Indramayu, Harian – Mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pengembangan susu ikan sebagai sumber alternatif pengganti susu sapi.
KKP saat ini sedang membangun pabrik protein ikan terhidrolisis (HPI) di Pekalongan, Jawa Tengah, yang dijadwalkan selesai pada November 2024.
Meski dijadwalkan selesai pada November 2024, Direktur Pengolahan dan Pengembangan Mutu Ditjen KKP PDSPKP Vidya Rustianto menyatakan pilot plant HPI KKP tidak akan bisa langsung menyuplai kebutuhan bubuk HPI dan/atau ikan. susu untuk program MBG Prabowo 2025 Jika nantinya susu ikan masuk dalam daftar menu MBG, pasokannya bisa berasal dari HPI dan pabrik susu ikan PT Give, katanya.
“Pabrik HPI di Indramaju saat ini dimiliki oleh PT Beri. Namun KKP akan membangun pabrik HPI di Pekalongan dalam waktu dekat. Insya Allah akhir November kita sudah bisa uji coba dan produksi HPInya. produknya,” kata Vidya saat ditemui di Indramayu, Rabu (18/9/2024).
Foto: Proses pembuatan bubuk protein ikan terhidrolisis (HPI) dari ikan segar yang akan dijadikan susu ikan, di Indramayu, Jawa Barat. (Harian/Martyasari Rizki)
Proses pengolahan ikan segar menjadi bubuk protein ikan terhidrolisis (HPI) yang nantinya menjadi susu ikan, di Indramayu, Jawa Barat. (Harian/Martyasari Rizki)
|
Alasan pabrik HPI di Pekalongan belum bisa menyuplai MBG secara langsung, lanjutnya, karena pabrik tersebut masih memerlukan masa uji coba selama satu tahun. Oleh karena itu, tidak bisa dimasukkan dalam program MBG dalam waktu dekat.
“Kalau dalam waktu dekat (persediaan) datang dari sini (Indramayu) dulu, Pekalongan belum bisa, harus coba dulu. Butuh waktu satu tahun,” jelasnya.
Apalagi, Vidya mengatakan pihaknya belum memiliki rencana produksi skala besar dalam waktu dekat. Namun, kata dia, PCC akan tetap memberikan usulan kepada Badan Pangan Nasional dan Badan Gizi mengenai jenis olahan ikan apa saja yang bisa dihasilkan dari HPI.
“Kami belum punya rencana produksi saat ini, tapi akan ada ketersediaannya dulu. Nanti kami tawarkan kepada Bapanas ikannya, produk ini, harga ini. Nanti akan dipilih Bapanas dan Badan Gizi,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, pendiri PT Give Protein Yogi Arri mengatakan, pihaknya saat ini menunggu keputusan pemerintah terkait penggunaan susu ikan dalam program MBG.
“Kalau hubungan dengan pemerintah, yang jelas kami mendengar (menyampaikan) konsep otonomi protein. Jadi sekarang posisi saya menunggu, kementerian bantu saya, ada KKP. Ya ini jembatan kemungkinan menjadi program MBG,” tutupnya.
(untuk)
Artikel berikutnya
Gembira dengan Susu Ikan, KKP Ungkap Kronologi Asli – BRIN Turun Tangan