Prabowo Targetkan 10 Tahun Lagi RI Punya Pembangkit Nuklir



ketua-umum-partai-gerindra-prabowo-subianto-dalam-apel-kader-partai-gerindra-jakarta-3182024-1_169 Prabowo Targetkan 10 Tahun Lagi RI Punya Pembangkit Nuklir




Jakarta, Harian – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Jibran Rakabuming Raka mengabarkan, dalam 10 tahun ke depan, tepatnya 2034, Indonesia berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Ketua Dewan Pakar TKN Burhanuddin Abdullah mengatakan, PLTN tersebut rencananya akan dibangun sebagai bagian dari upaya Indonesia mengurangi emisi karbon dan mencapai transisi energi.

“10 tahun ke depan, mudah-mudahan di tahun 2034, topik nuklir bahkan mulai terlintas di benak kita untuk diimplementasikan,” jelas Burhanuddin dalam acara UOB Indonesia Economic Outlook 2025, dikutip Kamis (25 September 2024).

Burhanuddin mengatakan selain penggunaan energi nuklir, penggunaan sumber energi baru terbarukan (EBT) lainnya seperti energi panas bumi, energi surya, angin dan lainnya juga akan diterapkan untuk merangsang transisi energi di Indonesia.

“Kami memiliki sumber energi panas bumi lain, seperti tenaga surya, angin, dan sebagainya, yang dapat dimasukkan dalam rencana transisi energi yang akan kami terapkan,” tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberitakan bahwa Indonesia berencana menciptakan sumber listrik baru berbasis energi nuklir pada tahun 2032.

Direktur Jenderal Departemen Energi Baru, Terbarukan, dan Hemat Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Enya Listiani Devi mengatakan, persiapan pemanfaatan energi nuklir membutuhkan lebih dari satu masa jabatan presiden.

Setidaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berkapasitas 250 Megawatt (MW) bisa terealisasi pada tahun 2032.

“Pembangunannya memakan waktu lebih dari 1 periode kabinet, setidaknya (listrik dari tenaga nuklir) datang di grid 2032,” jelas Enya pada acara media collection subsektor EBTKE di Direktorat Jenderal Kantor EBTKE Jakarta, Senin (9 September 2024).

Enya menjelaskan, hal ini sejalan dengan rencana pembentukan Badan Organisasi Nuklir (NEPIO) yang rencananya akan terbentuk setidaknya pada tahun 2024. NEPIO sendiri nantinya akan bertugas mengawasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.

“Adalah tugas saya untuk memperkenalkan NEPIO sesegera mungkin. Insya Allah tahun ini kita sudah memilikinya. penyataan “Di IAEA (Badan Energi Atom Internasional), kami akan terus membangun seperti apa NEPIO nantinya,” jelas Enya.

Ia juga mengatakan, organisasi tersebut nantinya akan dipimpin oleh presiden. Menteri ESDM kemudian menjadi ketua harian, kemudian dibentuk kelompok kerja (pokja) yang bertugas menentukan perencanaan lokasi dan pembangunan PLTN, masalah keselamatan, masalah hukum dan lain sebagainya. .

“Isu yang paling penting dalam RUKN adalah tenaga nuklir akan mencapai 250 MW pada tahun 2032, lokasinya masih akan dibahas NEPIO untuk pelaksanaannya, karena merupakan organisasi yang mengawasi pelaksanaan nuklir,” tegasnya.

(melalui)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Mempercepat bisnis PLTS, pembiayaan dan pengorganisasian menjadi sebuah tantangan



Artikel berikutnya

PLN menyatakan masih ada ruang bagi pembangkit listrik tenaga nuklir di RI setelah tahun 2034


Leave a Comment