Jakarta, Harian – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah mitigasi untuk meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi selama operasional. Terutama dalam hal peran pelayaran internasional dan memastikan keberlanjutan dan keandalan rantai pasokan.
“Kami tahu bahwa hal pertama yang perlu kami lakukan adalah memastikan bahwa kami memiliki kapasitas yang cukup, dalam hal ini tonase yang cukup, untuk mendukung operasional domestik dan impor,” kata Yokidi di sela-sela pameran Gastech 2024 di AS. Amerika, beberapa waktu lalu.
Yoki merinci, setiap tahunnya PIS mengangkut sekitar 160 miliar liter energi ke seluruh Indonesia. Selain itu, ada sekitar 20.000 kelahiran setiap tahun, yang merupakan operasi yang sangat besar.
“Jadi untuk memastikan kita memiliki kapasitas yang cukup, kita perlu memiliki portofolio sumber daya kapal, mulai dari kapal kita sendiri, kapal sewaan berjangka, serta beberapa kapal sewaan olahraga,” tegas Yockey.
Maka Yockey mengungkapkan rencana untuk membangun kemitraan yang kuat dengan mitra terpercaya untuk memastikan bahwa jika terjadi kesalahan, PIS tahu apa yang harus dilakukan.
“Kami memiliki sistem cadangan untuk memastikan tidak ada persediaan di mana pun di Indonesia,” tambah Yoki.
Yockey juga menjelaskan bahwa dalam menghadapi tantangan global dan geopolitik yang penuh dengan ketidakpastian, mitigasi dan pengelolaan risiko tidak dapat dihindari.
“Kami menjalankan peran kami secara efektif dan memastikan rantai pasokan beroperasi seoptimal mungkin,” tutup Yockey.
Sebagai informasi, pada tahun pertama 2024, PIS memasok 71,6 miliar bahan bakar minyak dan gas alam cair ke Tanah Air. Pencapaian pada semester pertama tahun 2024 ini menunjukkan bahwa PIS berhasil mendukung ketahanan energi nasional dan mendukung kegiatan perekonomian di seluruh pelosok tanah air.
Total, PIS mengoperasikan 320 kapal dengan awak sekitar 4.950 orang, serta 453 kapal pendukung dengan tambahan awak 2.265 orang. Sedangkan pada tahun 2034, perseroan berencana mampu mengoperasikan hingga 500 kapal, dimana rencananya akan dimiliki sekitar 200 kapal dan akan disewa sekitar 300 kapal.
Untuk target pendapatan sebesar US$8,9 miliar pada tahun 2034, diperkirakan 55% berasal dari pasar internasional dan 45% dari pasar domestik.
(dpu/dpu)
Artikel selanjutnya
Legal! Pertamina International Shipping menunjuk direktur baru