Jakarta, Harian – Iran membuka suaranya terhadap kondisi saat ini di Lebanon, di mana proksinya, Hizbullah, mengalami serangan besar-besaran oleh Israel yang mengakibatkan terbunuhnya pemimpin utama kelompok tersebut, Sayyed Hassan Nasrallah. Pandangan Teheran disampaikan langsung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani.
Dalam pernyataannya, Kanani mengatakan Teheran tidak akan mengirim pasukan ke Lebanon atau Gaza untuk menghadapi Israel. Ia mengatakan Lebanon dan militan di wilayah Palestina masih memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan diri dari agresi.
“Kami belum menerima permintaan apa pun mengenai hal ini dari pihak mana pun,” kata Kanani kepada wartawan di Teheran, seperti dikutip AFP, Selasa (10/1/2024).
“Sebaliknya, kami diberitahu dan diyakinkan bahwa mereka tidak membutuhkan bantuan pasukan kami,” tambahnya.
Israel sendiri memutuskan melancarkan kampanye militer besar-besaran untuk mengalahkan Hizbullah pada Senin pekan lalu. Hal ini menyusul pengumuman pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa mereka akan memperluas perang tidak hanya ke Jalur Gaza tetapi juga ke Hizbullah di Lebanon.
Yang terjadi selanjutnya adalah gelombang serangan yang meluas terhadap ribuan pager dan ratusan walkie-talkie milik anggota kelompok tersebut, menyebabkan 37 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka. Puncaknya, Jumat pekan lalu, serangan Israel berhasil menghantam Nasrallah, di mana Israel menembakkan bom seberat 2.000 pon ke tempat yang menjadi bunker sosok tersebut.
Israel dan Hizbullah telah terlibat dalam serangan lintas batas sejak Oktober lalu. Hizbullah melancarkan serangan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Hamas Palestina dan warga Jalur Gaza yang terus diserang oleh negara Zionis.
Meskipun Kanani belum menerima permintaan bantuan, dia berjanji bahwa Israel “tidak akan dibiarkan tanpa cela dan hukuman atas kejahatan yang dilakukannya.” Dia merujuk pada perilaku Israel terhadap rakyat Iran, personel militer, dan “kekuatan perlawanan,” merujuk pada proksi Teheran di Lebanon, Gaza, Suriah, Irak, dan Yaman.
Sebelumnya pada hari Senin, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengunjungi kantor Hizbullah di Teheran untuk memberikan penghormatan kepada Nasrallah. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah bersumpah bahwa kematian Nasrallah tidak akan dibiarkan begitu saja.
Wakil Presiden Pertama Mohammad Reza Aref mengatakan hal itu akan membawa “kehancuran” bagi Israel. Teheran juga berjanji akan membalas pembunuhan Abbas Nilforoushan, komandan tertinggi Pasukan Quds, cabang operasi luar negeri Korps Garda Revolusi Islam, yang tewas bersama Nasrallah.
(bos/bos)
Artikel berikutnya
Pemimpin Hizbullah marah dan mengatakan serangan Israel telah melewati “garis merah”