RI Bisa Jadi Pusat Industrialisasi



direktur-utama-mind-id-hendi-prio-santoso-saat-peresmian-injeksi-bauksit-perdana-sgar-pt-borneo-alumia-indonesia-mempawah-24-s-1_169 RI Bisa Jadi Pusat Industrialisasi




Gresik, Harian – Indonesia kini resmi memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga. satu baris terbesar di dunia. Hal ini terjadi setelah smelter yang dioperasikan PT Freeport Indonesia resmi memulai produksi katoda tembaga pertamanya yang juga disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin, Senin (23 September 2024) di Gresik, Jawa Timur.

Direktur Utama Holding Pertambangan BUMN MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan pembukaan pabrik ini bisa menjadi landasan industrialisasi di Tanah Air. Pasalnya, katoda tembaga yang dihasilkan smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik Kawasan Industri dan Pelabuhan Terpadu Jawa (JIIPE) (KEK), Jawa Timur, mampu menciptakan industri turunan yang mampu menyerapnya.

“Nah, saya ingin menambahkan, sekarang ini juga bisa menjadi basis industrialisasi karena yang kita produksi di sini adalah bahan baku untuk industri yang lebih hilir. Diharapkan akan tumbuh pabrik-pabrik di kawasan ekonomi yang akan digunakan ini tembaga katoda dan bahan mineral lainnya sebagai bahan baku, sehingga dapat dibuat faktor peluang kerja yang sangat besar dan, tentu saja, pertumbuhan PDB di atas,” jelas Hendi saat ditemui usai pembukaan pabrik baja di Gresik, Jawa Timur.

Diakuinya, kini katoda tembaga akan diekspor terutama ke China, Eropa, bahkan Amerika, hingga muncul sink dari industri dalam negeri.

“Tetapi nantinya kita mempunyai visi bahwa Indonesia juga akan menjadi pusat industrialisasi. Oleh karena itu, kami terbuka lebar, jika nantinya pabrik-pabrik penghasil produk jadi industri dibuka di sini, kami siap menjadi pemasok bahan baku, dan tentunya kami berharap demikian. “, dia menekankan.

Seperti diketahui, Indonesia melalui MIND ID kini menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia mencapai 51,2%. Sedangkan sisanya milik perusahaan Amerika Freeport-McMoran.

Smelter PT Freeport Indonesia ini merupakan implementasi dan pemenuhan kewajiban perusahaan berdasarkan Izin Pertambangan Khusus (IUPK) 2018, sekaligus wujud dukungan PTFI terhadap program pengolahan mineral yang dicanangkan pemerintah Indonesia.

Smelter milik PT Freeport Indonesia ini merupakan single stream smelter terbesar di dunia dengan kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Bersama smelter pertama PT Freeport Indonesia yakni PT Smelting, keduanya akan mengolah konsentrat tembaga sebanyak 3 juta ton per tahun, menghasilkan sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak. per tahun.

Pabrik konsentrat tembaga yang berlokasi di JIIPE merupakan salah satu proyek strategis nasional dengan nilai investasi sebesar US$3,7 miliar atau Rp 58 triliun.

PTFI juga menemukan pembeli atau pembeli dalam negeri yang akan menyerap 100 ribu ton katoda tembaga per tahun. Pembelinya adalah PT Hailiang Group, tetangganya di JIIPE Gresik.

Sementara untuk produksi emas, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) disebut berkomitmen mengambil emas sebanyak 20 ton.

(melalui)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Freeport menjadi tambang tembaga terbesar di dunia untuk penambangan dan pengolahan tembaga



Artikel selanjutnya

Jokowi Paksa RI Kuasai 61% Saham Freeport, Begini Caranya


Leave a Comment