Sederet Langkah BSI dalam Mendongkrak Peran UMKM



bank-syariah-indonesia_169 Sederet Langkah BSI dalam Mendongkrak Peran UMKM




Jakarta, Harian PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat posisinya sebagai penopang utama pertumbuhan perekonomian Indonesia. Salah satunya adalah fokus pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui layanan perbankan syariah.

Direktur Utama BSI Heri Gunardi mengatakan BSI terus berupaya meningkatkan kontribusinya dalam memajukan UMKM agar ekosistem segmen usaha semakin kuat dan tahan terhadap berbagai kondisi perekonomian di masa depan.

“Kami berperan bahwa BSI ingin menjadi motor penggerak dalam membantu mendorong potensi yang ada di Indonesia, termasuk UMKM. Kami melihat UMKM ini membutuhkan bantuan, kami membantu membuka akses pasar bagi UMKM dan tentunya juga akses pembiayaan.” kata Heri seperti dikutip, Rabu (2/10/2024).

Ia menambahkan, UMKM merupakan segmen yang komposisinya akan terus didorong oleh BSI. Tren pembiayaan UMKM di BSI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, seiring dengan semakin banyaknya pelaku UMKM dan meningkatnya minat masyarakat terhadap perbankan syariah sebagai alternatif pembiayaan.

Untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat peran sektor UMKM, rasio keuangan inklusif makroprudensial (RPIM) BSI akan sebesar Rp 88,81 triliun atau 34,61% pada Juni 2024. Jumlah tersebut meningkat secara tahunan dibandingkan posisi Juni 2023 sebesar Rp74,04 triliun atau 33,49%. Implementasi ini berada di atas target regulator yang menetapkan RPIM minimal sebesar 30% pada akhir tahun 2024.

Sebagaimana kita ketahui, sektor UMKM memegang peranan penting dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional, mencakup sekitar 99% dari seluruh unit usaha di Indonesia. Jumlah UMKM diperkirakan mencapai sekitar 66 juta pada tahun 2023. Dengan jumlah tersebut, UMKM berkontribusi sekitar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia atau setara Rp9,850 triliun.

UMKM mempekerjakan sekitar 117 juta pekerja, yang merupakan 97% dari total angkatan kerja di Indonesia. Dengan demikian, UMKM berperan penting dalam mengurangi pengangguran dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Namun, sektor ini masih menghadapi tantangan seperti terbatasnya akses terhadap keuangan, teknologi, dan literasi digital yang menghambat perkembangannya.

Sejak didirikan tiga tahun lalu, BSI berkomitmen untuk lebih berinteraksi dan mendorong UMKM agar semakin berkembang. Pada pembukaan BSI di Istana Negara pada 1 Februari 2021, Presiden Joko Widodo berpesan kepada BSI untuk mengembangkan produk dan layanan keuangan syariah yang berdaya saing dan memenuhi kebutuhan berbagai segmen konsumen termasuk UMKM agar cepat naik kelas. karena memang sektor inilah yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Hingga Juni 2024, BSI telah mengalokasikan pembiayaan pada segmen UMKM sebesar Rp47,72 triliun atau meningkat secara tahunan sebesar 14,54 persen. BSI saat ini mendampingi lebih dari 3.499 UMKM yang terus didukung dan beberapa di antaranya berhasil merambah ke pasar internasional.

Sebagian besar atau hampir 80% alokasi pembiayaan UMKM BSI, baik yang bersubsidi maupun yang tidak disubsidi, berada pada klaster perdagangan dan ritel yang meliputi pangan, fesyen, kerajinan tangan, pertanian dan lain sebagainya. Pembiayaan syariah dapat diakses melalui jaringan cabang BSI yang mencakup lebih dari 1.000 lokasi di seluruh Indonesia.

Selain pendanaan, tambah Heri, BSI juga aktif memberikan pendampingan dan pelatihan. Antara lain melalui pusat UMKM BSI yang berlokasi di Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Sentra UMKM di Makassar merupakan yang terbaru yang dibuka pada akhir Juli 2024.

Heri mengatakan kehadiran Pusat UMKM di Makassar merupakan upaya BSI untuk menjangkau dan membuka potensi UMKM yang sedang berkembang di Indonesia Timur. Apalagi wilayah BSI Makassar memiliki cakupan yang sangat luas yaitu seluruh Pulau Sulawesi, Maluku, dan Pulau Papua.

“Pusat UMKM berperan sebagai inkubator bagi para pelaku UMKM dengan memberikan pelatihan, pembinaan dan pendampingan usaha serta membantu mereka memperoleh legalitas usaha dan sertifikasi halal. Kami akan terus menambah jumlah sentra UMKM sebagai inisiatif pemberdayaan ke depan,” kata Kheri.

Kehadiran Pusat UMKM ini merupakan bagian dari upaya BSI untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para pelaku usaha di segmen tersebut. Hal ini menciptakan ekosistem UMKM Indonesia yang unggul dan berkualitas.

Hingga 30 Juni 2024, penyaluran dana kepada UMKM binaan sebesar Rp39,08 miliar melalui BSI UMKM Center.

“Pembiayaan UMKM BSI fokus pada usaha yang tangguh, kuat, dan berkelanjutan. Sehingga para pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya secara modern, digital bahkan mendunia,” kata Heri.

Selain itu, BSI memiliki platform untuk mendukung UMKM yaitu Portal UMKM BSI dan Portal Salam Digital. Portal UMKM BSI merupakan platform yang mendukung UMKM Indonesia dalam meningkatkan kualitas produk lokal agar mampu bersaing di pasar global. Sedangkan portal Salam Digital merupakan platform yang memudahkan masyarakat dalam mengajukan keuangan mikro secara digital untuk memenuhi segala kebutuhan bisnis dan investasinya.

BSI juga meningkatkan akses pasar dan jaringan bisnis bagi UMKM. Di antaranya penyelenggaraan Festival UMKM BSI dan Pameran Internasional BSI. BSI juga telah mengembangkan program BSI Entrepreneurial Talent (TWB) yang bertujuan untuk meningkatkan potensi wirausaha muda dan wirausahawan muslim agar mampu bersaing secara global. Program ini memiliki empat kategori – Pendatang Baru, Startup, Pemberdayaan, dan Santry – dengan lebih dari 8.389 pendaftaran pada tahun 2023.

Tak berhenti sampai disitu, BSI menjadi tuan rumah Aceh Muslim Entrepreneurship (AMP), sebuah ajang kompetisi wirausaha UMKM muda di Aceh. Acara ini bertujuan untuk menjangkau 2.500 pengusaha Muslim dari seluruh Aceh pada tahun 2024. AMP ini mencakup lima tahap seleksi mulai dari pencarian hingga pemberian penghargaan dengan tiga kategori kompetisi yaitu Starter, Scale Up, dan Sustainable yang menyasar berbagai tahapan pengembangan bisnis. Saat ini, lebih dari 13.000 lulusan Bakat Wirausaha BSI dan 2.200 lulusan Wirausahawan Muslim Aceh telah merasakan manfaat dari program tersebut.

“BSI memahami bahwa pengembangan UMKM adalah kunci untuk menciptakan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui berbagai program dan inisiatif yang telah dicanangkan, BSI berharap dapat lebih mendorong pertumbuhan UMKM sebagai salah satu cara untuk mewujudkan Indonesia maju dan berdaya saing global. kancah internasional,” pungkas Heri.

(ra/ra)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: WNI yang dievakuasi dari Lebanon tiba di Indonesia



Artikel selanjutnya

Beberapa negara turut serta dalam antrean untuk memeriahkan Pameran Internasional BSI.


Leave a Comment