Kronologi Darurat Militer di Korsel, Negara Chaos-Presiden Terpojok



101006429_169 Kronologi Darurat Militer di Korsel, Negara Chaos-Presiden Terpojok




Jakarta, Harian – Dunia dikejutkan dengan deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon Seok-yeol di Korea Selatan. Hal ini menyebabkan skandal politik di negara tersebut.

“Kekacauan” ini bermula saat Yoon mengumumkan keadaan darurat pada Selasa (12/3/2024) tengah malam. Dia menuduh oposisi sebagai “kekuatan anti-negara yang pro-Korea Utara” dan mengatakan mereka telah menciptakan krisis yang mengancam tatanan konstitusional.

“Saya mendeklarasikan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang bebas dari ancaman kekuatan komunis Korea Utara dan untuk memberantas kekuatan anti-negara pro-Korea Utara yang mengganggu kebebasan rakyat kami,” kata Yoon, seperti dilansir Wali.

Keputusan tersebut memicu kekhawatiran luas karena darurat militer Korea Selatan memungkinkan penangkapan tanpa surat perintah, pembatasan kebebasan berkumpul dan kontrol militer penuh terhadap media.

Pernyataan tersebut memicu gelombang protes massal di dekat gedung Majelis Nasional di Seoul. Ratusan pengunjuk rasa berkumpul, menyerukan diakhirinya darurat militer dan meneriakkan “Akhiri darurat militer!”

Sementara Partai Demokrat, oposisi utama dengan mayoritas kursi di parlemen, langsung menggelar rapat darurat. Ketua Partai Demokrat Lee Jae-myung mengatakan dalam siaran langsung televisi, “Negara ini akan diperintah oleh tank, kendaraan lapis baja, dan tentara bersenjata. Perekonomian kita akan runtuh.”

Helikopter mengitari gedung parlemen ketika petugas keamanan bersenjata mencoba masuk ke dalam. Staf parlemen menggunakan alat pemadam kebakaran untuk mencegah anggota parlemen memberikan suara menentang darurat militer.

Pernyataan tersebut tidak hanya ditolak oleh pihak oposisi, tetapi juga oleh pimpinan Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai konservatif yang dipimpin oleh Yun. Han Dong-hun, ketua PPP, menyebut tindakan tersebut “salah” dan berjanji untuk “menghentikannya bersama-sama dengan rakyat.”

Menyusul tekanan dari parlemen dan protes massal, Presiden Yoon mengumumkan berakhirnya darurat militer dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu pagi. Dia mengatakan kabinet telah menyetujui penarikan pasukan dan meminta militer kembali ke barak mereka.

“Kami menerima permintaan Majelis Nasional dan mencabut darurat militer pada rapat kabinet,” katanya.

Pengumuman tersebut mendapat tepuk tangan dari para pengunjuk rasa yang, meski cuaca dingin, masih berada di luar gedung parlemen.

Gedung Putih AS menyatakan “kelegaan” atas penarikan deklarasi tersebut, dan menekankan bahwa demokrasi adalah dasar aliansi AS-Korea Selatan. AS sebelumnya mengakui bahwa mereka tidak diberitahu sebelumnya mengenai rencana Yun dan menyatakan “keprihatinan serius” mengenai perkembangan tersebut.

Pemberlakuan darurat militer menuai kritik tajam dari pemerintahan Yun. Banyak pihak menilai langkah tersebut sebagai bentuk kudeta dan tindakan otoriter. Military Human Rights Watch menyebut tindakan tersebut sebagai “deklarasi perang terhadap rakyat Republik Korea.”

Kredensial demokrasi Korea Selatan, yang dianggap stabil sejak reformasi pada tahun 1980an, kini dipertanyakan. Beberapa pengamat membandingkan tindakan Yoon dengan metode otoriter yang digunakan oleh diktator militer seperti Park Chung-hee dan Chun Doo-hwan.

Selain itu, tindakan Yoon memperburuk hubungan dengan oposisi dan memicu krisis kepercayaan dalam negeri dan komunitas internasional. Peringkat persetujuan yang sebelumnya rendah diperkirakan akan semakin menurun.

Peristiwa ini juga menghadirkan salah satu tantangan demokrasi terbesar bagi Korea Selatan sejak tahun 1980an, dan para pengamat internasional menilai tindakan tersebut sebagai ancaman besar terhadap stabilitas politik dan ekonomi negara tersebut.

(menetas/menetas)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Kim Jong-un seksi! Mengecam latihan militer AS, Korea Selatan, dan Jepang



Artikel selanjutnya

Sama seperti Star Wars, Korea Selatan siap menggunakan laser Star Wars untuk melawan Korea Utara


Leave a Comment