Ekonom Ungkap Pentingnya Pendanaan untuk Kembangkan Bisnis Pertamina



dok-pertamina_169 Ekonom Ungkap Pentingnya Pendanaan untuk Kembangkan Bisnis Pertamina




Jakarta, Harian – Ekonom senior Ryan Kiryanto mengatakan pendanaan tujuan investasi pada perusahaan migas seperti Pertamina penting untuk pengembangan bisnis. Dengan investasi tersebut, Pertamina bisa berkembang. Apalagi dalam pembiayaan atau investasi, Pertamina tetap berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan standar praktik yang berlaku.

“Kebutuhan investasi tahunan penting sebagai bagian dari pengembangan usaha atau pertumbuhan bisnis untuk meningkatkan produktivitas. Ini adalah dogma. Jadi, kalau Pertamina ke sana, ya betul. Apalagi Pertamina bekerja sama dengan GCG, itu lumrah. Tentu saja,” kata Ryan kepada wartawan, Rabu (27/11/2024).

Yang terpenting, tambah Ryan, tujuan pengembangan investasi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya pembelian mesin produksi baru dan lain-lain yang hasilnya akan bisa dipetik di tahun-tahun mendatang. Hal ini terlihat dari pertumbuhan nilai bisnis, peningkatan omzet dan nilai aset.

Itu sebabnya, seperti dijelaskan Ekonom Senior dan Peneliti Lembaga Perbankan Pembangunan Indonesia (LPPI), jika Pertamina punya rencana investasi, maka BUMN akan lebih baik lagi.

“Sebaliknya, kalau ada BUMN yang tidak pernah berinvestasi, atau investasinya kurang, itu sebenarnya salah. Bukannya ingin maju, mereka malah mundur. Kalau perusahaan publik agresif belanja investasi, kenapa malah pelit? Itu bahayanya,” kata Ryan lagi.

Ia juga menegaskan, investasi tidak boleh dimaknai sebagai utang belaka jika berhasil menghasilkan pertumbuhan dan keuntungan bisnis. Karena investasi akan meningkatkan produktivitas, mempermudah pekerjaan dan menghasilkan keuntungan. “Uang yang dihabiskan untuk berinvestasi pada mesin ini akan kembali setiap tahun dan meningkat,” katanya.

Apalagi, kata Ryan, Pertamina selalu berkontribusi besar dalam pembangunan negara. Misalnya saja pada tahun 2023 saja, BUMN ini mampu menyumbang pendapatan negara sebesar Rp304,7 triliun.

Bahkan berkat pendanaan tersebut, Pertamina bisa terus tumbuh yang tercermin dari peningkatan nilai aset perseroan yang meningkat dari US$51,2 miliar pada tahun 2017 menjadi US$91,1 miliar pada tahun 2023 atau meningkat sekitar US$39,9. miliar. Pada periode yang sama, Pertamina juga mampu meningkatkan pendapatan usaha dari US$42,9 miliar pada tahun 2017 menjadi US$75,8 miliar atau meningkat sebesar 76,7%.

“Ini menunjukkan semuanya berjalan baik. Ini adalah alat ukur. Misalnya dalam 10 tahun, hasil investasi meningkat dua kali lipat. Inilah hasilnya, inilah yang disebut investasi yang bagus. Prinsipnya begini: Pertamina membayar Rp1 dan mendapat Rp3. Ini adalah matematika. Itu namanya investasi yang bagus– kata Ryan.

Sebaliknya, jika kita berinvestasi Rp3 dan hanya menghasilkan Rp1, Ryan menyebutnya sebagai investasi buruk. “Dan apa yang dilakukan Pertamina sudah jelas investasi yang bagus“, tambahnya.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan GCG pada saat menerima dan mengelola investasi serta sebelum memutuskan untuk melakukan penelitian dan kajian yang baik agar dapat membuahkan hasil. investasi yang bagus.

Apalagi, Pertamina kini juga diminta mendukung tujuan pemerintah yang ingin dicapai. emisi nol bersih (NZE) yang perlu dipercepat sehingga diperlukan investasi untuk menyediakan energi baru terbarukan dan menghentikan penggunaan energi fosil.

(ra/ra)

Tonton videonya di bawah ini:

Video: Eco Runfest, Pertamina ajak masyarakat menjalani pola hidup sehat



Artikel selanjutnya

Video: Wah! Keuntungan PIS tumbuh sebesar 103% pada paruh pertama tahun 2024


Leave a Comment