Perang Saudara Tetangga RI Memanas, Militer Luncurkan Serangan Udara



demo-myanmar-1_169 Perang Saudara Tetangga RI Memanas, Militer Luncurkan Serangan Udara




Jakarta, Harian — Perang saudara di Myanmar terus meningkat. Junta militer Myanmar melancarkan serangan udara ke kota yang dikuasai milisi oposisi pada Jumat (27/09/2024).

Pesawat-pesawat tempur dilaporkan membom kota Lashio di Negara Bagian Shan Utara, AFP melaporkan. Kota tersebut diketahui merupakan wilayah kekuasaan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA).

“Saya mendengar dua ledakan. Saya dengar lima orang tewas dan banyak lainnya luka-luka,” kata warga yang tidak mau disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Myanmar dilanda perang saudara sejak junta militer pimpinan Min Aung Hlaing melakukan kudeta terhadap pemerintah sipil pada Februari 2021. Kudeta yang terjadi pada Februari 2021 memicu reaksi masyarakat luas, dengan demonstrasi besar-besaran menentang kudeta yang kemudian dibubarkan secara brutal.

Hal ini kemudian memicu reaksi keras dari beberapa milisi etnis di Negeri Seribu Pagoda seperti Kachin dan Arakan. Mereka mulai melakukan perlawanan terhadap rezim junta yang dianggap tidak demokratis.

Sementara itu, penyerangan terjadi sehari setelah junta militer menyampaikan undangan kepada milisi etnis untuk melakukan pembicaraan. Usulan tersebut muncul ketika junta menderita serangkaian kekalahan di medan perang melawan kelompok etnis minoritas bersenjata dan Pasukan Pertahanan Rakyat yang pro-demokrasi.

“Seruan ini adalah pertama kalinya rezim menyatakan kesediaannya untuk terlibat dalam dialog dengan kekuatan perlawanan sejak kudeta,” kata Richard Horsey dari International Crisis Group.

Seorang diplomat yang berbasis di Yangon, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan usulan rekonsiliasi belum menghasilkan sesuatu yang serius. Min Aung Hlaing sendiri sudah lama berbicara tentang “penghancuran” kelompok milisi.

Horsey dari International Crisis Group mengatakan undangan rekonsiliasi kemungkinan besar merupakan upaya untuk menenangkan sekutu utama junta, Tiongkok. Hal ini juga menjadi pendorong diadakannya pemilihan umum baru.

“Hal ini akan memungkinkan mereka untuk menampilkan diri mereka, misalnya, kepada Tiongkok, yang mendorong tercapainya kesepakatan, sebagai pihak yang menginginkan perdamaian bahkan ketika mereka terus melakukan serangan udara tanpa pandang bulu.”

Tiongkok adalah sekutu utama dan pemasok senjata bagi junta, yang terisolasi karena serangkaian sanksi internasional. Proyek Belt and Road yang besar-besaran oleh Beijing juga mencakup proyek-proyek besar di Myanmar.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan dia mendukung rencana junta untuk mengadakan pemilu baru dan mengembalikan negara yang dilanda perselisihan itu ke “transisi menuju demokrasi.”

(mkh/mkh)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Ketika perang semakin mengerikan, Putin memperluas aturan penggunaan senjata nuklir



Artikel berikutnya

Perang Saudara pecah di negara tetangga Republik Indonesia, para jenderal “menghilang”


Leave a Comment