Mobil Dinas Menteri Prabowo Tak Lagi Pakai Alphard, Ini Reaksi Toyota





Jakarta, Harian – Menteri Kabinet Merah Putih era Prabovo-Gibran tak lagi menggunakan kendaraan dinas ala Alphard. Prabowo memilih menteri dan wakil menterinya untuk menggunakan kendaraan produksi PT Pindad dengan merek Maung. Toyota akhirnya angkat bicara.

“Kami berharap pemerintah terus mendukung industri dalam negeri,” kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Anton Jimmy Suwandi kepada Harian seperti dikutip, Minggu (11 Maret 2024).

Meski demikian, Toyota bersikukuh banyak produknya yang dibuat di dalam negeri.

“Sekitar 90% produk Toyota merupakan produk dalam negeri. Jika negara membutuhkannya, Toyota bisa memberikan beberapa opsi,” jelas Anton.

Sebelumnya beredar kabar para menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih tak lagi menggunakan mobil Alphard dan digantikan Maung. Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono pun menyatakan akan mengikuti instruksi Presiden Prabowo.




lelang-toyota-alphard-25-g-at-tangkapan-layar-via-lelanggoid-3_43 Mobil Dinas Menteri Prabowo Tak Lagi Pakai Alphard, Ini Reaksi ToyotaFoto: Lelang Toyota Alphard 2.5 GA/T (screenshot via /lelang.go.id)
Lelang Toyota Alphard 2.5 GA/T dari KPKNL Jakarta V dengan jaminan Rp. 203.900.000 dan nilai limit Rp. 815.600.000,- Batas terakhir pemasukan penawaran adalah tanggal 19 Oktober 2021 pukul 11.00 WIB dan masa penjaminan terakhir tanggal 18 Oktober 2021 melalui penawaran tertutup. (Tangkapan layar melalui /lelang.go.id)

“Iya, saya juga mau pakai Maung,” ujarnya usai rapat dengan Kementerian Koordinator Pangan, Selasa (29/10/2024).

MV3 Maung merupakan salah satu kendaraan Pindad bermesin turbodiesel 2.200cc yang mampu melaju dengan kecepatan aman 100km/jam dan jangkauan hingga 500km. Mesin yang ditampung pada MV3 Maung disebut mampu menghasilkan tenaga maksimal sebesar 202bhp. atau setara dengan 199 hp.

Dari segi torsi, kendaraan taktis ini diklaim mampu menghasilkan tenaga hingga 441 Nm. Kendaraan taktis ini mampu menahan beban berat hingga kurang lebih 40 hp/ton. Ciri-ciri di atas seharusnya cukup untuk dijadikan wahana para menteri.

“Intinya begini: agar kita benar-benar bisa memproduksi mobil Indonesia dan sebagainya, kita harus mendukungnya. Salah satu cara bagi kami sebagai pemerintah adalah jika kami memiliki mobil perusahaan, kami dapat menggunakannya.” Trenggono menambahkan.

Ia pun mulai bertanya kepada pihak pabrikan tentang perkembangan produksi mobil tersebut. Sayangnya, saat ini kami kehabisan stok.

“Saya tanya (kapan dilaksanakan) padahal produksi masih jalan, katanya baru Februari,” kata Trenggono.

(fisika/voor)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Menteri dan Eselon “Saya Pakai Mobil Lokal”, Toyota Buka Suara



Artikel berikutnya

Ciri-ciri Khusus Kemunculan Mobil Maung untuk Paus Fransiskus di RI


Leave a Comment