Jakarta, Harian – PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (CCA) mengenai kerja sama perencanaan transisi energi nasional dan regional untuk menjamin keamanan energi.
PCC ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya pada Juni 2024 sebagai bagian dari upaya mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan kebutuhan energi.
Penandatanganan dilakukan di Griha Pertamina, Jakarta, pada Selasa, 17 September 2024 oleh Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina A. Salyadi Saputra, bersama Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. . Bappenas Vivi Yulaswati, disaksikan Direktur Utama Pertamina Nike Widyawati dan Direktur Energi Mineral dan Sumber Daya Pertambangan Bappenas Nizhar Marizi.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Vivi Yulaswati menegaskan penerapan ekonomi hijau diterapkan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan mencapai net zero emisi (NZE). Bappenas memperkirakan kebijakan ekonomi hijau dengan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim dapat membawa Indonesia mencapai level Selandia Baru pada tahun 2060 atau lebih awal.
Oleh karena itu, kemitraan strategis menjadi sangat penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kebijakan pembangunan sektor energi. Oleh karena itu, penandatanganan perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat menjadi katalisator pencapaian ketahanan energi di Indonesia.
Terima kasih atas kerja sama yang luar biasa dari Pertamina sehingga kita dapat bersama-sama melaksanakan agenda prioritas pembangunan nasional, khususnya di bidang menjaga ketahanan energi nasional, kata Vivi dalam keterangan resminya yang ditulis, Jumat (19 September 2024).
Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina A. Salyadi Saputra menjelaskan sinergi Pertamina dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dapat mendorong perkembangan industri energi yang menjadi katalis pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Hal ini pula yang mendorong Pertamina sebagai badan usaha milik negara yang berperan dalam menjamin ketahanan energi nasional. Pertamina harus bisa memastikan energi kita tersedia dalam jumlah yang cukup dan terjangkau. akses (ketersediaan) dan keterjangkauan untuk memperoleh energi, serta implementasi dalam hal keberlanjutan,” kata Salyadi.
Selain itu, Henricus Herwin, Senior Vice President Strategy and Investment Pertamina, menambahkan bahwa transisi energi yang tengah dilakukan Pertamina dapat mendukung pertumbuhan perekonomian negara sekaligus memperkuat kemampuan Indonesia dalam menghadapi trilema energi.
Untuk itu, Pertamina menempuh strategi pertumbuhan ganda, yaitu mempertahankan dan meningkatkan bisnis yang sudah ada untuk menjamin ketahanan energi nasional dan sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon.
Senada, Vice President Corporate Communications Pertamina Fajar Joko Santoso mengakui kerja sama Pertamina dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan Indonesia. Upaya-upaya tersebut berkontribusi terhadap pencapaian NZE oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2060, khususnya melalui kemitraan yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan NZE.
“Pertamina aktif melakukan berbagai upaya untuk mempercepat pencapaian NZE. Salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama dengan berbagai institusi baik pemerintah, swasta, hingga akademisi. Kami berharap peran Pertamina dapat memberikan perubahan terhadap ketahanan energi nasional, serta memberikan dampak positif terhadap perubahan iklim,” tutup Fajar.
(ra/ra)
Artikel selanjutnya
Direktur Utama Pertamina mengungkapkan strategi untuk mendukung ketahanan energi dan lingkungan