Israel Bunuh Komandan Senior Hizbullah, Lebanon Minta Bantuan AS



asap-mengepul-di-atas-lebanon-selatan-menyusul-serangan-israel-di-tengah-permusuhan-lintas-perbatasan-yang-sedang-berlangsung-_169 Israel Bunuh Komandan Senior Hizbullah, Lebanon Minta Bantuan AS




Jakarta, Harian – Ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul serangan udara Israel di Beirut yang menewaskan seorang komandan senior Hizbullah pada Selasa (24 September 2024).

Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya serangan roket lintas batas antara kedua belah pihak, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang skala penuh di wilayah tersebut.

Menurut militer Israel, serangan udara tersebut menargetkan Ibrahim Qubaisi, komandan pasukan rudal Hizbullah. Dua sumber keamanan di Lebanon menegaskan bahwa Qubaisi adalah tokoh kunci dalam unit rudal kelompok yang didukung Iran.

Sejak Senin pagi, serangan militer Israel telah menewaskan 569 orang, termasuk 50 anak-anak, dan melukai 1.835 orang di Lebanon, kata Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad. Al Jazeera. Ribuan pengungsi dari Lebanon selatan kini berlindung di sekolah dan gedung lainnya.

Di Institut Teknis Bir Hassan di Beirut, para relawan mengirimkan air, obat-obatan, dan perbekalan kepada para pengungsi yang baru tiba. Rima Ali Shaheen, seorang wanita berusia 50 tahun, mengatakan kamp pengungsi menyediakan popok, roti, dan susu kepada anak-anak.

“Ini banyak stres bagi orang dewasa dan anak-anak. Mereka kelelahan dan stres. Mereka tidak bisa tidur,” ujarnya. “Anak-anak—mereka hidup dalam kondisi yang mengerikan.”

Serangan terbaru Israel terhadap Hizbullah telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik yang telah berlangsung hampir setahun antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dapat memperburuk situasi di Timur Tengah. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada Rabu (25 September 2024) untuk membahas eskalasi konflik ini.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah memperingatkan bahwa Lebanon berada di ambang krisis yang serius.

“Lebanon berada di ambang jurang kehancuran. Rakyat Lebanon – rakyat Israel – dan seluruh dunia – tidak bisa membiarkan Lebanon menjadi Jalur Gaza berikutnya,” kata Guterres.

Sementara itu, di PBB, Presiden AS Joe Biden berupaya meredakan ketegangan di Timur Tengah. “Perang skala penuh tidak bermanfaat bagi siapa pun. Meskipun situasinya meningkat, solusi diplomatik masih mungkin dilakukan,” katanya kepada Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang.

Lebanon meminta bantuan AS

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan pidato Biden “tidak cukup kuat dan tidak cukup menjanjikan” namun mengakui bahwa AS adalah satu-satunya negara yang dapat membuat perbedaan nyata di Timur Tengah. “Amerika Serikat adalah kunci… untuk kelangsungan hidup kita,” katanya pada sebuah acara di New York yang diselenggarakan oleh Carnegie Endowment for International Peace.

Diperkirakan setengah juta orang terpaksa mengungsi di Lebanon akibat konflik ini. Bou Habib juga mengatakan bahwa Perdana Menteri Lebanon berencana bertemu dengan para pejabat AS dalam beberapa hari mendatang untuk membahas situasi tersebut.

Amerika Serikat telah bekerja sama dengan mediator lain, termasuk Qatar dan Mesir, dalam upaya yang sejauh ini gagal untuk merundingkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, sekutu Hizbullah.

Militer Israel mengatakan angkatan udaranya pada hari Selasa juga melakukan serangan besar-besaran terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon selatan, termasuk depot senjata dan puluhan peluncur roket yang menargetkan wilayah Israel.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menekankan bahwa serangan-serangan ini telah melemahkan Hizbullah dan akan terus berlanjut.

Hizbullah melakukan serangkaian serangan terhadap komando dan kontrolnya, para pejuangnya, dan peralatan militernya. Ini semua merupakan pukulan yang sangat serius,” katanya kepada tentara Israel.

Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan roket ke pangkalan militer Dado di Israel utara pada hari Selasa dan menyerang pangkalan angkatan laut Atlit di selatan Haifa dengan drone, di antara sasaran lainnya.

Gallant menuduh PBB gagal mencegah serangan Hizbullah terhadap Israel.

Sementara itu, dugaan serangan rudal Israel di kota pelabuhan Tartus di Suriah berhasil dicegat oleh pertahanan udara Suriah, meskipun militer Israel menolak mengomentari laporan tersebut.

Konflik tersebut, yang berlangsung sejak Oktober antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, juga telah mendorong kampanye udara Israel yang intens terhadap kelompok bersenjata yang didukung Iran dan pengiriman senjata mereka ke Suriah.

(menetas/menetas)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Israel dan Hizbullah Makin Panas, AS Kirim Pasukan



Artikel selanjutnya

Sekjen PBB: Dunia tidak akan mampu membiayainya jika Lebanon menjadi Jalur Gaza kedua


Leave a Comment