andrinof Chanyago.

Ia menegaskan, dirinya belum yakin perekonomian Indonesia bisa tumbuh sebesar 8%.

“Mustahil. Iya,” tegasnya kepada Connection di podcast Cuap Cuap Cuan, Rabu (12/4/2024).

Ia meyakini belum ada penjelasan empiris maupun teoritis yang bisa menjelaskan bahwa Indonesia bisa tumbuh sebesar 8%. “Ini tidak ada. Untuk Indonesia ya,” ujarnya. Kalau itu dilaksanakan dalam waktu satu tahun, mustahil, lanjutnya.

Pertumbuhan sebesar 8% mungkin saja terjadi, namun hal tersebut memerlukan waktu yang lama. Pada tahun 1995, pertumbuhan Indonesia sebesar 8,2%. Ada ledakan di bidang real estate dan perbankan pada saat itu.

Memang setelah usia 88 tahun rata-rata hanya 7,2%, ujarnya. “Kelas menengah juga tumbuh, tapi kelas menengahlah yang mudah terpecah belah,” ujarnya.

Sayangnya, Indonesia kemudian dilanda krisis tahun 1997. Meski demikian, Andrinof memperkirakan perekonomian Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan sebesar 6–6,2%.

“Hanya 6,2% yang bagus untuk 20 tahun. Tapi ini rata-rata. Dalam sejarah perekonomian terbuka seperti Indonesia, belum ada yang berhasil tumbuh sebesar 8% setiap tahunnya,” tegasnya.

Perekonomian Tiongkok, kata dia, bisa tumbuh rata-rata 9% dalam 40 tahun. Namun, Tiongkok mencapai hal ini dengan strategi yang sangat bagus sejak awal dan konsisten.

“Apa ini? Kebangkitan sektor industri dan nilai tambah. Jadi yang dibangun Deng Xiaoping itu yang pertama dan utama adalah sumber daya manusianya,” ujarnya.

Dia mengirim personel Tiongkok ke sekolah di luar negeri dan mengembangkan pusat ilmiah. Kemudian Chian memasuki taman sains dan teknologi. Kemudian Tiongkok masuk ke industri dan menjadi produk industri.

“Awalnya kami diolok-olok tentang produk China. Sampai tahun 2004, kami masih diolok-olok. Bagaimana kalau ada barang yang rusak? Tapi ini tahapannya,” jelas Andrinof.

Soal target pertumbuhan 8%, Presiden Prabowo Subianto mengaku sempat diejek karena target tersebut dianggap terlalu tinggi.

“Prabowo kembali meledek saya, bisa saja dia bilang ingin pertumbuhan 8%,” kata Prabowo saat menyampaikan pidato pada pembukaan Sidang Tanweer dan Resepsi HUT Muhammadiyah. Kupang NTT ke-112 Rabu 4 Desember 2024

Namun ia tak gentar karena berpegang teguh pada ajaran Presiden Sukarno, yakni menetapkan cita-cita setinggi langit.

“Bung Karno mengajarkan kita dari awal untuk meletakkan impian kita di atas langit. Kalau langit tidak tercapai, paling tidak kita terjatuh di antara bintang-bintang,” tegasnya.

Prabowo menilai rendahnya target justru menghambat pembangunan bangsa. Oleh karena itu, ia merasa perlu menetapkan tujuan yang tinggi untuk dirinya sendiri.
“Pengalaman saya di TNI juga begini: kalau kita menetapkan target yang rendah, maka cukup, tidak perlu repot, kok,” ujarnya.

(haa/haa)

Tonton videonya di bawah ini:

Prabowo: Pertumbuhan yang tidak dirasakan masyarakat adalah tanda kegagalan



Artikel berikutnya

Prabowo bertaruh pada perekonomian Republik Ingushetia di level 8%, Jokowi dalam 10 tahun – hanya 7% – tidak akan!


Leave a Comment