Jakarta, Harian – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menekankan pentingnya mengubah pola pikir dan budaya masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan sampah.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong menilai praktik membuang sampah sembarangan di masyarakat masih lumrah dan perlu diubah. Dengan pemikiran tersebut, Jepang dapat menjadi contoh inspiratif bagi Indonesia dalam pengelolaan sampah.
Hingga saat ini Jepang terkenal dengan pengelolaan sampahnya yang sangat efisien. Di banyak kota di Jepang hampir tidak ada tempat sampah di jalanan. Hal ini sebenarnya menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di sana dimulai dari tingkat rumah tangga.
Semakin banyak tempat sampah maka akan semakin mendorong perilaku membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, pendidikan dan perubahan perilaku menjadi kunci penting untuk mengubah kebiasaan masyarakat membuang sampah.
Alue juga mengatakan jika Indonesia tidak mengelola sampah dengan baik, maka akan timbul dampak lingkungan dan kesehatan yang pada akhirnya dapat merugikan perekonomian masyarakat.
“Kedua, kita harus menyadari bahwa jika kita tidak mengelola sampah dengan baik maka akan berdampak besar terhadap lingkungan, kesehatan, dan ini akan menimbulkan kerugian bagi kita, perekonomian, kesehatan dan sebagainya. dan itu di masa depan,” ujarnya dalam acara Road to CNBC Awards 2024 “Perusahaan Terbaik dalam Daur Ulang dan Pengelolaan Sampah” pada Jumat (10 April 2024).
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki pengelolaan sampah. Dalam hal ini, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk penggiat atau pengembang TPA dan masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan komunikasi dan diskusi mengenai permasalahan pengelolaan sampah.
Pemerintah juga berinisiatif menyelenggarakan program Adiviyata untuk menanamkan kesadaran lingkungan di sekolah. Melalui program ini diharapkan generasi muda mampu menyadari nilai-nilai pengelolaan sampah yang baik dan benar sejak dini.
Selain itu, pemerintah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah daerah dalam bentuk Penghargaan Adipura. Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah yang mampu melaksanakan program pengelolaan sampah di daerahnya. Keberadaan Adipur Prize diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk mengelola sampah secara terstruktur dan berkelanjutan.
Tak hanya itu, pendidikan formal dan nonformal juga menjadi fokus pemerintah. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat dapat memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Melalui pendidikan, masyarakat dapat menjadikan daur ulang sebagai sumber pendapatan baru.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kemudian berharap Indonesia bisa belajar dari Jepang tentang pengelolaan sampah yang terencana dan berkelanjutan. Jika Jepang berhasil dalam pengelolaan sampah, Indonesia juga harus bisa meniru dan melakukan perubahan positif.
(dpu/dpu)
Artikel selanjutnya
Simak “rahasia” sukses perusahaan pengelola limbah industri