Jakarta, Harian – Rusia akan mengirimkan armada kapal perangnya ke Indonesia. Lebih tepatnya, ini tanggal 4 November mendatang di Surabaya.
Hal ini disebabkan adanya latihan militer TNI Angkatan Laut di perairan Laut Jawa. Kemarin, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov bahkan menyampaikan konfirmasi agenda tersebut kepada wartawan di kediamannya di Jakarta.
Tolchenov mengatakan kedua negara berpartisipasi dalam latihan bersama yang disebut Orruda 2024. Nama ini berasal dari gabungan dua kata: “Orruda” yang berarti “elang” dalam bahasa Rusia, dan “Garuda” dalam bahasa Indonesia.
“Dua rombongan kapal Rusia dari Angkatan Laut Rusia akan tiba di Surabaya pada awal November,” ujarnya seperti dikutip Sabtu (11/2/2024).
“Yang pertama akan terdiri dari tiga korvet, dan mereka akan mengikuti latihan angkatan laut Rusia-Indonesia yang pertama,” katanya.
Sedangkan menurut penjelasan TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut Rusia akan mengerahkan korvet RF “Sovershenny”, RF “Gromky” dan RF “Aldar Tsydenzhapov”. Diketahui ketiga kapal tersebut merupakan bagian dari Armada Pasifik Rusia.
“Sovershenny”, “Gromky” dan “Aldar Tsydenzhapov” adalah seri keempat kapal perang tipe korvet Proyek 20380, yang dikembangkan oleh Biro Desain Angkatan Laut Pusat “Almaz”. Kapal ini dapat digunakan untuk sejumlah tugas, seperti pengintaian musuh (kapal dan kapal selam) dan mendukung pendaratan artileri sehingga diandalkan teknologi silumannya.
Kapal jenis ini memiliki bobot mati kotor 2.200 ton, panjang 343 kaki (105 m), lebar 36 kaki (11,1 m) dan draft 12 kaki (3,7 m). Ini adalah dimensi besar untuk sebuah korvet, dan NATO mengklasifikasikannya sebagai fregat.
Pembangkit listrik kapal tersebut merupakan gabungan dua mesin diesel utama atau CODAD dengan empat mesin diesel Kolomna 16D49 yang masing-masing menghasilkan tenaga 5.916 hp. (4,4 MW) pada 1000 rpm. Ini memberi kapal kecepatan maksimum 26 knot dan daya jelajah 3.800 mil laut dengan kecepatan rata-rata 14 knot.
Secara umum, kapal kelas Steregushchy dipersenjatai dengan kombinasi sistem rudal, antara lain rudal Kh-35 dan rudal 3M-54 Club. Selain itu, terdapat juga sistem pertahanan udara Kashtan, namun beberapa armada baru memiliki kompleks yang lebih baru dari Kashtan – sistem pertahanan udara REDUT-K.
Selain tiga kapal perang korvet tersebut, Rusia juga akan mengirimkan satu kapal tanker. Ada juga kapal tunda penyelamat “Alatau” dan helikopter KA-27.
Tolchenov menambahkan, ini bukan pengiriman pertama ke armada Rusia pada November tahun ini. Armada baru akan tiba, meski tidak dijelaskan secara detail kapal mana yang akan datang.
Dan kedua, sebentar lagi, tapi juga mulai November, rombongan kapal lain akan tiba di Surabaya, tambahnya.
Tolchenov mengatakan bahwa latihan ini merupakan langkah penting dalam kerja sama militer bilateral kita dengan Indonesia. Ia juga mengatakan, latihan ini dilakukan hanya dalam kerangka bilateral kedua negara.
“Kami bekerja sama hanya untuk memperkenalkan satu sama lain pada kemampuan pertahanan kami, untuk menemukan cara-cara di mana kita dapat melakukan berbagai hal bersama-sama, untuk bekerja sama,” tegasnya.
Saat ditanya tentang niat latihan tersebut untuk menyinggung perasaan Australia, Tolchenov menjelaskan bahwa latihan tersebut tidak dimaksudkan untuk pamer atau menantang siapa pun. Diketahui, Australia merupakan sekutu rival Rusia, Amerika Serikat.
Canberra juga diketahui mengkritik tindakan Moskow di Ukraina. Bahkan bergabung dalam pakta militer AUKUS dengan Washington dan Inggris.
“Ini bukan kerja sama yang merugikan siapa pun,” tegasnya.
(luar biasa/luar biasa)
Artikel berikutnya
Pasukan Putin menggila, Rusia mulai menguasai kota-kota strategis Ukraina