Jakarta, Harian – Pada Rabu (10/2/2024) pagi, Iran mengatakan serangan misilnya ke Israel akan dihentikan kecuali ada provokasi lebih lanjut. Hal ini disampaikan menyusul tekad Israel untuk merespons serangan tersebut.
Postingan di X dikutip ReutersMenteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan negaranya telah mengakhiri serangan terhadap Israel. Meski demikian, ia menyatakan pihaknya sangat siap jika Israel benar-benar mengambil tindakan untuk menyerang Persia.
“Tindakan kami akan selesai kecuali rezim Israel memutuskan untuk mengambil tindakan pembalasan lebih lanjut. Dalam hal ini, respons kami akan lebih kuat dan destruktif,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa malam, Iran diketahui telah menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel. Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal tersebut menargetkan tiga “instalasi militer dan keamanan penting” di Israel.
“Serangan tersebut, termasuk serangan siber berskala besar, juga menggunakan rudal balistik hipersonik Fatah baru Iran untuk pertama kalinya,” lapor media pemerintah Iran.
IRGC mengatakan serangan hari Selasa itu merupakan respons terhadap pembunuhan Hassan Nasrallah, kepala kelompok Hizbullah Lebanon, dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan di Beirut pekan lalu. Hal ini juga terjadi sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga mengatakan dalam postingan di X bahwa serangan itu merupakan respons tegas terhadap “agresi” Israel yang diketahui menargetkan wilayah Palestina dan Lebanon.
“Katakan pada Netanyahu bahwa Iran tidak menginginkan perang, namun berdiri teguh melawan ancaman apa pun,” tulisnya. “Jangan terlibat dalam konflik dengan Iran.”
Mohammad Javad Zarif, penasihat strategis Pezeshkian, mengatakan bahwa “Iran memiliki hak yang tidak dapat dicabut untuk mempertahankan diri dari serangan bersenjata berulang-ulang Israel terhadap wilayah Iran dan warganya.”
Sementara itu, militer Israel mengatakan telah mencegat “sejumlah besar” dari 180 rudal balistik yang diluncurkan oleh Iran. Namun, departemen militer mengatakan ada serangan “terisolasi” di Israel tengah dan selatan.
Meski mengklaim berhasil mencegat rudal Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran “melakukan kesalahan besar” dan “akan menanggung akibatnya”. Utusan Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan negaranya akan “mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga Israel.”
“Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya kepada komunitas internasional, setiap musuh yang menyerang Israel harus mendapat tanggapan keras,” tulis Danon di media sosial.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Israel “sepenuhnya siap untuk mempertahankan diri dan menyerang balik” terhadap serangan Iran dan menekankan bahwa mereka akan melakukannya “pada waktu yang tepat.”
(menetas/menetas)
Artikel selanjutnya
Kuat! Hizbullah menggunakan senjata dan taktik baru untuk menargetkan pasukan Israel