Gerbang PD 3 Makin Lebar, Rusia Siapkan Serangan Balas Dendam Rudal AS



prajurit-dari-batalyon-ke-3-resimen-artileri-medan-ke-321-dari-brigade-artileri-medan-ke-18-dari-fort-bragg-carolina-utara-mel_169 Gerbang PD 3 Makin Lebar, Rusia Siapkan Serangan Balas Dendam Rudal AS




Jakarta, Harian – Rusia sedang mempersiapkan tanggapan terhadap serangan rudal Amerika (AS) terhadap sistem rudal taktis tentara. (ATAKMS). Senjata tersebut, yang dapat mengenai sasaran hingga jarak 300 kilometer (km), sebelumnya digunakan oleh Ukraina pada pekan lalu untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.

Pernyataan resmi dibuat pada hari Selasa oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Kyiv menggunakan senjata mematikan setelah Presiden AS Joe Biden memberikan izin pada akhir pekan sebelumnya.

Dalam pernyataan di Telegram, militer Rusia mengatakan bahwa selama tiga hari terakhir, pasukan Ukraina telah melakukan dua serangan jarak jauh di wilayah Kursk menggunakan senjata Barat. Pada tanggal 23 November, Ukraina dilaporkan menembakkan lima rudal ATACMS jarak jauh di desa Lotarevka, sekitar 37 km barat laut kota Kursk, menargetkan posisi batalion rudal anti-pesawat S-400.

“Akibat serangan itu, tiga orang tewas dan radarnya rusak,” situs Rusia mengutip pernyataan kementerian tersebut. Rusia hari ini (RT), Rabu (27/11/2024).

Selain itu, pada tanggal 25 November, Ukraina meluncurkan delapan ATACMS lagi di lapangan terbang Kursk-Vostochny, yang terletak dekat desa Khalino. Kemudian tujuh rudal ditembak jatuh menggunakan sistem pertahanan rudal S-400 dan sistem rudal antipesawat Pantsir.

“Salah satu rudal berhasil mencapai sasaran. Akibatnya, dua prajurit terluka dan fasilitas mengalami kerusakan ringan,” tambahnya.

Kementerian meyakinkan bahwa, dari pemeriksaan di area sasaran, senjata yang digunakan memang ATACMS dari Amerika Serikat. Oleh karena itu, tambahnya, kementerian berjanji bahwa Rusia akan mengambil tindakan pembalasan.

“Jawabannya sedang dipersiapkan,” tegasnya.

Faktanya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pengerahan rudal balistik hipersonik Oreshnik terbaru sebagai tanggapan atas izin Biden agar Kyiv menggunakan ATACMS pada minggu lalu. Senjata baru Rusia yang mampu membawa hulu ledak nuklir digunakan untuk menyerang fasilitas industri militer Ukraina di kota Dnepropetrovsk.

Putin juga menyebut serangan itu sebagai “uji coba tempur” senjata terbaru dan memperingatkan bahwa “uji coba” semacam itu akan terus berlanjut. Dia juga mengatakan Rusia akan merespons “dengan tegas dan dengan cara yang sama” terhadap peningkatan tindakan agresif yang dilakukan Kyiv dan pendukung asingnya.

Sementara itu, hal serupa juga dilaporkan AFP. Departemen Pertahanan juga merilis foto-foto yang dikatakan sebagai pecahan rudal, yang menunjukkan proyektil besar dengan tulisan bahasa Inggris di sisinya.

“Moskow jarang memberikan rincian spesifik tentang serangan udara Ukraina dan hampir tidak pernah mengakui bahwa rudal tersebut mencapai target yang diinginkan,” tambah situs tersebut.

Karena Ukraina mengizinkan senjata Barat digunakan untuk menyerang Rusia, dunia khawatir akan eskalasi perang yang dapat memicu Perang Dunia III (WW3). Selain itu, segera setelah menerima otorisasi Biden, Putin mengumumkan bahwa ia secara resmi meninjau doktrin nuklirnya, yang dapat menyerang negara mana pun yang dianggap “terlibat” dan menimbulkan ancaman bagi Rusia.

(bos/bos)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Biden mengizinkan Ukraina menggunakan bom Amerika sampai Judol menjadi “ketagihan”



Artikel selanjutnya

Waspadai Perang Rusia-Ukraina yang Berkembang Menjadi Perang Dunia III, Gejolak Putin, dan Pertemuan Rahasia NATO


Leave a Comment