Jakarta, Harian – Komunitas Malu Dong bekerja sama dengan komunitas retail Sampoerna dibawah naungan Sampoerna Indonesia Sustainable Development Program dan organisasi lainnya mengadakan acara bersih-bersih pantai di Muntig Siokan, Sanur, Denpasar pada Minggu, 22 September 2024.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian acara Cinta Bumi: Pengelolaan Sampah untuk Mengurangi Dampak Lingkungan yang mengangkat tema “Kegiatan Kebersihan dan Pengelolaan Sampah untuk Denpasar yang Lebih Baik”.
Masyarakat Malu Dong bersama mitranya tidak hanya melakukan aksi bersih-bersih, namun juga menyumbangkan bantuan berupa 50 buah tebas modern kepada masyarakat sekitar serta menggantungkan spanduk “Pilah sampah dengan bijak” di 496 lokasi di Kota Denpasar. Workshop pemilahan dan daur ulang sampah juga digelar yang diikuti sekitar 50 UMKM.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngura Jaya Negara yang turut serta dalam pembersihan tersebut menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Malu Dong dan SRC yang telah membantu menyelesaikan permasalahan sampah melalui gerakan #IAjaCan.
Gerakan #IAjaCan yang diluncurkan pada tahun 2018 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat luas. Hal ini dilakukan melalui berbagai upaya, termasuk mengajarkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Hingga saat ini, sekitar 5.000 orang, termasuk relawan, telah mengikuti gerakan ini.
Foto: Dok. H.M. Sempurna
|
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan ini. Kami berharap kegiatan melalui #AkuAjaCan dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan,” kata Jaya Negara dalam keterangan resmi yang ditulis, Selasa (24 September 2024).
Sementara itu, Dewa Agung Wahyu sebagai perwakilan masyarakat Malu Dong berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Kegiatan ini merupakan program pengelolaan bersama terhadap sampah yang kita hasilkan. Harapannya dengan adanya kegiatan ini, semangat atau niat untuk menjadikan Kota Denpasar semakin nyaman tidak hanya berakhir pada hari ini saja, namun akan terus berlanjut di hari-hari yang akan datang,” tutup Wahyu.
Di sisi lain, Arif Triastica, perwakilan Sampoerna dari Indonesia, mengatakan inisiatif terprogram ini merupakan hasil kolaborasi komunitas Malu Dong dan SRC.
“Kegiatan ini menyoroti upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan dan memperkuat partisipasi pemerintah, masyarakat, dan masyarakat dalam pelestarian lingkungan bersama,” jelas Arif.
Selain itu, Arief mengatakan SRC juga aktif melakukan dan mendukung berbagai kegiatan seperti mengajarkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya.
“Pada pembersihan hari ini, kami juga terus mendukung pemasangan 50 Teba Modern yang merupakan fitur sistem pengelolaan sampah kota di Provinsi Bali, di Desa Sanur Kauh dan Sanur Kaya,” tutupnya.
(ra/ra)