Khamenei Akhirnya Muncul, Iran Beri Warning Baru untuk Israel



pemimpin-tertinggi-iran-ayatollah-ali-khamenei-berbicara-dalam-pertemuannya-dengan-sekelompok-pemimpin-senior-militer-di-teher_169 Khamenei Akhirnya Muncul, Iran Beri Warning Baru untuk Israel




Jakarta, Harian – Iran sedang mempersiapkan kemungkinan serangan Israel terhadap fasilitas nuklirnya setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta negara-negara Barat untuk meninggalkan Timur Tengah.

Khamenei bertemu dengan mahasiswa dan akademisi pada Rabu (10 Februari 2024) dalam penampilan publik pertamanya sejak memerintahkan serangan rudal ke Israel, yang dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap kepemimpinan Hizbullah yang didukung Teheran di Lebanon.

Dalam pertemuan tersebut, Khamenei mengatakan Iran masih berduka atas terbunuhnya Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, Jumat lalu. Meski demikian, ia menegaskan tidak akan larut dalam kesedihan.

“Berduka bukan berarti depresi dan duduk di pojokan,” katanya. Wali.

Pernyataan tersebut mencerminkan sentimen para pemimpin Iran, yang bersikeras bahwa serangan mereka terhadap Israel adalah sah dan tidak dapat dihindari demi melindungi kedaulatan negara.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi juga mencoba menghubungi para menteri luar negeri Eropa untuk menegaskan bahwa Iran tidak ingin semakin memperburuk konflik. Ia menegaskan, sasaran serangan Iran murni militer dan bukan warga sipil, berbeda dengan serangan Israel di Lebanon.

“Saya memperkirakan dalam beberapa hari ke depan kita akan menyaksikan kembalinya stabilitas di kawasan,” kata Araghchi.

Berusaha mengendalikan situasi, Araghchi mengatakan Iran mengirimkan pesan peringatan ke Amerika Serikat (AS) melalui Kedutaan Besar Swiss di Teheran setelah menembakkan rudal ke Israel. Swiss telah lama menjadi mediator diplomatik antara Amerika Serikat dan Iran.

Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh juga memperingatkan Eropa tentang perlunya mengendalikan Israel. “Jika tidak, mereka akan mendapat balasan dari Iran dan kawasan ini akan memasuki perang besar,” katanya.

Sementara itu, Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, membenarkan bahwa serangan rudal Iran ditujukan ke pangkalan udara Israel, termasuk pangkalan Nevatim, yang menampung pesawat F-35, serta markas besar Mossad.

Sebuah video yang memperlihatkan para pemimpin Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang menyaksikan serangan itu melalui monitor dan berteriak “indah” ketika rudal mencapai sasaran mereka menunjukkan kegembiraan mereka atas hasil serangan itu.

Mengenai kemungkinan serangan balasan dari Israel, Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bakir Qalibaf, mengatakan bahwa Iran telah mempersiapkan dan mengembangkan rencana yang tidak terduga untuk melawan agresi Israel lebih lanjut.

“Respon kami selanjutnya akan berada pada tingkat yang benar-benar berbeda,” tegasnya.

Kekhawatiran Iran

Namun para pengamat internasional mengatakan ketakutan semakin meningkat di kalangan elit politik Iran. Kemampuan pertahanan udara Iran yang sebagian besar dipasok Rusia dinilai minim.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara langsung menyatakan bahwa tujuannya adalah mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah, yang secara tidak langsung menunjukkan keinginan untuk melemahkan program nuklir Iran.

Warga negara Iran juga terus diawasi secara ketat oleh rezim untuk mencegah perbedaan pendapat di dalam negeri. Kementerian Perminyakan Iran mengatakan pihaknya tidak berencana menaikkan harga bensin, yang merupakan isu sensitif di tengah inflasi dan sanksi ekonomi yang membebani negara tersebut.

IRGC meminta masyarakat untuk melaporkan pernyataan pro-Israel di media sosial. Semua penerbangan komersial domestik dan internasional di wilayah udara Iran telah dibatalkan sebagai tindakan pencegahan.

Salah satu situs nuklir utama di Iran adalah Fordo, dekat kota Qom, sebuah pabrik pengayaan uranium yang terletak jauh di bawah tanah. Serangan Israel terhadap situs tersebut kemungkinan akan mempercepat perdebatan di Iran mengenai apakah negara tersebut harus memiliki senjata nuklir selain uranium yang diperkaya.

Javad Zarif, Menteri Strategi Iran yang sebelumnya dikenal enggan mendukung respons militer, kali ini dengan tegas mendukung serangan tersebut. Ia mencatat bahwa “kemunafikan Barat tidak hanya keterlaluan, tapi juga sangat berbahaya.”

Zarif menuduh negara-negara Barat mendukung “genosida Israel di Gaza” dan tetap diam terhadap agresi Israel terhadap Iran dan negara-negara lain di Timur Tengah.

“Iran memiliki hak yang tidak dapat dicabut untuk membela diri terhadap serangan bersenjata berulang kali yang dilakukan Israel terhadap wilayah dan warga negaranya. Israel dan sekutunya bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari provokasi dan eskalasi yang terus dilakukan Israel,” pungkas Zarif.

(menetas/menetas)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Khamenei tegaskan Hizbullah tidak takut dengan serangan Israel



Artikel berikutnya

Khamenei memimpin salat jenazah Ismail Haniyeh di Iran, negara yang berduka


Leave a Comment