Jakarta, Harian – Kandidat presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka suara soal percobaan bunuh diri kedua di resor golf pribadinya di Florida pada akhir pekan lalu. Hal itu ia ungkapkan melalui akun X pribadinya pada Selasa (17/9/2024).
Dalam pesannya, Trump mengatakan dia mendengar suara tembakan dari agen Dinas Rahasia. Ia juga mengatakan Dinas Rahasia langsung menahannya tak lama setelah tembakan dilepaskan.
“Saya mendengar suara tembakan di udara dan berpikir mungkin empat atau lima dan terdengar seperti peluru. Tapi apa yang saya ketahui tentang ini? Tapi Dinas Rahasia segera menyadari itu peluru dan menangkap saya,” katanya.
“Jadi kami berada di grup ini, seperti orang lain, kami menggunakan kereta dan bergerak dengan cukup baik,” katanya.
Trump mengatakan agen tersebut melihat laras AK-47, senjata yang sangat kuat, dan mendengar pria bersenjata itu mulai menembaki laras tersebut.
“Agen-agen Dinas Rahasia mulai menembaki semak-semak. Mereka hanya bisa melihat bagasinya,” tambah Trump.
Ini adalah upaya pembunuhan kedua yang dihadapi Trump selama pencalonannya. Sebelumnya, upaya pembunuhan terhadap Trump terjadi pada 13 Juli di markas kampanyenya di Pennsylvania.
Saat itu, Trump mendapat goresan di telinga kanannya, dan peserta kampanyenya meninggal. Penembaknya, yang diidentifikasi sebagai Thomas Crooks yang berusia 20 tahun, ditembak dan dibunuh oleh penembak jitu Dinas Rahasia.
Mengingat momen itu, Trump mengatakan upaya kedua jauh lebih baik. Hal ini disebabkan fakta bahwa tidak ada yang terluka dan penjahat ditangkap hidup-hidup.
“Itu adalah hari yang gila, dan kemarin Anda menjalani hari lain dengan hasil yang berbeda, bahkan hasil yang jauh lebih baik,” tambahnya.
Tersangka sendiri diketahui bernama Ryan Wesley Routh (58 tahun) asal Haiti. Dia ditangkap setelah dikejar polisi saat penghentian lalu lintas di Interstate 95.
Pada kesempatan lain, Trump juga bertemu dengan Kantor Sheriff Martin County yang menangkap Ryan Routh. Sebuah video yang diposting oleh Martin di X menunjukkan Trump memasuki ruangan untuk menyambut anggota parlemen.
Apalagi Trump juga menyebut Presiden Biden sebagai sosok yang baik. Biden dilaporkan meneleponnya tak lama setelah upaya pembunuhan itu terjadi.
“Dia sangat baik untuk dihubungi untuk memastikan aku baik-baik saja.”
(menetas/menetas)
Artikel selanjutnya
Tampak luar lokasi percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump