Jakarta, Harian – Israel menceritakan bagaimana militernya menemukan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Nasrallah diketahui tewas dalam ledakan Israel di Beirut (Lebanon) akhir pekan lalu.
Kutipan Berita Al ArabiyaIsrael melakukan serangan mematikan itu sebagai bagian dari Operasi Orde Baru. Hal ini terjadi setelah diketahui bahwa Nasrallah akan bertemu dengan komandan senior Hizbullah di markas bawah tanah gerakan tersebut di Beirut selatan.
“Nasrallah dan komando tinggi Hizbullah bertemu untuk merencanakan serangan lebih lanjut terhadap Israel,” jelas juru bicara militer Israel Letkol Nadav Shoshani seperti dikutip dari laman berbahasa Arab. ArabSenin (30/09/2024).
“Kami memiliki intelijen real-time, kemampuan, kemampuan operasional yang memungkinkan kami melakukan serangan ini,” tambahnya kepada Radio Angkatan Darat Israel, mengutip komandan skuadron angkatan udara yang melakukan serangan tersebut.
Dilaporkan juga bahwa pilot pada awalnya hanya diberi sedikit informasi tentang target yang dituju. Namun dia akhirnya diberi rincian target beberapa menit sebelum lepas landas.
“Pilot tidak mengetahui target apa pada hari (serangan) itu direncanakan,” kata petugas yang diidentifikasi hanya sebagai Letkol M.
“Kami mempresentasikan tujuan tersebut kepada tim hanya beberapa jam sebelum tujuan tersebut selesai, dan mereka memahami apa tujuan mereka,” tambahnya.
Serangan itu terjadi tak lama setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York bahwa Israel tidak akan menerima pasukan Hizbullah di perbatasannya. Ini adalah puncak eskalasi yang telah berlangsung selama lebih dari dua minggu, setelah ribuan pager dan radio Hizbullah diledakkan di Lebanon, yang diduga diatur oleh badan intelijen Israel, Mossad.
Pembicara yang baik?
Sementara itu, Shoshani saat itu menolak mengomentari spekulasi bahwa bom berat Mark 84 buatan Amerika Serikat (AS) mungkin digunakan dalam penyerangan tersebut. Namun seorang komandan pangkalan udara Israel mengatakan kepada wartawan bahwa puluhan peluru mencapai sasaran mereka dalam hitungan detik.
“Ali Karaki, pemimpin front selatan Hizbullah yang coba dibunuh Israel awal pekan ini, juga tewas dalam serangan itu,” kata Shoshani.
“Kami telah mengumpulkan intelijen tentang Nasrallah selama beberapa tahun. Kami telah mengumpulkan intelijen selama beberapa dekade, mengetahui bahwa suatu hari dia akan mencoba memulai perang,” jelasnya lagi.
“Kami mendapat informasi terbaru dan melakukan serangan itu.”
(bos/bos)
Artikel berikutnya
Penarikan! Israel mengatakan mereka membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah