Jakarta, Harian – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap kedua yang saat ini sedang dibangun akan memasok gas untuk industri dan masyarakat.
Pipa Gas Cisem tahap kedua ini sendiri merupakan kelanjutan dari proyek yang sudah berjalan sebelumnya, yakni Pipa Transmisi Gas Cisem tahap pertama yang membentang dari Semarang hingga Batang sepanjang 62 kilometer (km). Sedangkan pipa Qissem tahap kedua terbentang dari Batang hingga Kandang Haur Timur sepanjang 245 km.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan jaringan transmisi gas Cisem dengan total investasi Rp 3,8 triliun akan memenuhi kebutuhan gas industri dan kebutuhan gas masyarakat. masyarakat.
Secara khusus, pada Proyek Pipa Saluran Gas Cisem tahap pertama yang saat ini sedang berjalan, Laode mengatakan perseroan sedang memasok gas ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang dan Pemalang.
“Sebenarnya (pipa gas) Cisem 1 sudah mulai menyuplai gas ke Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Pemalang, jadi keduanya sudah mulai,” ujarnya dalam program Energy Corner Harian, Kamis (10 Maret 2024). .
Ke depan, jika proyek pipa gas Cisem tahap kedua mulai beroperasi pada kuartal I 2026, kata Laode, gas tersebut akan disalurkan ke wilayah di Jawa Barat. Salah satu wilayah yang membutuhkan gas dari pipa Cisem tahap kedua adalah wilayah Balongan.
Nantinya Cisem 2 akan selesai dibangun di wilayah Jawa Barat seperti yang disebutkan tadi di Balongan, dan bahkan banyak industri juga yang akan menggunakan gas ini, tambahnya.
Secara rinci, Laode mengatakan saat ini kebutuhan gas pipa Cisem tahap pertama dari industri di Kendal masih minim yakni 1 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Namun, ia memperkirakan kebutuhan gas di wilayah tersebut akan terus meningkat hingga mencapai 5 juta kaki persegi pada tahun 2025. Sedangkan dari KIT Batanga, kebutuhan gas mencapai 50 juta kaki persegi.
“Nanti tahun 2025 meningkat menjadi 5 MMSCFD untuk industri di Kendal. Saat ini Kawasan Industri Terpadu di Batang sendiri memiliki dua fase. Tahap pertama sekitar 26 MMSCFD dan kalau nanti kita tambah sekitar 30 sampai 50 MMSCFD, bisa diperluas ke kedua area industri ini,” jelasnya.
Sementara kapasitas serapan gas dari pipa Cisem tahap kedua diproyeksikan mencapai 50 juta kaki persegi di wilayah Balongan dan 50 juta kaki persegi di wilayah Cilacap. Selain itu, Batang juga mempunyai potensi menyerap gas dari berbagai industri.
“Nah, setelah Cisem 2 selesai, potensinya mencapai 50 (MMSCFD) di Balongan. Lalu juga di selatan, di Cilacap juga akan ada 50 (MMSCFD). Kemudian jangan lupa industri pupuk juga akan memanfaatkannya untuk menjadi salah satu pembeli di wilayah tersebut. “Industri yang terintegrasi antara lain KCC Glass, keramik dan industri lainnya,” imbuhnya.
Oleh karena itu, kata dia, nyatanya banyak industri yang disebut masih menunggu penyelesaian pipa Cisem tahap kedua dan mulai beroperasi.
“Jadi memang banyak dari industri-industri ini yang menunggu selesainya pipa Cisem 2 untuk kemudian digunakan untuk memanfaatkan gas yang masuk melalui pipa tersebut,” ujarnya.
(pgr/pgr)
Artikel selanjutnya
Pompa pemulihan gas PGN Jawa Tengah hingga 70 BBTUD