Kabar Indonesia, Jakarta – Komentator politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai rencana Agnès Baswedan membentuk partai politik akan menghadapi sejumlah kendala. Selain biaya yang mahal, Anies harus mampu membangun jaringan yang kuat dan basis pendukung yang masif.
“Kalau mau buat partai ya bisa. Tapi bisa besar dan ikut pemilu bukan perkara mudah,” kata Ujang Laju saat dihubungi Jumat 13 September 2024
Menurut Ujang, Anies tidak akan bisa mendirikan partai tanpa dukungan pengusaha. Ia pun mencontohkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendapat dukungan dari Presiden Jokowi namun tetap kalah dalam pemilu.
Anies juga harus bisa membangun jaringan sendiri tanpa terikat dengan tokoh lain, ujarnya. “Selama ini Anies banyak mendapat bantuan dari tokoh-tokoh lain di jaringannya. Ini memerlukan proses membangun jaringan yang kuat,” ujarnya.
Meski sulit, Ujang menilai karier politik Anies pada 2029 tak lepas dari pengaruh partai politik. “Ini suatu keharusan bagi seseorang yang ingin maju dalam jabatan politik,” ujarnya.
Menurut Ujang, pakar hukum tata negara Refli Harun mengatakan, jika mantan Gubernur Jakarta itu ingin terjun di kancah politik, maka ia tak punya pilihan selain membentuk partai politik.
“Kalau bertahan di kancah politik, tidak ada jalan lain untuk membangun partai politik. Jangan dengarkan orang lain jika memutuskan terjun ke dunia politik,” ujarnya seperti dikutip YouTube Refly Harun, Sabtu, September. 14 2024.
Replay mengatakan Anies membutuhkan partai politik jika masih berorientasi pada kekuasaan. Di sisi lain, Refly yakin Anis bisa menjadi tokoh nasional dengan kembali mengajar di kampus dan terjun ke dunia aktivisme. “Jadilah moralis, jadilah guru, jadilah guru bangsa yang tidak berorientasi pada kekuasaan,” ujarnya.
Periklanan
Ide Anies membuat partai muncul setelah ia gagal meraih dukungan untuk mengikuti Pilkada 2024. Dalam video yang diunggahnya di media sosial, Anies mengaku mendapat banyak aspirasi untuk membentuk partai politik.
Anies tak menampik banyaknya tawaran agar dirinya bergabung ke partai atau membuat partai baru. Namun, menurutnya, partai saat ini sudah menjadi sandera penguasa.
“Kalau kita menggalang seluruh semangat perubahan yang kini semakin besar dan menjadi sebuah kekuatan, menjadi sebuah gerakan, lalu membangun ormas atau membangun partai baru, mungkin itulah jalan yang kita ambil. .Kita akan menatap masa depan bersama-sama,” kata Anis.
Anis menyatakan, ide pembentukan partai tersebut bertujuan untuk memenuhi berbagai aspirasi masyarakat yang menginginkan kesetaraan dan demokrasi yang lebih sehat. Ia juga mengatakan, banyak masyarakat yang ingin ada partai politik yang mengemukakan gagasan.
“Mudah-mudahan tidak lama lagi kita bisa menerapkan langkah-langkah konkritnya,” kata Anis.
Pilihan Editor: KSAL Ingin Menghargai Kekuatan Kapal Selam Indonesia