Israel-Lebanon Menggila, Iran Luncurkan Senjata



sistem-anti-rudal-iron-dome-israel-mencegat-roket-yang-diluncurkan-dari-lebanon-menuju-israel-melalui-perbatasan-israel-libano_169 Israel-Lebanon Menggila, Iran Luncurkan Senjata




Jakarta, Harian – Situasi Arab makin memanas. Konflik tereskalasi karena kekerasan yang terus meningkat antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.

Sejak awal pekan lalu, serangkaian ledakan terjadi di Lebanon, yang melukai ribuan anggota Hizbullah dan menewaskan 37 orang. Diketahui ribuan alat komunikasi kelompok itu, pager dan walkie talkie, meledak bersamaan Selasa dan Rabu, persis sehari setelah Israel mengumumkan perluasan tujuan perang, tak hanya Gaza tapi juga Lebanon Selatan.

Ini pun diikuti dengan serangan baru Lebanon yang membalas Israel. Lalu Kamis, Israel juga melaporkan membalas balik Lebanon dan menerjunkan 100 serangan ke 1000 target Hizbullah.

Jumat kemarin, militer Israel mengatakan telah melakukan “serangan terarah” di ibu kota Lebanon, Beirut. Serangan ini memakan korban jiwa, 45 orang tewas, termasuk kepala unit elit Hizbullah dan warga sipil.

Eskalasi pun belum berakhir di sana. Akhir pekan kemarin situasi juga makin tak kondusif dengan serangan-serangan baru.

Lalu apa saja updatenya? Berikut rangkuman Harian Senin (23/9/2024).

1.Israel Serang 180 Target di Lebanon

Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang ribuan peluncur roket di Lebanon selatan, Sabtu. Pesawat Israel mengaku meluncurkan serangan ke ratusan target.

“Menyerang ribuan laras peluncur yang siap segera digunakan untuk menembak ke wilayah Israel,” katanya dimuat AFP..

“Sekitar 180 target lain,” tambahnya.

Di sisi lain, Israel juga mengumumkan menerjunkan puluhan jet tempur menyerang target Hizbullah di Lebanon selatan Sabtu malam. Israel juga mengumumkan langkah-langkah keamanan tambahan untuk wilayah utara negara itu.

“Dalam satu jam terakhir kami menyerang secara luas di Lebanon selatan setelah mengidentifikasi persiapan Hizbullah untuk menembak ke wilayah Israel,” kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari.

“Puluhan pesawat angkatan udara saat ini menyerang target teror dan peluncur untuk menghilangkan ancaman terhadap warga Israel,” ujarnya lagi.

2.Hizbullah Bombardir Israel, Tembak 100 Rudal

Sementara itu, Hizbullah mengatakan militannya menargetkan fasilitas produksi militer dan pangkalan udara di Israel utara pada hari Minggu. Ini setelah serangan Israel di Lebanon selatan yang menurut militer menargetkan peluncur roket.

Kelompok Lebanon yang didukung Iran tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tembakan roket di wilayah kota Haifa di Israel utara merupakan bagian dari serangan. Ini sebagai tanggapannya terhadap bombardir Israel minggu ini, mulai dari ledakan pager dan walkie talkie hingga serangan Jumat.

“Dalam tanggapan awal terhadap ledakan pager dan radio dua arah pada hari Selasa dan Rabu, Hizbullah mengebom kompleks industri militer Rafael di Israel utara,” katanya.

“Dengan puluhan roket Katyusha, Fadi-1 dan Fadi-2,” kata kelompok tersebut.

Hizbullah juga mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan dan bandara Ramat David, sekitar 45 kilometer (28 mil) dari perbatasan, dua kali dalam semalam dengan puluhan roket Fadi-1 dan Fadi-2. Ini ditegaskan kelompok itu, sebagai respons terhadap serangan berulang Israel yang menargetkan berbagai wilayah Lebanon dan menewaskan banyak warga sipil.

“Situs Ramat David termasuk yang terdalam di wilayah Israel yang menurut kelompok itu telah menjadi target dalam hampir satu tahun pertukaran lintas batas,” muat AFP.

“Pangkalan udara dan situs Rafael keduanya muncul dalam rekaman pesawat nirawak yang dirilis Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir, dalam video yang dilihat sebagai bank target potensial bagi kelompok itu jika terjadi konflik yang meluas,” tambahnya.

3.Irak Serang Drone ke Israel

Di sisi lain, koalisi Irak yang terdiri dari kelompok bersenjata pro-Iran mengklaim pada hari Minggu, melakukan serangan pesawat nirawak (drone) ke Israel. Meski begitu militer Israel mengatakan telah mencegat “beberapa target udara mencurigakan” yang datang dari Irak semalam.

“Para pejuang Perlawanan Islam Irak menargetkan pada Minggu pagi lokasi strategis di wilayah pendudukan menggunakan pesawat nirawak,” kata koalisi Irak dalam sebuah pernyataan di Telegram, merujuk ke Israel.

“Serangan itu dilakukan untuk mendukung rakyat kami di Gaza,” tambahnya.

Menurut militer Israel, serangan itu tidak menimbulkan korban luka.

4.PBB Teriak Bencana Besar

Koordinator khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Lebanon memperingatkan pada hari Minggu tentang “bencana yang akan segera terjadi” di Timur Tengah. Ini tak mungkin terhindari jika kekerasan antara Israel dan Hizbullah Lebanon terus terjadi dengan solusi militer.

“Dengan wilayah yang berada di ambang bencana yang akan segera terjadi, tidak dapat dilebih-lebihkan lagi,” kata koordinator khusus Jeanine Hennis-Plasschaert dalam sebuah pernyataan di X.

“TIDAK ADA solusi militer yang akan membuat kedua belah pihak lebih aman,” tambahnya.

5.Pernyataan Terbaru Netanyahu

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel telah “mendaratkan serangkaian pukulan terhadap Hizbullah”. Ini setelah semalam terjadi penembakan dan serangan lintas perbatasan yang intens minggu ini di Lebanon.

“Dalam beberapa hari terakhir, kami telah mendaratkan serangkaian pukulan terhadap Hizbullah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Jika Hizbullah tidak menerima pesan itu, saya jamin mereka akan menerima pesan itu,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

“Tidak ada negara yang dapat menoleransi serangan terhadap warga negaranya, serangan terhadap kota-kotanya. Dan kami, Negara Israel, juga tidak akan menoleransinya,” katanya, sambil bersumpah untuk memulangkan penduduk Israel utara yang mengungsi akibat pertempuran selama hampir setahun ke rumah mereka.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pasukan Israel akan terus mengejar tujuan perang mereka, yang sejak awal minggu ini secara resmi mencakup memulangkan penduduk utara ke rumah mereka. Sebelum perluasan tujuan perang, mereka berfokus pada perang Hamas.

“Hizbullah telah mulai merasakan dampak dari kemampuan militer Israel, dan mereka merasakan bahwa mereka sedang dikejar,” katanya.

“Tindakan militer akan terus berlanjut hingga kita mencapai titik di mana kita dapat memastikan kembalinya masyarakat utara Israel ke rumah mereka dengan aman,” katanya.

“Ini adalah tujuan kami, ini adalah misi kami, dan kami akan menggunakan cara yang diperlukan untuk mencapainya.”

6.Ancaman Bos Hizbullah ke Israel

Wakil kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompoknya berada dalam “fase baru” dalam pertempurannya melawan Israel. Ia menyinggung “perhitungan terbuka” yang diyakini mengarah ke perang terbuka.

“Kami telah memasuki fase baru, yaitu ‘perhitungan terbuka’ dengan Israel,” kata Qassem pada upacara pemakaman seorang komandan senior Hizbullah yang tewas dalam serangan Israel pada hari Jumat.

“Ancaman tidak akan menghentikan kami… Kami siap menghadapi semua kemungkinan militer,” ujarnya lagi dalam komentar pertama dari seorang pejabat senior kelompok tersebut sejak serangan di pinggiran selatan Beirut menewaskan Ibrahim Aqil, kepala Pasukan Radwan elit Hizbullah.

Qassem mengatakan serangan Hizbullah terhadap fasilitas produksi militer Israel dan pangkalan udara di dekat Haifa, Israel utara, pada hari Minggu ,merupakan bagian dari “perhitungan terbuka” yang baru. Ia mengulangi bahwa hanya gencatan senjata di Gaza yang akan menghentikan serangan lintas batas kelompoknya, dengan memperingatkan bahwa “solusi militer Israel meningkatkan dilema bagi Israel dan penduduk di wilayah utara” negara itu.

7.Respons AS

Amerika Serikat (AS) memberi respons terbaru apa yang terjadi di Timur Tengah. Eskalasi militer regional disebut tidak sesuai dengan “kepentingan terbaik Israel”.

“Kami tidak percaya bahwa meningkatkan konflik militer ini sesuai dengan kepentingan terbaik mereka,” kata juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby di acara “This Week” di ABC.

“AS sudah mengatakan hal ini secara langsung kepada rekan-rekan Israel kami,” tambahnya.

Meski begitu ia menyadari ketegangan sekarang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya, Tapi, ia masih percaya masih ada ruang solusi diplomatik.

8.Sekjen PBB: Lebanon Bisa Jadi Gaza

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan pada hari Minggu tentang risiko mengubah Lebanon menjadi “Gaza lain”. Ini karena permusuhan berkobar antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah.

Berbicara kepada CNN International menjelang pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB, Guterres meragukan kemungkinan gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas setelah sebelas bulan perang.

“Bagi saya jelas bahwa kedua belah pihak tidak tertarik pada gencatan senjata. Dan itu adalah tragedi, karena ini adalah perang yang harus dihentikan,” kata Guterres.

“Baik pemerintah Israel maupun Hamas tidak benar-benar menginginkan gencatan senjata,” tambahya.

Setelah meningkatnya intensitas tembakan lintas batas antara Israel dan Hizbullah minggu ini, Guterres mengatakan yang menjadi perhatiannya adalah “kemungkinan mengubah Lebanon menjadi Gaza yang lain”.

9.Mesir Teriak

Menteri luar negeri Mesir memperingatkan pada hari Minggu tentang risiko perang regional habis-habisan karena pertempuran antara Israel dan Hizbullah Lebanon meningkat. Ia mengatakan eskalasi tersebut “berdampak negatif” pada perundingan gencatan senjata Gaza.

“Ada kekhawatiran besar tentang… kemungkinan eskalasi di kawasan yang mengarah pada perang regional habis-habisan,” kata Badr Abdelatty berbicara menjelang pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB.

“Lonjakan kekerasan terbaru berdampak negatif pada perundingan gencatan senjata,” jelasnya.

“Namun Mesir, bersama Qatar dan Amerika Serikat (AS), memiliki tekad dan komitmen penuh untuk melanjutkan upaya untuk menengahi perjanjian gencatan senjata,” tambahnya.

Qatar, Mesir, dan AS telah berbulan-bulan mencoba mengamankan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera di Gaza, yang berulang kali dikatakan para diplomat akan membantu meredakan ketegangan regional.

“Semua komponen kesepakatan sudah siap,” kata Abdelatty.

“Masalahnya adalah kurangnya kemauan politik di pihak Israel,” tambahnya.

“Kebijakan provokatif Israel atas meningkatnya pertempuran dengan Hizbullah, sekutu Hamas, menjadi masalah,” tegasnya.

“Konfrontasi tidak melayani kepentingan pihak mana pun.”

10.Iran Luncurkan Rudal & Pesawat Nirawak Baru

Sementara itu, Iran meluncurkan rudal balistik baru dan pesawat nirawak serang satu arah yang ditingkatkan pada parade militer pada hari Sabtu. Ini terjadi di tengah makin panasnya Arab.

“Rudal Jihad berbahan bakar padat dirancang dan diproduksi oleh divisi kedirgantaraan Garda Revolusi Iran dan memiliki jangkauan operasional 1.000 kilometer (lebih dari 600 mil),” kata kantor berita negara IRNA.

“Drone Shahed-136B adalah versi terbaru dari Shahed-136, dengan fitur-fitur baru dan jangkauan operasional lebih dari 4.000 kilometer (2.500 mil),” tambahnya.

Presiden baru Masoud Pezeshkian juga menghadiri parade tahunan di Teheran itu.

Ia mengatakan saat ini, kemampuan pertahanan dan pencegahan Iran telah berkembang pesat.

“Sehingga tidak ada ‘setan’ yang berpikir untuk melakukan agresi terhadap Iran kita tercinta,” katanya.

“Dengan persatuan dan kohesi di antara negara-negara Islam… kita dapat menggantikannya dengan Israel yang haus darah dan suka melakukan genosida, yang tidak menunjukkan belas kasihan kepada siapa pun, wanita atau anak-anak, tua atau muda,” ujarnya lagi.

menyampaikan omelan serupa terhadap Israel kepada para delegasi dalam pertemuan tahunan ulama Muslim yang diselenggarakan oleh Iran, yang menyerukan kepada negara-negara Islam untuk “memutus sepenuhnya hubungan ekonomi mereka” dengan Israel dan “melemahkan hubungan politik.”

UE Prihatin

Uni Eropa mengaku “sangat prihatin” tentang eskalasi konflik antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah. Kelompok negara itu menyerukan gencatan senjata “mendesak”.

“Uni Eropa sangat prihatin tentang eskalasi di Lebanon setelah serangan hari Jumat di Beirut,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell Minggu.

“Warga sipil di kedua belah pihak membayar harga yang mahal,” tambahnya.

“Mereka juga akan menjadi pihak yang paling menderita dalam perang besar-besaran yang harus dihindari, termasuk dengan upaya mediasi diplomatik yang intens.”

(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Hizbullah Tembak 100 Rudal Ke Israel, Berhasil Tembus Iron Dome




Next Article



Video: Awas!! Perang Arab Mau Pecah



Leave a Comment