Jakarta, Harian – Di Indonesia, diadakan pemilihan kepala daerah (pilkada). Salah satunya adalah pemilihan gubernur DKI Jakarta (Pilgub).
Paslon Gubernur (Kagub) dan Wakil Gubernur (Kawagub) Pramono Anung dan Rano Karno serta Ridwan Kamil (RK)-Suswono bersaing ketat di sejumlah jajak pendapat. Bagaimana dengan jajak pendapat terbaru, siapa yang unggul?
Elektabilitas seorang calon gubernur
Mengutip parameter politik Indonesia berdasarkan jajak pendapat bulan Oktober, jika pemilu diadakan sekarang, dengan alasan tertutupnya kemungkinan untuk memilih tiga nama calon gubernur, ROK memimpin dengan 53,4%, dan Pramono tertinggal di belakang dengan 31,5%. 10,8% memutuskan tidak memilih, sedangkan calon lainnya, Dharma Pongrekun, menemui jalan buntu dengan 4,3%.
Motivasi pemilih memilih Korea Selatan mencakup beberapa faktor, yaitu pengalaman memimpin Jabar (21,9%), kinerja yang terbukti (14,7%) dan hati nurani (9,4%). Sedangkan motivasi pemilih memilih Pramono didasarkan pada beberapa alasan seperti pengalaman (20,2%), program, visi dan misi yang baik (11,3%) dan menyukai Rano Carno (6,7%).
Kemungkinan memilih wakil gubernur
Di sisi lain, terkait kemungkinan terpilihnya calon Kawaguba dengan model tiga nama tertutup, Rano Karno mendapat peringkat pertama dengan perolehan suara 52,0%, dan Suswono dengan perolehan suara 26,7%. Sebanyak 17,5% suara lainnya belum diputuskan, sementara Kun Vardana hanya memperoleh 3,8% suara.
Alasan dipilihnya Rano Karno antara lain popularitasnya (25,7%), popularitas masyarakat Betawi (14%), dan pengalaman memimpin Banten (8,8%). Motif memilih Suswono adalah orang baik (13,4%), cinta RK (13,1%) dan cinta PKS (5%).
Kemungkinan terpilihnya pasangan wakil gubernur-Kavagub
Terkait pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur, Parameter Politik Indonesia mencatat suara ROK dan Suswono unggul 47,8%. Sedangkan Pramono dan Rano Carno berada di peringkat kedua dengan 38%.
Pasangan Dhrama dan Kun berada di posisi terakhir dengan 4,3%. Namun, terdapat 9,9% pemilih yang belum memutuskan siapa yang akan dipilihnya.
Perlu diketahui bahwa responden survei ini berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Pengambilan sampel survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1200 responden.
“Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara personal dengan menggunakan kuesioner yang diberikan oleh surveyor terlatih,” kata lembaga tersebut dalam data yang diperoleh Harian.
Pendataan dilakukan pada 21-25 Oktober 2024, imbuhnya.
(bos/bos)
Artikel berikutnya
Jajak Pendapat Pilgub Jabar Terbaru: Ridwan Kamil vs Dedi Mulyadi vs Bima Arya