Jakarta, Harian – Militer Taiwan melakukan latihan pada Kamis (28/11/2024) dengan menggunakan jet tempur, kapal laut, dan sistem rudal antipesawat. Latihan tersebut dilakukan setelah Kementerian Pertahanan menemukan dua balon China di dekat pulau tersebut.
“Latihan Kamis pagi bertujuan untuk melatih respons dan prosedur tempur unit pertahanan udara,” kata Komando Angkatan Udara Taiwan dalam sebuah pernyataan. AFP.
“Dari pukul 05.00 hingga 07.00, berbagai jenis pesawat, kapal, dan sistem rudal antipesawat dikerahkan,” kata laporan itu, tanpa merinci lebih lanjut.
Kementerian Pertahanan Taiwan juga melaporkan penemuan dua balon udara Tiongkok di atas perairan utara pulau itu. Balon-balon tersebut terlihat pada Rabu sore di dua lokasi sekitar 111 kilometer (69 mil) barat laut dan 163 kilometer utara kota Keelung.
Itu terjadi setelah balon udara Tiongkok terlihat di perairan yang sama pada hari Minggu. Selain dua balon tersebut, 13 pesawat militer Tiongkok dan tujuh kapal angkatan laut terlihat di sekitar Taiwan dalam waktu 24 jam hingga pukul 6 pagi pada hari Kamis.
Tiongkok dan Taiwan telah diperintah secara terpisah sejak tahun 1949. Namun Beijing menganggapnya sebagai bagian dari wilayahnya dan menolak untuk meninggalkan penggunaan kekuatan untuk mengambil kendali atas pulau tersebut.
Beijing secara teratur mengerahkan jet tempur, drone dan kapal perang, dan terkadang balon udara, di sekitar Taiwan untuk meningkatkan tekanan militer. Taiwan terus-menerus berada di bawah ancaman invasi Tiongkok dan telah meningkatkan anggaran pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan kemampuan militernya.
Meskipun Taiwan memiliki industri pertahanannya sendiri, negara ini sangat bergantung pada penjualan senjata dari Washington. AS adalah mitra terpenting Taiwan dan pemasok senjata dan amunisi terbesar.
Sementara itu, terakhir kali Angkatan Udara melakukan latihan pertahanan udara dan rudal secara komprehensif adalah pada bulan Juni, sebulan setelah Presiden Taiwan Lai Ching-te menjabat. Lai, yang merupakan pembela kedaulatan Taiwan, akan melakukan tur ke tiga negara kepulauan Pasifik pada hari Sabtu dan kemungkinan singgah di Amerika Serikat.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sekutu diplomatik Taiwan yang semakin berkurang. Tindakan tersebut memicu kemarahan dari Tiongkok, yang menentang segala upaya untuk memberikan legitimasi internasional kepada Taipei.
(bos/bos)
Artikel selanjutnya
Negara kecil ini sedang menabuh genderang “perang” dengan Tiongkok. Apa yang terjadi?