Jakarta, Harian – Ringgit Malaysia saat ini merupakan mata uang dengan kinerja terbaik di dunia terhadap dolar AS. Setidaknya itulah yang dipikirkan analis senior MUFG Bank, Lloyd Chan.
Dari data Bloomberg Ringgit justru menguat 14,35% terhadap dolar AS dalam tiga bulan terakhir, mengungguli emas yang menguat 14,2% pada peringkat kedua antara 27 Juni hingga 27 September 2024. Menurut Chan, dalam masa pemulihan bullish Ringgit ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Malaysia dan siklus penurunan suku bunga yang sedang berlangsung oleh bank sentral AS (FRS), Federal Reserve System (FRS).
“Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga AS lebih lanjut sejak bulan Juli telah memicu kenaikan tajam ringgit pada paruh kedua tahun ini. terima kasih,” kata Chan. Malaysia Gratis Hari Ini (FMT)Selasa (10/1/2024).
Chan juga optimistis ringgit berpotensi menguat kembali, bahkan mencapai level tertinggi dalam lima tahun di RM4 terhadap dolar AS pada akhir tahun. Asalkan, tegasnya, sentimen pasar terhadap mata uang Asia tetap positif dan Federal Reserve AS memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.
Namun, ia memperingatkan bahwa pemilihan presiden AS mendatang dapat menyebabkan volatilitas di pasar. AS sendiri akan memilih presiden pada bulan November, dengan mantan Presiden Donald Trump kembali mencalonkan diri melawan Wakil Presiden saat ini Kamala Harris.
Sementara itu, pada 27 September, BMI Country Risk & Industry Research (BMI), sebuah unit dari Fitch Solutions, merevisi perkiraan ringgit akhir tahun 2024 menjadi RM4,55 per dolar AS dari sebelumnya RM4,55. Enam bulan dari sekarang, BMI memperkirakan ringgit akan menguat sebesar 9% pada tahun 2025, berpotensi mencapai RM3,55 per dolar AS pada akhir tahun 2025.
Kepala Ekonom Bank Muamalat Malaysia Bhd Afzanizam Abdul Rashid juga memperkirakan permintaan ringgit akan tetap kuat. Ia mengatakan, laporan HSBC juga menjadi bank global terbaru yang menaikkan rating Malaysia kekurangan berat badan bersikap netral.
“Ini menunjukkan bank-bank asing bersikap positif terhadap prospek perekonomian Malaysia,” kata Afzanizam.
Awal bulan ini, Bloomberg juga melaporkan bahwa ringgit membukukan kinerja kuartalan terbaiknya sejak tahun 1973. Analis memperkirakan ringgit akan terus menguat dan menguat tahun ini karena menyempitnya perbedaan suku bunga dan membaiknya kinerja perdagangan di AS dan Malaysia.
(bos/bos)
Artikel berikutnya
Video: Malaysia akan bergabung dengan geng dagang BRICS, berikut alasannya