Industri Ini Pernah Melesat Era Soeharto, Prabowo Mau Bangkitkan Lagi!



gubernur-bank-indonesia-periode-2003-2008-burhanuddin-abdullah-dalam-uob-indonesia-economic-outlook-2025-di-kempinski-jakarta--2_169 Industri Ini Pernah Melesat Era Soeharto, Prabowo Mau Bangkitkan Lagi!




Jakarta, Harian – Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana mengembalikan kejayaan industrialisasi Indonesia seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Tim pemerintahan Prabowo percaya industrialisasi adalah kunci untuk mencapai ambisi Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 8%, setelah pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalami stagnasi sekitar 5% selama satu dekade.

“Kalau kita lihat ke belakang, kita lihat pertumbuhannya sebesar 8%, lima kali lipat pada masa pemerintahan Orde Baru (orba),” kata Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Jibran Burhanuddin Abdullah saat menghadiri konferensi UOB Economic Outlook 2025 di Jakarta, seperti dikutip pada hari Jumat. (27/09/2024).

Burhanuddin yang pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2003 hingga 2008 juga mengenang masa kejayaan industrialisasi pada masa pemerintahan Soeharto. Menurut dia, pada tahun 1996 kontribusi industri manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) bisa mencapai 29%.

“Kami hampir 30%. Kalau kita mencapai 30%, kita akan mendapat predikat negara industri karena UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) mengklasifikasikan kita 30% atau lebih sebagai negara industri, 20%-30% negara industrialisasi, kurang dari 20% pra- industri,” kata He.

Sayangnya, sejak saat itu hingga saat ini, kontribusi manufaktur terhadap PDB Indonesia semakin menurun dan masuk kategori pra-industri di kisaran 18%. Jadi yang terjadi saat ini, kata Burhanuddin, adalah deindustrialisasi, meski Indonesia belum mampu menjadi negara berpendapatan tinggi.

“18% itu angka 71, di masa awal pemerintahan Suharto, jadi bagi kami itu sangat sulit, apalagi dengan situasi saat ini, mungkin 48% barang industri dibuat oleh China dengan kualitas lebih baik dan harga lebih murah,” kata Burhanuddin.

Untuk mengembalikan kejayaan industri era Soeharto, Burhanuddin memastikan pemerintahan Prabowo akan melakukan pembenahan struktural secara menyeluruh. Salah satu caranya adalah dengan menciptakan kebijakan yang mendukung iklim usaha, meningkatkan pendidikan sumber daya manusia Indonesia, dan memungkinkan sektor swasta untuk mendukung pembangunan.

“Makanya biarkan swasta yang melakukannya, pemerintah hanya berusaha menerapkan kebijakan yang mendorong investasi, kita sangat perlu menarik investasi asing karena tabungan domestik bruto kita bisa sekitar 10% dari PDB, kita juga ingin melihat bahwa ekspor Surplusnya juga bisa ditempatkan di dalam negeri,” tuturnya.

(Arj/ya)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Israel serang Hizbullah hingga industri hancur di era Jokowi



Artikel selanjutnya

Industri penerbangan dan tekstil yang mengalami ketakutan belum pernah pulih dari dampak pandemi ini.


Leave a Comment