Pipa Gas Cisem 1 Rp 1,17 T Sudah Beroperasi, Ini Pembeli Gasnya

Jakarta, Harian – PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT PGN Tbk (PGAS) yang merupakan subholding gas Pertamina, menemukan adanya berbagai off-taker gas yang disalurkan melalui jaringan transmisi gas Cirebon-Semarang (Cisem) Fase 1. .

Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso mengatakan pihaknya saat ini menjadi operator proyek pipa gas terkontrak senilai Rp 1,17 triliun sepanjang 62 kilometer (km) ruas Batang-Semarang.

Gamal mengatakan konsumen gas dari pipa transmisi Cisem 1 adalah PT PGN Tbk (PGAS) yang menyalurkan gasnya ke dua kawasan industri, yakni Kendal, Jawa Tengah, dan Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.

“PGN sendiri dijual di dua kawasan industri. Salah satunya saat ini berada di Kendal, dengan pemakaian saat ini hanya 0,7 (MMSCFD). Yang satu lagi di sini di Kawasan Industri Batang, kira-kira hari ini 0,97 MMSCFD hari ini,” jelas Gamal saat ditemui di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, dikutip Rabu (10 Februari 2024).

Selain kawasan industri, kata Gamal, gas dari pipa gas Cisem 1 juga dialirkan ke proyek jaringan gas rumah tangga (Jargas) yang sudah tersedia di kawasan Wijayakusuma, Semarang.

“Jargasnya ada. Jargas rencananya nanti, Jargas PGN sudah di Semarang. Sudah ada. Semua Jargas di wilayah Vijayakusum masuk,” imbuhnya.

Sementara itu, ia mengatakan Jargas sendiri akan terus berkembang melalui pengembangan pemerintah. “Kami memiliki titik-titik tertentu yang bisa dimanfaatkan pemerintah untuk mendistribusikan jaringan gasnya di setiap daerah. Pemerintah akan mengembangkannya nanti. Jadi di sini ada beberapa daerah, ada Batang, ada Kendal, ada beberapa. Kami pasti akan pergi ke sana. “, tambahnya.

Distributor sumber gas

Pertagas merupakan operator pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap pertama. Fasilitas penerimaan gas proyek pipa gas Cisem tahap pertama adalah: Kompleks penerimaan di darat (ORF) Tambak Reggio, Semarang, Jawa Tengah.

Gambarannya, gas bumi berasal dari lapangan Jambaran Tiung Biru dan beberapa lapangan gas lainnya melalui pipa Gresik – Semarang (Gresem), yang secara teknis dikontrol tekanan dan distribusinya di ORF Tambak Rejo, kemudian disalurkan ke konsumen, seperti di kawasan industri.

Pipa Cisem Tahap I ruas Semarang-Batang merupakan pipa gas sepanjang 62 km dari Semarang hingga Batang. Pipa Cisem dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), serta kawasan industri lainnya di sepanjang Jalur Pipa Batang Cisem Tahap I.

Aset tersebut dibangun oleh Kementerian ESDM dengan menggunakan dana APBN sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan dikelola oleh Lemigas dan Pertamina Gas (Pertagas) sebagai Operasi dan Pemeliharaan (O&M).

Perlu diketahui: Pada 17 November 2023, Pertagas juga memasok gas ke Kawasan Industri Kendal melalui pipa Cisem Tahap 1 sebelum memasok gas ke KIT Batang.

Kementerian ESDM menyebutkan proyeksi potensi industri yang bisa memanfaatkan gas dari pipa Cisem-1 di Kendal dan Batanga sekitar 40 industri.

Selain manfaat bagi industri, pipa Cisem juga akan memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.

Menurut Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, jika proyek pipa gas Cisem selesai seluruhnya, termasuk Tahap 2, maka ada potensi distribusi gas di kota itu ke depan. jaringan gas (Jargas) dengan kapasitas minimal 5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara untuk menyalurkan 300.000 sambungan perumahan.

Jika diterapkan, Kementerian ESDM memperkirakan dapat mengurangi subsidi LPG sebesar Rp0,21 triliun per tahun dan menghemat devisa impor LPG sebesar Rp0,33 triliun per tahun. Selain itu, penerimaan migas meningkat Rp 0,44 triliun per tahun dan pemungutan PNBP dari BPH Migas meningkat Rp 0,006 triliun per tahun.

(pgr/pgr)

Artikel berikutnya

Ada kebocoran, layanan gas PGN di Rasuna Said kembali berfungsi