Batang, Harian – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membuka dimulainya pembangunan salah satu proyek “bangga” Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) alias Proyek Strategis Nasional (NSP) yaitu pembangunan jaringan transmisi gas Cirebon-Semarang (Sisem) tahap II.
Dimulainya pembangunan salah satu PSN tersebut ditandai dengan pengelasan awal atau pengelasan pertama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (30 September 2024).
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirien Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana mengatakan, biaya investasi proyek pipa gas tersebut mencapai Rp 2,7 triliun yang rencananya akan dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak (multi-year contract).Kontrak multi-tahun) sampai dengan tahun 2026 atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Proyek ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2016, dengan tujuan untuk mendukung penguatan infrastruktur energi nasional yang berkelanjutan, serta meningkatkan efisiensi distribusi gas bumi untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, kata Dadan saat acara pengelasan pertama proyek jaringan transmisi gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap kedua di Batang, Jawa Tengah, Senin (30 September 2023).
Ia juga menegaskan, proyek tersebut dapat membantu usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) serta memenuhi kebutuhan gas kilang Cilacap dan Balongan.
“Hal ini penting terutama bagi usaha kecil dan menengah, serta perusahaan besar di sepanjang jalur pipa, serta kilang Pertamina, baik di Cilacap maupun Balongan. Kami juga berpikir jangka panjang, tentu ini juga akan membantu pasokan. pupuk, seperti pabrik pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat,” imbuhnya.
Dadan juga mengatakan, proses pembangunan pipa gas Cisem Tahap II akan dilakukan secara bertahap. beberapa tahun sampai tahun 2026 atau 18 bulan.
“Pengerjaan sudah dimulai di beberapa tempat, terbagi dalam 24 tempat, terdiri dari 3 kloter utama, 3 ruas utama, sehingga proyek ini bisa selesai dalam waktu 18 bulan,” jelasnya.
Perlu diketahui, Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II dibangun pada tahun 245. kilometer (km), meliputi ruas Batang – Cirebon – Kandang Haur Timur. Proyek ini merupakan kelanjutan dari Cisem Tahap I senilai Rp1,17 triliun yang akan selesai dan beroperasi pada tahun 2023. Pipa Cisem tahap I meliputi ruas Semarang-Batang.
Berdasarkan laporan Kementerian ESDM, proyek pipa gas yang dikelola dengan kontrak tahun jamak ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menghubungkan jaringan pipa gas Sumatera, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Proyek ini dibangun dengan tujuan untuk memperkuat rantai pasokan gas bumi nasional sehingga dapat mencapai kemandirian energi dan mempercepat penciptaan infrastruktur energi.
Sedangkan proses tender Pipa Cisem Tahap II dimulai pada April 2024 dan diumumkan pada 4 Juli 2024 dengan ditunjuknya konsorsium KSO PT Timas Suplindo – PT Pratiwi Putri Sulung sebagai pelaksana proyek.
Selain itu, nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp 2,7 triliun dan mencakup seluruh aspek pekerjaan konstruksi yang kompleks, mulai dari desain hingga pelaksanaan. Sedangkan durasi proyek ditetapkan 18 bulan terhitung sejak penandatanganan kontrak pada 2 Agustus 2024.
Selain itu, PT Amythas telah ditunjuk sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi (MC). Tanggung jawab konsultan ini meliputi pengawasan teknis dan pendampingan untuk memastikan seluruh proses pembangunan dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Persiapan administrasi proyek kini telah selesai dan pekerjaan fisik di lokasi akan segera dimulai. Tim pelaksana sedang mengerahkan alat berat dan tenaga kerja, pekerjaan konstruksi dijadwalkan akan dimulai pada Oktober 2024.
Sumber gas proyek Cisem II berasal dari lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB), dan rencana jangka panjang (LTP) berasal dari potensi seluruh WK di wilayah Jawa Timur (WK Agung dan WK Bulu).
Sedangkan penerima manfaat dari pembangunan proyek Cisem II adalah Kilang Minyak Balongan, berbagai industri di wilayah Jawa Barat, SPBU rumah tangga, serta tambahan kebutuhan Pupuk Kujang.
(melalui)
Artikel berikutnya
Selangkah lebih maju, perusahaan ini tengah menggarap proyek pipa gas RI senilai Rp 2,9 triliun.