Jakarta, Harian – Ada kekhawatiran perang Arab akan meluas ke mana-mana. Selain serangan Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon, kelompok Houthi di Yaman kini juga menyerang Israel.
Kutipan AFPPada Senin (16/9/2024), Houthi pada Minggu menembakkan roket ke Israel sehingga menyebabkan sirene meraung-raung di seluruh negeri. Kejadian ini jarang terjadi, meski diklaim tidak menimbulkan korban jiwa.
“Kami menargetkan posisi militer musuh Israel di wilayah Jaffa menggunakan rudal balistik, yang berhasil mencapai sasaran,” kata juru bicara Houthi Yahya Sari dalam pesan video.
“Pembela musuh gagal mencegatnya,” tambahnya.
Hal ini kemudian membuat marah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Dia memperingatkan pembalasan Israel terhadap Yaman.
“Pagi ini Houthi meluncurkan rudal permukaan-ke-permukaan dari Yaman ke wilayah kami,” ujarnya di halaman yang sama.
“Mereka seharusnya sudah tahu bahwa kami harus menanggung akibatnya jika ada upaya yang merugikan kami,” kata Netanyahu pada awal pertemuan kabinet.
“Mereka yang membutuhkan pengingat mengenai masalah ini diundang untuk mengunjungi pelabuhan Hodeidah,” tambahnya, mengacu pada kota Laut Merah Yaman yang dibom oleh pesawat tempur Israel pada bulan Juli setelah Houthi mengatakan serangan pesawat tak berawak telah menewaskan seorang warga sipil di kota tersebut. Tel Aviv.
Perlu dicatat bahwa Houthi adalah kelompok proksi Iran di Timur Tengah. Mereka memasuki konflik sebagai protes atas serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober, yang sejauh ini telah menewaskan 41.206 orang di Gaza dan belum berakhir.
Sejak November, Houthi telah melancarkan puluhan serangan rudal dan drone, terkadang mematikan, terhadap kapal-kapal di jalur perairan penting di Teluk Aden dan Laut Merah. Rudal Houthi bulan lalu menghantam sebuah kapal tanker berbendera Yunani yang membawa lebih dari satu juta barel minyak mentah, membakarnya di lepas pantai pelabuhan Hodeidah di Yaman dan mengancam bencana lingkungan.
Sementara itu, Hizbullah juga menembakkan 40 peluru ke Israel utara. Peluru tersebut dilaporkan mengenai wilayah Galilea Atas dan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel.
Puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon. Netanyahu juga mengatakan pada hari Minggu bahwa situasi saat ini tidak dapat dipertahankan.
“Situasi saat ini tidak akan berlanjut. Kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk memastikan warga kami kembali dengan selamat ke rumah mereka,” katanya.
“Kami terlibat dalam kampanye multi-arena melawan poros kejahatan Iran yang berupaya menghancurkan kami,” ujarnya lagi.
Dia menggambarkan percakapannya dengan warga dan pihak berwenang. Menurutnya, dia mendengar banyak kesedihan dan tangisan.
“Status quo tidak akan bertahan. Hal ini memerlukan perubahan perimbangan kekuatan di perbatasan utara kita,” ancamnya.
(bos/bos)
Artikel berikutnya
Video: Hati-hati!! Perang Arab akan segera pecah